15. Tentang ucapan anak baru

471 87 7
                                    

^^^

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

^^^

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi, Rafael tergesa-gesa membereskan buku-bukunya sesuai jadwal pelajaran, lalu ia masukan ke dalam tas sekolah.

"Abang!!! Kenapa nggak bangunin El sih?!" tanyanya kesal, ketika menatap Jendra tengah membuat sarapan di dapur.

"Lah? Abang kira kamu nggak akan berangkat. Kamu baru pulang dari rumah sakit kemarin, El." ucap Jendra, tanpa menoleh ke arah Rafael.

"Udah sembuh! El berangkat sekarang." ucap Rafael, membuat Jendra menoleh.

"Sarapan dulu!!" teriak Jendra ketika ia menatap Rafael berlari keluar rumah.

"Di sekolah aja!" balas Rafael berteriak juga.

Sudah 1 Minggu Rafael di rawat di rumah sakit, dan kemarin Dokter sudah memperbolehkan Rafael pulang, dengan syarat harus tetap istirahat dan tidak boleh bergerak dengan sangat banyak. Namun Rafael memanglah Rafael. Ia seorang remaja yang susah sekali jika di suruh untuk berdiam diri di rumah.

Anak itu berlari menuju halte bus. Syukurnya, sesampainya dia disana, bus langsung datang, membuat ia segera naik. Gerbang sekolah akan di tutup 15 menit lagi, dan jika Bus ini terkena macet, Rafael akan terlambat.

"Kalo gue telat, bolos aja kali ya?" monolognya.

Benar saja, bus ini mendadak terhenti entah apa sebabnya. Semua penumpang bertanya-tanya, karena jalan tidak macet sama sekali.

"Maaf Bu, Pak. Kayanya bus ini ada kendala. Saya akan balikkan uang kalian, dan perjalanan hanya sampai sini saja ya? Maaf sekali lagi." ucap supir bus itu, membuat Rafael menghela nafas pelan.

Anak itu segera turun, tanpa memperdulikan uang yang akan supir itu kembalikan. Ia hanya ingin sekolah, karena sudah 1 Minggu ia tertinggal pelajaran.

Kaki itu melangkah dengan cepat, menelusuri trotoar dengan jalanan yang sangat ramai. Perlahan anak itu mengurangi kecepatannya ketika sebuah mobil terus menerus memberikan klakson padanya.

Rafael berhenti, lalu menoleh pada mobil yang kini berhenti tepat di sebelah dirinya berdiri. "Kenapa lari-lari?" tanya seseorang yang berada di dalam mobil itu, ketika ia membuka kaca mobilnya.

"Telat, bang. Bus yang gue tumpangi ada kendala." ucap Rafael.

"Naik! Gue antar." ucap seseorang itu, yang tak lain adalah Hagan.

Rafael tersenyum, lalu dengan segera masuk ke dalam mobil. "Lo udah sembuh?" tanya Hagan.

Rafael mengangguk, "Alhamdulillah."

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Место, где живут истории. Откройте их для себя