13. Insiden

536 86 14
                                    

^^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^^^

"Beliin sabun ke minimarket depan, El!" ucap Jendra.

Rafael mendengus sebal, suara gemuruh petir dan hujan deras di luar membuat dirinya malas untuk bangkit dari posisinya sekarang.

Rafael sudah 2 jam berbaring di atas sofa yang berada di ruang keluarga, dengan memainkan sebuah game di handphonenya.

"Abang nggak tau di luar ujan besar?" tanya Rafael.

Jendra yang berada di dapur, yang posisinya tak jauh dari ruang keluarga itu terkekeh kecil. "Iya nanti kalo udah agak reda." ucapnya.

Rafael hanya mengangguk, walaupun tak di lihat oleh Jendra. Keduanya kini kembali sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Kemudian, handphone Jendra berbunyi menampilkan notifikasi panggilan telepon dari Mandra.

"Halo, kenapa Man?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Hagan tau kalo Rafael adik lo?!"

Pertanyaan Mandra membuat Jendra melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

"Lo tau?"

"Tadi dia main ke cafe. Terus dia tanya-tanya tentang lo sama Rafael."

"Lo kasih tau?"

"Nggak. Gue sebenernya bingung. Cuman gue kasih berbagai macam alasan yang buat dia percaya kalo Rafael bukan adiknya."

"Oke thanks Man."

Setelah mengatakan itu, ia segera menutup teleponnya. Jendra mengusap wajahnya kasar. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kenapa semesta nggak pernah berpihak ke gue? Ini waktunya gue buat kehilangan lagi?" monolognya.

"Bang?!! Hujannya berhenti, mana duitnya?!" teriak Rafael dari ruang keluarga.

Jendra menghela nafas pelan, lalu keluar dari kamarnya. Ia memberikan beberapa lembar uang berwarna merah. "Sabun mandi, sabun cuci piring, sama beli beberapa mie instan buat stok." ucap Jendra.

"Sisanya buat El kan?" tanya Rafael diiringi dengan senyuman menggoda.

"Iya terserah lo! Cepet ya! Jangan keluyuran, udah malam." ucap Jendra.

Rafael mengangguk, lalu pergi dengan cepat. Namun beberapa detik berikutnya, ia kembali menghampiri Jendra. "Boleh pake motor Abang nggak?" tanyanya.

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang