Daverick menjalani harinya sebagai murid biasa. Sebagian siswa dan siswi mengetahui kalau Daverick sudah tidak di tanggung lagi oleh ayahnya dan mereka mulai menjauhi Daverick. Walaupun begitu, keempat sahabatnya tetap bergaul bersama dengannya
"Makan apa lo hari ini?" Tanya Dario
"Entah gue juga gak tau" jawab Daverick sekenanya
"Tumben" ujar Ren yang ditanggapi dengan anggukan kepala dari Lean dan Nathan
"Entah"
"Lo sakit?" Tanya Dario lagi
"Gue sehat Yo. Hanya saja..."
"Hanya saja?" Lean , Nathan, dan Ren berkoor ria
"Hanya saja... Rasanya ada yang aneh"
"Aneh begimana?" Tanya Ren
"Seperti ada yang mengganjal. Perasaan gue gak tenang"
Ren dan Dario saling melempar pandangan. Dario menggeleng, akhirnya Ren bungkam
"Mungkin lo kangen rumah" ujar Nathan
Daverick mendengus
"Hal terakhir yang bakal terpikir sama gue! Buat apa gue kangen? Mereka aja bisa bohongin gue bertahun-tahun!"
"Siapa tahu justru orang itu yang bohong Luce" ujar Lean
"Dua orang L! Dua orang di hari yang sama mengatakan hal yang hampir serupa! Dimana letak kebohongan mereka?!"
"Santai bro... Jangan pake emosi" bujuk Nathan
"Gue juga gak tahu Luce, lo jangan natap gue seolah gue tahu" ujar Ren
"Serah lo!"
Daverick memilih berdiri dan berjalan meninggalkan teman-temannya
"Mau kemana lo?" Tanya Dario
"UKS! Pusing kepala gue!!"
Selepas Daverick pergi Ren menatap Dario dan kedua temannya
"Yakin kita gak perlu kasih tahu Dave?" Tanya Ren
"Tante yang bilang jangan kan?" Ujar Nathan
"Setuju" ujar Lean
"Yo?" Tanya Ren
"Biarkan dulu. Yang penting kita bantu om sama tante jagain pangeran itu dulu" ujar Dario
"Oke lah" jawab Nathan, Ren dan Lean serempak
Daverick membaringkan badannya di ranjang UKS dan mencoba menutup matanya
"Aneh" gumamnya
Daverick terkadang merasakan dadanya seperti terhimpit benda besar, terkadang jantungnya berdebar tak karuan. Daverick sendiri tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Seperti sekarang, Daverick merasa udara di sekitarnya menipis dan membuatnya sesak
"Damn!" Maki Daverick
Daverick mencoba menutup matanya dan tertidur. Perasaan aneh terus mengerayangi dirinya. Entah apa yang terjadi pada dirinya. Berkali-kali Daverick membalik badannya namun dirinya tetap tidak bisa terlelap
"Arrgggh!!!" Geram Daverick
"Apa-apaan sih ini?!!"
"Kenapa rasanya aneh banget?!"
"Ada apa sih?!"
Daverick memutuskan untuk duduk dan menatap ke luar jendela. Menatap langit yang sedikit berawan hari ini
'Mendung' batin Daverick
"Hhhh" desah Daverick lelah
Dia tidak melakukan apapun dan badannya merasa lelah. Lelah karna perasaan aneh yang menggelayutinya. Jika bisa dia ingin menyingkirkan perasaan aneh itu
"If i could..." Gumamnya
Sampai jam pergantian berbunyi, Daverick masih merenung. Daverick memutuskan kembali ke kelas. Dia mengikuti sisa pelajaran meski dengan tidak fokus. Jemarinya mencatat beberapa hal yang tertulis di papan tulis
Sisa waktunya ia gunakan untuk merebahkan kepalanya di atas meja sambil telungkup. Pusing. Kepalanya berdenyut-denyut membuatnya pusing dan lelah
"Baiklah, sekian materi hari ini. Kerjakan tugas kalian! Kumpulkan pada pertemuan berikutnya!" Ujar Ma'am Hani
Daverick langsung memanggul tasnya, dan berjalan keluar menuju parkiran. Dia menaiki motor sport miliknya
"Luce! Tunggu!" Panggil Nathan
"Napa?"
"Kita ke cafe lo ya?" Ujar Ren
"Terserah!"
"Yes!" Ren dan Nathan juga Lean berkoor kembali
Mereka menaiki motor mereka masing-masing dan memakai helm. Inilah yang Daverick suka dari teman-temannya, mereka bersama dengan Daverick dalam keadaan apapun. Jika salah satu dari mereka sakit, maka yang lain akan berusaha untuk bolos juga meski kebanyakan gagal karna orang tua mereka mengamuk, saat salah satu dari mereka membawa motor bukan mobil mereka akan ikut membawa motor. Kebersamaan sudah menjadi pedoman mereka
Daverick langsung masuk ke kamarnya yang ada di lantai tiga cafe. Dia merebahkan badannya lelah. Pikirannya kembali mengambang
"Akh!" Ringis Daverick sambil meremat bagian depan kemeja seragamnya. Rasa sesak kembali menghampirinya
"Damn!!"
Dan sesaat kemudian rasa sesak itu hilang
"What's wrong with me exactly?" Gumamnya
YOU ARE READING
[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)
Teen FictionHidup dalam kemewahan tak serta merta membuat sang pewaris tunggal perusahaan Minyak L'louch Co. merasa bahagia. kurang perhatian dan keinginan yang selalu dipenuhi membuat dirinya menjadi angkuh dan mendapat julukan badboy. tapi, semua berubah saat...