My Beloved Queens

9.6K 500 15
                                    

Note: siapa kemarin yg tanya tentang bgmn klo Queen sampe tahu King luka? Ini jawabannya

Selamat membaca

...............

"King..."

"King...?"

"King...!!"

Erika mendengus kesal. Sejak tadi dia memanggil Daverick tapi Daverick tidak menjawabnya sama sekali, bahkan deheman pun tidak. Erika menghampiri Daverick yang tengah duduk di bawah pohon di dekat halaman belakang Xav Manor. Tempat yang sudah sangat lama tidak mereka sambangi

"Ki-" ucapan Erika terhenti saat melihat Daverick tengah menutup matanya, dengan badan dan kepala bersandar ke pohon di belakangnya

"Pantas saja tidak menjawab. Tidur ternyata" kekeh Erika

Erika duduk di sebelah Daverick. Dia menarik pelan tangan Daverick dan membawa kepala Daverick untuk terbaring di atas pahanya. Tangan Erika bergerak perlahan membelai rambut hitam kekasihnya. Gurat lelah sedikit terlihat di wajah tampan itu. Meski sudah tidak terlalu pucat seperti beberapa minggu yang lalu tapi, badan Daverick tetap masih lebih kurus dari sebelum Daverick kecelakaan tujuh tahun silam

"Harusnya kamu bilang, kalau kamu terluka. Kamu pikir aku tidak tahu?" Bisik Erika

Erika sebenarnya tahu Daverick terluka. Dia sudah tahu sejak pertama Daverick menginjakan kaki kembali di rumahnya. Saat itu, ketika Erika mendongakkan kepalanya untuk menatap Daverick, dia melihat segaris luka di bagian bawah dagu kekasihnya, ditambah wajah pucat dan tirus dari Daverick, membuat Erika sangat yakin kalau kekasihnya tidak baik-baik saja

"Kebiasaanmu itu loh... Suka sekali menyembunyikan semuanya dari aku..." Bisiknya lagi

Erika mendongakan kepalanya dia menatap dedaunan hijau dari pohon yang rimbun itu. Erika tidak pernah melihat Daverick menggunakan kaus turtle-neck tapi, saat dia kembali setelah menghilang dua bulan tanpa kabar, Daverick mengenakan kaus itu. Pemikiran tentang Daverick terluka semakin jelas melintas di kepala Erika

"Aku tahu maksudmu baik King tapi, aku jadi semakin khawatir. Lebih baik kamu beritahu aku, meskipun aku menangis tapi, setelahnya aku lebih tenang"

Erika menghela napas. Tangannya masih membelai rambut Daverick. Erika mengecup kening Daverick sekilas, lalu dia menyandarkan badannya di pohon yang ada di belakangnya. Daverick sebenarnya sudah terbangun sejak Erika membelai rambutnya. Hanya saja, Daverick mengurungkan niatnya untuk membuka mata lantaran Erika keburu mengucapkan apa yang dipikirkannya

'Maaf Queen. Lain kali aku akan memberitahumu, jika itu bisa membuatmu tenang' pikir Daverick

Erika merasakan tepukan di bahunya. Dia mendongak dan mendapati kakaknya berdiri di sebelahnya

"Dia tidur?" Dario menunjuk Daverick dan Erika mengangguk

Dario ikut mengangguk

"Kalau dia sudah bangun, ajak dia makan..."

Erika tersenyum dan mengangguk. Dario kembali ke meja piknik di halaman itu. Erika melihat kakak dan kedua orang tuanya juga orang tua Daverick menatap mereka berdua sejenak dan mulai tersenyum kecil

"Sudah bangun?" Erika bertanya saat Daverick mengerjapkan matanya beberapa kali

"Hn" Daverick bangkit dan duduk di sebelah Erika sambil mengusap pelan matanya

"Ayo makan. Yang lain sudah menunggu"

Daverick menguap kecil dan berjalan di belakang Erika menuju ke meja piknik yang sudah diisi oleh keluarga mereka

"Nyenyak tidak tidurnya Dave?" Goda Kayla

"Nyenyak sekali mom. Lebih nyenyak dibanding dengan tertidur di pangkuan mom"

Daverick terkekeh. Sedangkan Kayla terdiam, Kayla menatap putranya dengan tatapan bersalah. Daverick mengetahui perubahan Kayla yang tiba-tiba diam tanpa membalas godaannya

'Shit! Salah ngomong gue'

Daverick langsung berdiri dan menghampiri Kayla. Dia memeluk Kayla yang sedang duduk dari belakang. Sesekali dia mencium pipi ibunya

"Dave minta maaf mom" bisiknya

"Eh?"

Kayla justru merasa heran dengan ucapan putranya. Bukankah dia yang seharusnya minta maaf disini? Kayla menyadari kalau dirinya tidak pernah berada di samping putranya. Dia juga tidak pernah membiarkan Daverick tidur di pangkuannya. Terakhir kali Daverick tidur di pangkuannya hanya ketika dia berumur dua tahun

"Maaf mom..."

"Mom tidak marah. Kamu tidak salah, kenapa kamu minta maaf?"

"Habisnya mom diam saja. Lalu, mom berwajah sedih begitu"

Kayla terkekeh. Daverick tidak lagi memikirkan jika dirinya akan menjadi bahan ejekan dari Dario, ayahnya dan Ares. Yang jelas, Daverick tidak suka melihat ibunya berwajah sedih

"Mom hanya, memikirkan sesuatu"

"Memikirkan apa?"

"Memikirkan kapan terakhir kali kamu tidur di pangkuan mom"

"Hm?" Daverick mengernyit bingung

"Sering mom" sambungnya

"Sering?"

"Iya sering. Setiap Dave sakit mom dan dad akan pulang walau hanya beberapa jam. Dan saat itu mom akan membaringkan kepala Dave di pangkuan mom"

Kayla terharu menatap putranya. Dia selalu berpikir Daverick tidak akan menghitung hal itu sebagai kenangan manis mereka. Kayla mencium pipi Daverick dan tersenyum setelahnya

"Nah, begini baru benar. My Queen tidak boleh berwajah sedih"

Erika berdeham. Daverick langsung menatap kekasihnya itu

"Sebenarnya Queen mu itu siapa Dave?"

Daverick tersenyum

"Mom adalah Queen of Ardlan. Kamu Queen disini" Daverick menepuk pelan dadanya

"Dan mom Kanaya akan menjadi Queenku yang selanjutnya"

Kanaya tersenyum senang. Ares hanya berdeham

"Jadi, kalian bertiga adalah My Beloved Queens"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें