II.5. POV (Point of View)

5.9K 781 268
                                    

Jangan heran dengan penomoran bab, karena bagian ini sengaja didahulukan untuk memenuhi permintaan pembaca.

____________________________

Sudut pandang, Viewpoint, atau Point of View (POV), secara sederhana, adalah bagaimana penulis menempatkan dirinya dalam cerita, dan dari sudut mana ia menyampaikan cerita kepada pembaca.

Beberapa hal penting tentang Point of View:

POV ditentukan saat mulai menulis. Disesuaikan dengan kebutuhan/tuntutan plot dan genre yang kamu pilih.

Digunakan konsisten dari awal hingga akhir cerita. Jadi tidak berubah-ubah sesukanya antaradegan.

Ada beberapa pilihan POV:

1. POV Orang Pertama (aku)

Penulis menjadi si aku dalam cerita, mengikuti pikiran dan aksi si aku. Penulis tidak bisa menggambarkan apa yang tidak dilihat si aku, tidak bisa mengetahui perasaan yang tidak dirasakan si aku. POV ini dianggap paling mudah, terutama bagi penulis pemula, karena seperti menulis diari saja.

Hati-hati: Apa pun yang diketahui si aku tidak bisa dirahasiakan dari pembaca. Karena pembaca menjadi si aku.

a. POV Orang Pertama konsisten di satu tokoh saja.

Contoh: Write Me His Story. Cerita disampaikan oleh Wynter sebagai aku. Dari awal sampai akhir.

b. POV Orang Pertama, mengikuti dua tokoh atau lebih secara bergantian pada bab berbeda

Contoh: Kutukan Ayundara. Cerita disampaikan oleh Kiran, Ayutia, dan Rista, secara bergantian pada part/bab yang berbeda, menggunakan aku.

PERHATIAN: Jika memilih "aku" untuk lebih dari satu tokoh, lakukan perubahan POV minimal saat pergantian bab. JANGAN BERUBAH DI BAB YANG SAMA, JANGAN TIAP BEBERAPA PARAGRAF GANTI POV DAN KAMU LABELI DENGAN POV SIAPA.

Kenapa?

Karena itu mengganggu kelancaran membaca. Karena pembaca itu bisa berpikir sendiri. Kecuali mereka yang terbiasa disuapi dan ditunjukkan ini POV siapa. Atau karena tulisan kamu tidak rapi, sehingga kamu sendiri bingung.

Sekali lagi, hargai pembacamu. Mereka bisa berpikir dan harus berpikir sehingga tidak perlu diberitahu ini POV siapa. Dan terlebih penting, hargai dirimu sendiri sebagai penulis, dengan membuat alur cerita yang rapi dan mudah dipahami.

Mulailah dengan membenahi pergantian POV, lakukan antarbab saja, dan cukup beri nama di judul. Lihat Kutukan Ayundara.

Contoh paragraf dengan POV Orang Pertama

Kupandangi punggungnya yang menjauh. Anak aneh. Apa yang ia harapkan dari aku? Hidupku sudah terlalu runyam tanpa perlu ditambah apa pun masalahnya. Aku turun dari pohon. Kelas Miss Jansen sebentar lagi selesai. Sebetulnya aku suka Creative Writing, tapi Miss Jansen membuat telingaku pekak dengan tegurannya tiap kali lensa matanya menangkapku. Dan kacamata yang dipakainya berlabel Wynter -the -troublemaker-make-him-suffer. Di kelas, di depan banyak orang, aku dibuatnya populer sebagai siswa yang pandai melakukan kebodohan, berotak cemerlang tapi bermasa depan suram, tajam mulut tumpul hati, handsome yet depressing, rajin membuang waktu, konsisten untuk tidak konsisten, dan sederet panjang oxymoron lainnya. (Write Me His Story, part 3)

POV Orang Pertama dianggap lebih mudah karena sifatnya yang alami. Kamu bercerita tentang dirimu, akan lebih mudah ketimbang bercerita tentang orang lain. Cocok untuk cerita yang self-centered, tokoh utama tunggal, yang menggambarkan lingkungan dan kejadian secara subyektif. Dalam kasus Wynter, kita dibawa melihat dunia melalui mata dan perasaannya, yang bisa benar, bisa juga tidak.

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsWhere stories live. Discover now