Interrogation

9.5K 511 20
                                    

Note:

Bonus... Up satu lagi

Daverick menatap kesal langit-langit kamarnya. Dia sudah terbangun sejak jam delapan pagi tadi. Dengan semangat besar Daverick membersihkan badannya, mengobati luka di badannya dengan seadanya dan memakai pakaiannya dan segera bergegas untuk keluar dari rumahnya, ah tidak-tidak... Bukan rumahnya tapi, kamarnya. Karena, harapan untuk menemui Erika pupus sudah lantaran anak buah sang ayah sudah bertengger dengan manis di depan pintu kamarnya

Para bodyguards itu melarang Daverick untuk keluar dari kamarnya. Mereka bahkan mengatakan kalau itu perintah langsung dari sang ayah sekaligus pemilik rumah yakni, Rayzen Adrious Ardlan. Mau tidak mau, suka tidak suka Daverick kembali masuk ke kamarnya. Dan saat Daverick masuk dia baru menyadari ada beberapa jenis obat di nakas

"Om Jammy!" Desis Daverick saat itu

"Ah!! Damn!!! Hell!!! Gue sudah umur 24 tahun!!! Masa kali gue diperlakukan kayak anak umur 7 tahun!!" Omel Daverick kesal

Dia sudah terlanjur berjanji. Tidak mungkin dia mengingkari janji itu. Daverick berguling-guling tidak jelas di ranjangnya. Dia memikirkan cara terbaik untuknya. Daverick terdiam dan menyeringai

"Tidak buruk juga"

Daverick segera berdiri dan mengganti bajunya dengan baju lain dari walk-in closet-nya yang masih rapi. Dia kembali mengobati lukanya dan merapikan rambutnya yang tadi sudah berantakan. Dengan secepat kilat Daverick mengintip ke bawah melalui balkon kamarnya. Lagi, Daverick menyeringai

Dalam satu lompatan Daverick sampai di salah satu dahan pohon yang ada di depan kamarnya. Dengan cekatan pula Daverick turun dari pohon itu dan melompat untuk memanjat tembok rumahnya. Berhasil keluar, Daverick memesan sebuah taksi ke cafe miliknya untuk mengambil mobil disana

"Pagi, Queen"

Erika tersenyum saat melihat Daverick sudah berdiri di depannya. Erika menangkup pipi Daverick dengan kedua tangannya

"Kenapa kesini?"

Daverick mengernyit bingung

"Aku baru saja mau ke rumahmu. Aunty bilang kamu sakit, makanya aku mau kesana"

"Aku? Sakit?"

"Memangnya tidak?"

"Memangnya iya?"

Erika menggeleng pelan dan mengusap pipi Daverick

"Wajahmu pucat King. Siapapun tidak akan percaya jika kamu bilang kamu baik-baik saja"

Daverick menggaruk tengkuknya pelan. Dia tersenyum pada Erika

"Ya sudah, ayo pulang"

"Hah?"

"Ayo ke rumahmu"

Daverick mengangguk. Erika mengulurkan tangannya, seolah meminta sesuatu

"Kunci mobilmu King"

Daverick mengeluarkan kunci mobilnya dan memberikan kunci itu pada Erika dengan wajah heran. Erika menarik tangannya menuju ke salah satu mobil dan mobil itu bukan miliknya

"Paman Timmy, tolong bawakan mobil Dave ke rumahnya ya"

"Baik nona"

Timmy mengambil kunci itu dan segera beranjak, sementara Erika menarik Daverick masuk ke mobilnya. Daverick menurut dan ikut masuk ke dalam mobil itu

"Dasar anak nakal!" Omel Kayla saat melihat Daverick justru berdiri di samping Erika

"Maaf mom"

"Kenapa juga kamu pakai acara menyelinap keluar?"

"Kan aku sudah janji pada Erika, mom"

"Tapi kan, kamu bisa bilang pada mom"

"Ya bagaimana mau bilang, kalau baru keluar pintu kamar saja sudah disuruh masuk lagi oleh mereka yang bertengger di depan kamarku"

"Memang mereka tidak bilang Rika mau kesini?"

Daverick menggeleng. Kayla terus mengomel sambil berjalan menuju ke ruang keluarga, sementara Daverick dan Erika mengekor di belakang. Daverick sendiri sering kali menggumamkan maaf pada ibunya

"Kabur lewat mana tadi Dave?" Tanya Rayzen saat mereka bertiga memasuki ruang keluarga

Daverick menyengir sambil mengusap tengkuknya

"Lewat balkon"

"Dan?"

"Dan..... Lompat ke pohon, turun, lalu memanjat tembok"

"Kamu ini keturunan Ardlan atau keturunan Kera?" Ejek Rayzen

Erika dan Kayla terkekeh mendengar sindiran Rayzen. Daverick hanya menunduk saja

"Dave"

Daverick tersentak saat menyadari nada suara Rayzen sudah berubah

"Ikut!"

Satu perintah dan Daverick mengangguk patuh. Dia mengikuti sang ayah dari belakang. Daverick sempat menoleh sekilas ke arah ibu dan kekasihnya

"Doakan aku" pintanya tanpa suara kepada ibu dan kekasihnya

'Hhh... Diinterogasi, kan gue akhirnya'

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Where stories live. Discover now