Daverick's Wounds

9.1K 483 2
                                    

"Anda yakin?"

Daverick menghela napas pelan. Dia menunduk sejenak

'Bener-bener kebongkar' batinnya

Daverick melepas sepatunya dan menggulung celana panjangnya. Saat itu juga Rayzen mengepalkan tangannya erat-erat guna mengurangi kemurkaannya

"Ini kan maksud lo?" Tanya Daverick pada Roan dan Roan mengangguk kecil

"Hanya luka bakar ringan. Itu yang dokter bilang"

Daverick tahu saat ini mata ayahnya tengah menatap dirinya. Daverick memilih menundukan kepalanya dan menatap lantai kamarnya

"Jangan bilang pada mom!" Ujar Daverick akhirnya

Tanpa Daverick sebutkan pun semua orang di kamar itu tahu permintaan itu mengarah pada Rayzen

"Kalau mom, tahu dia bisa nangis histeris"

Daverick menarik napasnya dalam-dalam

"Lagi pula dokter sudah bilang ini akan baik-baik saja dan tidak berbekas. Ini akan kembali normal"

Zaldy berdehem kecil. Daverick menatapnya

"Apa?" Tanya Daverick

"Saya rasa itu belum semua dari yang dimaksud oleh Roan, tuan"

Daverick kembali menghela napas

"Luka gores di dahi Dave ini..." Daverick melirik sekilas ayahnya

"Lanjutkan!"

Daverick mengangguk

"Ini... Sebenarnya bekas jahitan. Sudah hampir hilang memang lalu, kemarin siang Dave terbentur makanya jadi memar"

"Apa lagi?"

Daverick memegang tengkuknya dan mengusap tengkuk itu sampai ke sisi kanan lehernya

"Ini, juga bekas luka. Tidak dijahit, tapi dilaser. Makanya, lebih tidak terlihat bekasnya. Dan akan segera menghilang juga, hanya saja terkadang masih sedikit gatal, dan menurut dokter itu wajar karena tandanya luka ini dalam masa penyembuhan"

Daverick menatap langit-langit kamarnya sejenak

"Lalu, ini..."

Daverick menunjuk segaris luka di bagian bawah dagunya

"Untung saja mommy dan Rika tidak melihatnya"

Daverick meraba bekas luka itu sekilas

"Ini karena keteledoran Dave sendiri"

Daverick mengambil gelas berisi air di nakasnya dan menandaskan seperempat isi gelas itu

"Luka di pinggang dan di punggung ini baru terjadi dua minggu yang lalu"

Rayzen menatap putranya. Sejujurnya Rayzen merasa kesal. Bagaimana Daverick bisa terluka sebanyak itu dalam kurun waktu dua bulan dan parahnya lagi anak buah yang dia utus tidak mengabarinya sama sekali tentang hal ini. Kembali kecolongan menjaga putranya, sungguh Rayzen ingin memenggal atau meremukan kepala orang-orang yang sudah berani menyentuh putranya

"Pria di foto itu, sebenarnya mereka hanya segerombol preman. Berhubung waktu itu Dave sedang tidak fokus. Mereka berhasil mengeroyok Dave. Menyayat pinggang Dave, membawa Dave ke daerah perbukitan dan melemparkan Dave ke bawah. Nasib baik Dave bertemu dengan orang yang sedang camping. Mereka membawa Dave ke rumah sakit"

Daverick berdiri dan berjalan ke arah jendela. Dia membuka sedikit gordyn kamarnya dan mengintip keadaan di sekitar rumahnya

"Dad pasti bertanya-tanya kenapa semua hal ini tidak sampai ke telinga Dad" ujar Daverick

Kaki Daverick melangkah menuju ke nakas. Dia mengambil ponselnya dan mengutak-atik ponsel itu sejenak. Tak butuh waktu lama, ponsel milik Rayzen bergetar

'The reason is so close'

Rayzen menatap Daverick. Daverick menunjuk ke arah bawah. Rayzen melangkah ke jendela dan mengintip ke arah bawah. Beberapa anak buahnya tengah mengamati kamar Daverick

"Roan"

Roan segera mendekat

"Kill them!"

Roan mengangguk dan keluar dari kamar itu. Lima menit kemudian Daverick melanjutkan pembicaraanya

"Mereka bekerja sama untuk menghabisi Dave. Dan sayangnya Dave baru sadar itu dua minggu yang lalu"

Rayzen kembali duduk di sofanya setelah dia melihat anak buahnya bergeletakan di halaman belakang. Mereka di tembak mati oleh Roan dari atas rumah, tepat di kepala mereka

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

Daverick menutup matanya sejenak sebelum membuka kembali matanya

"Dave hanya merasa heran awalnya. Dave bingung kenapa Dad tidak datang atau menyuruh Roan datang ke rumah sakit. Padahal biasanya hanya luka gores saja Roan akan muncul di depanku atau minimal om Jammy yang akan mengobatiku"

Rayzen mengangguk

"Puncaknya dua minggu yang lalu, setelah Dave di bawa ke rumah sakit oleh orang-orang yang menemukan Dave, pihak rumah sakit menghubungi nomor yang terakhir Dave hubungi dan itu adalah Carlos. Dave masih setengah sadar saat mereka datang dan berdebat disana"

"Mereka mengatakan semuanya, iya kan?" Tebak Rayzen dan Daverick mengangguk

"Nanti malam Jammy datang. Sebaiknya suruh dia obati semua lukamu itu"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Where stories live. Discover now