18. Cara kerja semesta

511 101 5
                                    

^^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^^

Tiga hari setelah ulang tahun Mandra, semuanya masih berjalan aman dan seperti biasa. Namun Hagan kali ini lebih sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Zia. Pria itu sudah menyiapkan segalanya untuk pernikahan yang akan di lakukan 1 Minggu lagi.

Disisi lain, Rafael jadi lebih banyak diam, dan banyak memikirkan tentang kisah Hagan dan Rajawali. Seperti sekarang, Rafael dan Jendra tengah duduk di meja makan untuk sarapan pagi, namun sudah beberapa menit, Rafael hanya mengaduk-aduk makanannya saja.

"Kenapa sih El? Dingin itu nanti makanannya." ucapan Jendra membuat lamunan anak itu pecah.

Rafael menghela nafas pelan, lalu perlahan menyantap makanannya.

"Hari ini Abang antar ya?" tanya Jendra membuat Rafael terkejut.

"Abang nggak kerja emangnya?" tanya Jendra.

Jendra menggeleng pelan, "Abang ngambil cuti." ucapnya.

"Tumben?"

"Abang mau ngabisin banyak waktu sama kamu. Nanti pulang sekolah, ayo beli gitar." ucap Jendra, membuat Rafael semakin bingung.

"El nggak ulang tahun loh?" tanyanya.

Jendra terkekeh, "Sejarang itu ya Abang menghabiskan waktu sama kamu? Sampe kamu kaget gini."

"Nggak! Ayo, El tunggu di halte depan sekolah ya?!" ucapnya bersemangat.

Jendra mengangguk, lalu tersenyum.

"Setidaknya, kalo pun semesta bakal pisahin gue sama lo, gue udah banyak lakuin hal menyenangkan bareng lo, El." Jendra membatin.

"Ayo berangkat bang!" ajak Rafael ketika menatap jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 7 lebih.

Jendra mengangguk, lalu mereka berjalan beriringan menuju halaman rumah. Mereka pergi menaiki motor kesayangan Jendra.

"Bang, nanti bulan depan band gue bakal di ikut sertakan ke lomba musik antar provinsi." ucap Rafael ketika sudah berada di perjalanan.

"Hebat! Nanti Abang nonton." ucap Jendra bangga.

Rafael tersenyum, senang sekali rasanya mendengar kata-kata itu.

Tak terasa, motor Jendra berhenti di depan pagar sekolah Rafael. Rafael turun dari motor, dan mencium tangan kakaknya. "Makasih! Hati-hati pulangnya!" ucapnya.

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Where stories live. Discover now