II.10 Judul

2.1K 346 33
                                    


Siapa bilang judul itu perkara mudah? Judul adalah unsur pertama untuk menarik minat pembaca. Terkadang susah menemukan yang klik. Perlu uji coba, perlu pengkajian ulang, perlu dilafalkan, perlu di-search and research.

Beberapa kiat di bawah ini setidaknya bisa membantu, walaupun tidak selalu, karena "pas" itu juga relatif.

1. Judul harus menggambarkan isi buku, ya iyalah. Bete amat pembaca kalau judul ibarat panggang jauh dari api (eh, kebalik nggak?) Pembaca akan merasa tertipu.

2. Judul harus mudah diingat dan berkesan. Langsung menggaet mata dan hati. Tidak menyinggung kecerdasann pembaca. Rasanya kalau ada judul seperti ini: 10 Cara Mudah Menjadi Ibu yang Baik bagi Anak Anda. Ehem, kayaknya aku nggak akan beli, karena curiga yang menulis enggak pernah jadi ibu atau yang menulis bapak-bapak. Susah loh jadi Ibu. Jangan menggampangkan. Sama halnya dengan judul-judul bombastis kayak gini: Cara Mudah Menjadi Best Seller. Cara Instan Menjadi Kaya. Dst. Kadang judul sengaja dibuat bombastis untuk menarik pembeli. Tapi mending be honest deh.

Sama halnya dengan fiksi. Judul sensasional dan sensual mungkin lebih menjual. Sering malah sengaja vulgar.  Kembali pada isi bukumu dan tujuan kamu menulisnya.

3. Buatlah daftar calon judul sebanyak mungkin, dan pilih salah satu yang paling sreg. Lalu coba dilafalkan. Bayangkan kamu menyebutkan judul itu di depan orang lain. Apa yang kamu rasakan? Apakah judul itu membuat kamu bangga, malu, konyol, atau terlalu berat membebani pundakmu, karena kamu tahu orang akan berharap banyak dari bukumu?

4. Mintalah saran orang lain. Soulmate yang bisa mengkritik objektif. Ingatlah target pembacamu. Untuk siapa buku itu ditulis? Akan menarikkah judul itu untuk mereka? Jangan-jangan kamu salah sasaran. Misalnya, buku untuk anak tetapi dijuduli sesuatu yang hanya akan menarik perhatian orangtua. Di satu sisi, mungkin orangtua tertarik membelikannya buat anak. Tapi akan tertarikkah anak membacanya? Idealnya, judul menarik minat siapa pun. Ya kan?

5. Cobalah browse Internet, sudah adakah judul serupa, mirip-mirip, atau senada? Kalau ya, carilah yang lain. Kecuali kamu penulis eksentrik kayak Paul Jennings yang bisa membuat judul panjaaaaaang tapi tetap menarik, buatlah judul maksimal lima kata. Kalau kurang, buatlah subjudul.

6. Jangan latah. Be yourself.  Kamu penulis berkarakter. Jangan hanya karena ada judul yang lagi best seller, lalu judulmu dimirip-miripkan. Apa pun alasannya, jangan merendahkan diri sejauh itu.

7. Bagi penulis, mungkin suatu judul sangat klik, tapi ternyata di penerbit, editor menggantinya dengan alasan tertentu. Bersiaplah adu argumentasi, tapi pertimbangkan masukannya.

8. Kalau kamu hendak menjuduli buku dengan nama tokoh, pastikan nama tokoh itu menarik, bukan nama pasaran. Bisa saja sih nama biasa-biasa saja kalau ada subjudul yang justru menguatkan kesan ordinary-nya itu. Bayangkan ada novel baru berjudul satu kata: Amir, Budi, atau Wati. Hei, bukan berarti tokohnya enggak boleh pake nama-nama itu ya. Cuma pertimbangkan saja kalau untuk judul. Kesannya males amat bikin judul.

9. Judul berima boleh juga, tapi jangan memaksakan.

10. Bagaimana dengan judul bahasa asing? Boleh saja asalkan relevan, punya alasan kuat, dan memang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Dan cek lagi ceritamu, apakah bahasa asing itu digunakan juga di dalam? Atau cuma untuk judul sebagai strategi marketing?

That's it. Your work is your baby, you name it, dan terima konsekuensinya. Belajarlah dari pengalaman, and be smart next time.


Beberapa contoh judul dari bukuku:

Gua Seribu Mata (tanpa harus mencantumkan misteri atau misterius, judul ini mengisyaratkan misteri dan petualangan)

Lorong Seratus Hari

Nathan: Sang Penjelajah Mimpi

Nathan: Mimpi Merah Muda

Sepele Tapi Bencana

Negeri Bawah Air

Tiga Kisah Satu Telur

Adhyasta

Pelik

Write Me His Story

Hexotic Cafe

The Visual Art of Love


Selamat menamai bayimu.

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsWhere stories live. Discover now