Surprise

13.7K 721 2
                                    

"Ve..."

"Ave..."

"Dave..." Suara yang dipenuhi oleh nada khawatir terdengar di telinga Daverick

Daverick membuka matanya kaget. Dia menengok ke arah kiri dan kanan. Sampai matanya mendapati dirinya sendirian di kamar besarnya. Daverick bangkit dan duduk di atas ranjangnya

"Sshhh..." Daverick meringis kecil

Kepalanya masih terasa berat. Kedua orang tuanya tidak ada berarti tamu sang ayah sudah datang

"Turun atau gak?" Gumam Daverick

"Kalau turun gue dijodohin. Kalau gak turun sayang nama keluarga gue, bisa hancur nanti"

Daverick melirik ke nakasnya dan menemukan beberapa botol obat di sebelahnya

"Demam, mual... Ah... Ini dia"

Daberick mengambil obat pereda sakit kepala. Dia meminum obat itu dan segera beranjak untuk merapikan penampilannya. Daverick segera keluar dari kamarnya dan turun menuju ke ruang tamu

"Iya, maaf ya. Daverick sedang tidak enak badan"

Sayup-sayup Daverick mendengar suara ibunya yang sedang menjelaskan tentang dirinya. Seperti biasa Daverick memberi tanda pada pelayan yang ada di pintu, hanya saja kali ini yang berjaga adalah Roan dan Jammy

"Tuan muda"

"Pangeran kecil, kau sudah sadar?"

"Hn"

Roan segera membuka pintunya dan mempersilahkan Daverick memasuki ruang tamu

"Dave?" Tanya Kayla kaget saat melihat anaknya sudah ada di depannya

"Dave sudah lebih baik, kalau itu yang mom mau tanyakan"

Kayla mengangguk pelan. Daverick mengernyit saat melihat Kanaya lah yang sedang berbincang dengan ibunya

"Mom" suara lembut yang amat Daverick kenal memasuki pendengarannya. Sontak Daverick menoleh melihat siapa pemilik suara itu

"King?"

"Queen" keduanya saling memanggil dengan nada bingung

Daverick menengok ke arah ibunya dan juga ayahnya, lalu kembali menatap malaikatnya

"Dinner with your father friends huh?" Tanya Daverick

"You never told me that you're son of Ardlan"

"You've never ask"

"You- ah! Forget it!"

Daverick mendengus

"Have a seat. Kurasa kamu lelah setelah berlari tadi siang"

"Kau! Ish! Terserah lah!"

Daverick juga memilih duduk di sofa dengan kepala bersandar pada sandaran sofa. Rayzen hendak menegur Daverick, tapi dia urungkan saat melihat calon menantunya tengah mendekati putranya

"Masih pusing hm?" Tanya gadis itu. Tangannya dia letakan di kening Daverick

"Sedikit.. Tak apa. Sebentar lagi juga hilang" jawab Daverick dengan mata tertutup

Daverick larut dalam pikirannya sampai dia menyadari sesuatu. Dia langsung membuka matanya dan memegang pergelangan tangan gadis di depannya

"You're comin' with them, right?" Tanya Daverick

"Hn" gadis itu mengangguk

"I never ask this before. What's your name?"

"Rika"

"your full name, queen"

"Erika Lucia Annabella Malven Dimitry"

Mata Daverick membola kaget

"Daughter of Dimitry huh?"

"Yep. That's me"

"So, you're the princess. Where is he?"

"Who's?"

"Your knight, i mean your brother"

"You know..."

"Punishment?"

"Yeah..."

Daverick mengangguk paham dan segera berdiri setelah efek obat itu mulai bekerja. Rayzen mengajak mereka ke ruang makan dan memulai makan malam mereka

"Jadi, ada yang ingin kalian katakan pada kami?" Tanya Ares

"E-hem.." Daverick membersihkan tenggorokannya. Dia menatap ke arah Erika. Erika mengangguk kecil

"Jadi, sebenarnya kami berhubungan baik satu sama lain"

"Bicara yang benar Dave! Jangan bertele-tele!" Ujar Rayzen tegas

"You know... She's my backstreet girlfriend"

"Backstreet huh?"

"I thought you guys, didn't agree with it" ujar Erika

"I want to introduced her to both of you but, mom and dad seems so busy"

"Jadi, perjodohan ini tetap dilanjutkan kan?" Tanya Kanaya

Daverick dan Erika mengangguk bersamaan. Kanaya dan Kayla amat senang. Mereka kembali memakan makanan mereka sampai dering ponsel Daverick menginterupsi. Daverick melihat ponselnya dan nama Dario terlihat di layar ponselnya. Tanpa ragu Daverick mengangkat panggilan itu

"What's wrong?" Tanya Daverick to the point

Rayzen tampak kesal dan hendak meneriaki Daverick, tapi

"Where are you?"

"Rio gue serius! Lo dimana sekarang?"

"Okey, gue kesana. Tunggu disana!"

Mendengar nama Dario di panggil oleh Daverick ditambah dengan wajah Daverick yang panik dan menahan kesal, membuat semua orang di ruang makan itu terkejut

"Dad, Dave pinjam pengawal Dad dan om Jammy" ujar Daverick

Rayzen mengangguk

"Dad ikut"

Ares segera berdiri bersama dengan Rayzen berjalan keluar dari ruang makan

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Where stories live. Discover now