Spin-off - White Day

10.8K 327 58
                                    

Daverick tersenyum kecil saat melihat sebuah kalung di tangannya. Dia memesan kalung itu dan sedang melihat hasil dari pesanannya. Daverick merasa cukup puas dengan kalung itu. Dia mengangguk dan mengembalikan kalung itu kembali ke tempatnya. Dia menutp kotak itu dan membayar pesanannya itu. Getaran ponselnya membuat dia segera merogoh kantungnya dan mengambil ponselnya.

"Ya, Queen?" Ujar Daverick.

"Maaf. Aku lupa ada rapat penting nanti malam. Aku rasa aku tidak bisa pulang malam ini,"

"Aku rapat di Marvinia, Queen. Lebih baik kamu makan malam duluan saja,"

"Iya aku tahu. Aku akan istirahat kalau aku sudah lelah, okey?"

"Aku juga mencintaimu, Queen,"

"See you soon,"

Daverick tersenyum saat dia menutup panggilan di ponselnya itu. Dia memang sengaja mengatakan hal itu dan ingin memberikan kejutan pada istrinya.

"Kita pulang Zaldy,"

"Baik tuan,"

Zaldy langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia mengirimkan pesan pada rekannua di mansion Ardlan. Memang Daverick sudah merencanakan hal ini sejak jauh-jauh hari jadi, seluruh anak buahnya juga terlibat.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka sampai di Mansion besar itu. Daverick turun dan melangkah masuk sementar mobil miliknya terparkir agak jauh dari pintu utama. Daverick melihat rumahnya dalam keadaan gelap dan sejak tadi istrinya sudah menghubunginya tanpa henti.

"Dimana istriku?"

"Ada di kamar utama tuan,"

"Semua sudah siap?"

"Sudah tuan. Semua sudah kami persiapkan,"

Daverick mengangguk. Dia berjalan memasuki rumahnya. Dengan perlahan dia mendekati kamar mereka dan membuka pintu kamar itu perlahan-lahan. Di tangannya terdapat sapu tangan yang sudah dia beri sedikit chloroform.

"Siapa itu? Javran? Henry?"

Daverick bisa mendengar nada takut dari suara sang istri. Dia mendekat dan membekap istrinya sendiri dengan sapu tangan di tangannya. Dia menahan pergerakan sang istri dengan memeluk pinggang ramping itu cukup erat. Perlahan tapi pasti berontakan sang istri melemah.

"Ssstt... tidak apa, Queen. Jangan takut!" Bisik Daverick di telinga istrinya saat dia merasakan istrinya menangis.

Daverick membopong Erika dan segera keluar dari rumah besarnya. Dia meminta Zaldy segera mengantar mereka ke tempat yang sudah direncanakan. Katakan dia keterlaluan tapi, dia tidak pernah bermaksud melukai istri mungilnya.

"Maafkan aku, Queen," bisiknya.

..........

Erika mengerutkan keningnya saat mendengar suara ombak. Benaknya bertanya-tanya meski matanya masih terpejam.

'Bukankah aku ada di rumah?'

Dengan mata masih terpejam dia mengingat-ingat apa yang terjadi di rumahnya sebelum dia terpejam. Mata Erika terbuka lebar saat dia mengingat semuanya. Erika langsung bangkit dan menyadari dia tengah tengah duduk di atas sebuah ranjang. Di depannya terdapat jendela yang menampakan laut biru meski keadaan tengah gelap.

 Di depannya terdapat jendela yang menampakan laut biru meski keadaan tengah gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Where stories live. Discover now