III.6 Dari Wattpad ke Paper-Book (Penerbitan)

2.4K 258 53
                                    


Banyak pertanyaan masuk di inbox-ku, "Kak, bagaimana caranya menerbitkan buku?"

Itu sama saja dengan pertanyaan, "Kak, gimana menulis cerita yang menarik?"

Dan kalau disetarakan dengan kerempongan nyata, sama dengan pertanyaan ini, "Kak, gimana caranya melahirkan anak?"

Hihihi. Adik-adik, pertanyaannya sederhana memang. Tapi demi Wynter yang sudah siap dengan jawaban sengaknya, penjelasan untuk itu sama sekali enggak sederhana.

Menerbitkan buku, menulis cerita menarik, dan melahirkan anak, enggak bisa aku singkat seperti ini, "Diputar, dijilat, dicelupin ... tadaaa ... jadi deh."

Anggaplah kamu sudah menulis cerita yang menarik. Caranya ... ya bacalah lagi seluruh isi Sweet Treat  ya. Tahap selanjutnya adalah penerbitan.

Penerbitan buku dari A to Z perlu penjelasan panjang dan prosesnya sangat individualis, alias tiap buku bisa beda-beda, tergantung cuaca. Haha. 

Aku akan coba sarikan contoh-contoh umum saja di sini. Tapi sebelum ke prosesnya, kenali dulu jenis-jenis Penerbit dan cara kerja mereka ya.


PENERBIT MAYOR

Sering dengar istilah ini? Pokoknya bangga banget deh kalau dipinang sama mereka. Apa sebetulnya makna mayor? Mayor itu besar, utama, terkemuka. Dan bukan cuma mengaku-ngaku mayor loh ya.

Penerbit besar banyak banget di Indonesia, contohnya grup-nya Mizan dan Gramedia.

Menurut IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), "Ada 1.317 penerbit terdaftar sebagai anggota Ikapi, 94% tercatat sebagai penerbit aktif. Keseluruhannya swasta dan hanya satu badan usaha milik negara (BUMN) yaitu Balai Pustaka. Selain itu, sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia juga menjalankan aktivitas penerbitan (university press).

Penerbit aktif terpusat di 24 dari 33 provinsi di Indonesia. Sekitar 1.182 penerbit berada di Pulau Jawa. Sekitar 90% terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Saking banyaknya penerbit, tiap hari muncul beberapa menggantikan yang tumbang, aku enggak kenal semuanya dan enggak tahu juga apakah mereka mayor atau indie. Maaf, enggak bisa membantu memilah-milah ya.

Tapi ciri mayor mencakup:

1. Terdaftar di IKAPI dan Perpustakaan Nasional (kaitannya dengan ISBN). Punya perangkat penerbitan yang lengkap dari hulu ke hilir. Dari editor akuisisi (pencari/penyeleksi naskah), copy-editor (editor substansi), layouter, desainer, proofreader (pemeriksa aksara), markom, adminsitrasi, keuangan, dsb, yang memungkinkan semua ditangani secara profesional.

2. Punya modal kuat. Ongkos produksi ditanggung penerbit. Dengan demikian PENULIS SAMA SEKALI TIDAK DIBEBANI ONGKOS PENERBITAN. Bahkan, beberapa penerbit memberikan uang muka (tanda jadi terbit) yang dibayarkan kepada penulis saat menandatangani kontrak penerbitan. Uang muka ini diambil dari royalti.

3. Distribusi terbitannya luas. Artinya si Penerbit punya jaringan yang bisa menjangkau seluruh Indonesia. Berarti dia berani cetak banyak, minimal 3000 eksemplar yang optimal untuk cetakan pertama, jelas kuat di modal juga. Karena fee distribusi buku itu bisa mencapai 55% harga jual buku.

4. Perjanjian penerbitan (SPP) yang jelas antara semua pihak terkait. Di dalamnya, hak dan kewajiban Penerbit dan Penulis jelas dipaparkan. Termasuk besaran royalti dan cakupan copyright. Sebelum ditandatangani, bisa dinegosiasikan. Lebih jauh tentang ini, nanti di bab tersendiri.

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang