II. Sajian Utama

5K 826 157
                                    

"Dosa terbesar penulis adalah membuat bosan pembacanya."

-- Paul Jennings, penulis buku anak dan remaja, Australia

"Di dunia ini, begitu banyak buku untuk dibaca dan begitu sempit waktu yang kita miliki. Harus pintar-pintar memilih buku yang layak baca saja."

--Ignazio Garin Yudistra, The Visual Art of Love

Tidak ada penulis yang dengan sengaja ingin membuat bosan pembacanya. Tapi pada kenyataannya, banyak buku bikin bosan dan mengecewakan. Sementara penulis dengan bangga dan bahagia menerbitkan bukunya, pembaca dihadapkan pada tantangan besar untuk memilih buku terbaik yang benar-benar layak untuk dibeli dan dibaca.

Wattpad memang membantu pembaca mencicipi lebih dulu ebook-nya, lalu memutuskan perlu tidak membeli edisi cetaknya. Tapi sering ebook mentah dicetak bulat-bulat tanpa melalui proses revisi dan editing semestinya. Akibatnya, pembaca kecewa, atau lebih parah lagi, kalau buku seperti ini menjadi standar bagi pembaca yang sedang belajar menulis.  

Penilaian terhadap buku didasarkan pada dua macam tinjauan:

Pertama, tinjauan subyektif.  Ini semata masalah selera. Penulis sudah menyajikan cerita tanpa cacat ditinjau dari pengolahan elemen fiksinya, tapi pembaca tidak suka atau tidak mengerti. Penulis tidak bisa disalahkan. Sebagus apa pun bukunya, pembaca yang tidak cocok dengan tema dan genrenya, ya akan terpental. Sebaliknya, buku yang memang bagus bisa menarik pembaca lebih luas. Bukan saja yang suka dengan tema/genrenya, tapi juga pembaca baru yang masih mencari dan mencoba.

Kedua, tinjauan obyektif.  Buku dibedah dari cara penulisannya. Mampukah penulis mengorkestrasi semua elemen fiksi menjadi karya yang padu, jelas, bertujuan, indah, rapi, menarik, dan melibatkan pembaca.  Ataukah di dalamnya banyak ditemukan kesalahan dan kelemahan dalam banyak aspek. Tidak hanya segi bahasa dan kebahasaan yang membuat kening berkerut, tetapi juga cerita tidak teranyam logis, banyak lubang, dengan alur lambat dan bertele-tele. Genre dan tema yang disukai pun tidak membantu meringankan kekecewaan pembaca.

Pada bagian kedua ini, aku menghidangkan main course,  sajian utama, yang berisi pembahasan tentang Elemen Fiksi: karakter, setting,  point of view, dialog, plot, style, tema, dan lain-lain.

Setiap elemen berperan penting, namun tidak berdiri sendiri. Kesemuanya harus dipelajari, dikuasai, sehingga penulis dapat menganyam semua elemen itu menjadi kesatuan.

Sebagai contoh:

1. Karakter dapat dikuatkan melalui dialog, pemilihan sudut pandang, deskripsi setting, dan pemilihan kata yang dapat membangkitkan emosi pembaca.

2. Dialog dapat diefektifkan untuk menggantikan deskripsi yang membosankan.

3. Deskripsi dengan gaya bahasa unik dan metafora yang segar dapat mengurangi dialog yang tidak perlu dan lebih memberikan deep impact.

4. Pemilihan POV yang tepat dan manuvernya yang baik akan menghemat banyak adegan yang tidak perlu dan membosankan.

5. Dan kesemua elemen di atas bisa dianyamkan untuk menyajikan tema dengan lebih tajam dan kaya.

Kebayang?

Kalau tidak, baca sajalah karya-karya yang bertebaran di Wattpad ini dan bandingkan.

Mana yang efektif melibatkan emosimu, dan mana yang membuat kamu merasa kesal sudah buang waktu membacanya.

Mana yang karakternya meninggalkan kesan mendalam, dan mana yang "Aaah, gitu-gitu aja."

Mana yang jelas arahnya, dan mana yang membuat kamu merasa tersesat atau jalan di tempat.

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsWhere stories live. Discover now