II.2. Setting

4K 640 57
                                    

Halo readers,

Senang bisa kembali menghidangkan sesuatu yang manis untukmu. Maafkan aku ya, lebih sering sibuk mengurus anak-anak, Gemi-IgGy, Wynter-Hya-Wynn, RaynArdi, Raiden, dll. ketimbang jadi chef di Sweet Treat. Mumpung lagi break, sebentar meracik tentang Setting deh.

Siap?

Oke.

KESALAHKAPRAHAN BESAR DI DUNIA PENULISAN FIKSI: "Siapa sih yang peduli tentang setting?"

Banyak penulis yang masih menganggap setting hanya latar lokasi dan waktu untuk peristiwa yang terjadi dalam cerita. Jadi, kalau lokasinya di kamar, di sekolah, buat apa repot-repot mendeskripsikan dengan detail? Toh, pembaca tahulah kamar, kelas, sekolah, kantin, kan gitu-gitu saja. Benar?

Salah.

Mari kita luruskan: Setting sama penting dengan elemen-elemen fiksi lainnya, seperti karakter, karakterisasi, plot, dst.

SETTING LOKASI

Sering kita lewatkan detailnya karena dianggap bikin bosan pembaca.  Padahal setting memberikan kedalaman pada setiap adegan. Bukan hanya menjadi pijakan bagi pembaca dalam memaknai cerita, tetapi setting yang dipilih cermat dan tepat juga akan menguatkan karakter tokoh-tokoh kita.

Mau bukti?

Kalau kalian baca Harry Potter, pasti tahu apa makna ruangan kecil di bawah tangga di rumah keluarga Dudley.

Satu lagi.

Sudah baca PELIK  kan? Setting-nya sama dengan Write Me His Story : Darmawangsa International High School. Selain deskripsi kompleks sekolah, bagian interior gedung, kelas, lorong, tangga, yang disebar deskripsinya di tempat yang tepat dan perlu, ada satu tempat yang terkait banget dengan karakter Wynter: kolong jembatan, tepi sungai kecil, di belakang SMA.

Aku membuat eksperimen dengan menggunakan tempat ini buat lokasi ketemuan Rayn dan Raiden. Lihat sendiri, betapa pedulinya pembaca dengan setting.

Bagi Wynter, kolong jembatan itu adalah tempatnya menyepi dan membolos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Wynter, kolong jembatan itu adalah tempatnya menyepi dan membolos. Ia lebih suka mendengarkan gemerisik air ketimbang omelan Miss Jansen. Dengan menambahkan deskripsi singkat di PELIK, seperti jajaran pohon kersen, aku mengingatkan pembaca pada karakter Wynter. Sekaligus menebar bread crumbs, implisit, bahwa Raiden pernah atau sering dibawa ke sini oleh Wynter, yang berarti sudah jadi teman istimewanya. 

Setting lokasi menguatkan karakter dan memberi makna mendalam pada sebuah adegan.

Tapi bagaimana agar pembaca tidak bosan dengan deskripsi kelas, kamar, sekolah, rumah yang begitu-begitu saja?

Nah, itu kuncinya! Jangan begitu-begitu saja dong deskripsinya. Dan jangan diberikan sekaligus (information dump). Semua tergantung pada cara pendeskripsian, apa yang dideskripsikan, porsinya, dan kapan melakukannya.

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang