Bed Rest for The Prince

9.8K 499 8
                                    

"Finally

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Finally..." Lirih Erika

"Maaf aku membuatmu menunggu lama Queen..."

Erika menggeleng. Dia mengangkat wajahnya dan menatap wajah tampan kekasihnya. Sapphire bertemu dengan Crimson

"I'm back"

"Welcome back"

Daverick mencium kening Erika dan memeluk kembali gadis yang sudah seperti bagian dari hidupnya. Terdengar berlebihan memang tapi, itulah kenyataannya. Erika sudah seperti nyawa dan udara bagi Daverick. Melepaskan Erika selama tujuh tahun saja sudah berhasil membuat Daverick menangis tiap malam, selain itu juga Daverick kerap kali merasa sesak

Erika melepaskan pelukannya. Dia menatap Daverick sejenak

"Sudah makan malam?"

Daverick menggeleng

"Ayo makan dulu"

Erika langsung menarik tangan Daverick menuju ke ruang makan. Dia mendudukan Daverick di kursi kosong dan kemudian dia duduk di sebelahnya. Dia juga meminta tolong pada Maya untuk mengeluarkan makan malam tadi

"Kamu kurusan... Setelah kemarin kamu sudah kurus sekarang bertambah kurus lagi"

Daverick terkekeh

"Makan dan tidur..." Saran Erika

Daverick menggeleng

"Tidur sajalah. Wajahmu sudah pucat begitu... Kita jalan-jalan besok, bagaimana?"

"Besok?"

"Iya besok"

Daverick mengangguk

"Baiklah. Besok kita jalan-jalan"

"Okey. Sekarang makan dulu"

Daverick memakan makan malamnya yang sedikit terlambat. Setelah makan dia menemani Erika untuk tidur lebih dahulu

"Janji habis ini kamu tidur ya"

"Iya Queen. Habis ini aku tidur. Aku menemanimu dulu"

Erika mengangguk

"Selamat malam King" ujar Erika

Daverick mencium bibir mungil Erika sebentar, benar-benar sebentar

"Selamat malam Queen"

Daverick memandangi wajah Erika yang sedang terlelap. Dia tersenyum sejenak sebelum keluar dari kamar gadisnya. Dia menemukan Balto tengah berdiri di dekat tangga

"Tuan muda mau pulang?"

"Hn. Besok aku kembali"

"Tidakkah lebih baik anda menginap disini tuan muda?"

Daverick menggeleng sekilas

"Berada serumah dengan Erika... Bukannya tidur aku malah harus berendam air dingin semalaman" ujar Daverick diiringi kekehannya

Balto ikut terkekeh. Dia semakin yakin kalau pemuda di depannya bukanlah pemuda bajingan yang gemar bermain dengan jalang dan gadis-gadis di atas ranjangnya

"Saya antar kalau begitu tuan muda"

Daverick mendongak. Dia menggeleng pelan

"Tidak usah. Roan menjemputku. Mungkin dia sudah sampai"

"Roan?"

"Hn. Zaldy masih dalam proses penyembuhan"

Balto mengangguk mengerti. Dia menemani Daverick ke bawah dan mengantar tamunya itu sampai ke mobilnya

"Anda baik-baik saja tuan?" Tanya Roan

"Hn."

Daverick membongkar kotak obat di dalam mobil ayahnya dan mengambil sebotol obat. Dia mengeluarkan lima butir obat itu dan menelannya. Roan sempat heran namun, dia memilih diam. Daverick memejamkan matanya dan mulai tertidur

"Kenapa dia?"

Roan terlonjak kaget saat mendengar suara Rayzen

"Tuan. Tuan muda..."

Rayzen mengernyit

"Sepertinya tuan muda terkena sakit kepala"

Rayzen membantu Roan membopong anaknya itu ke kamarnya. Setelah menyelimuti Daverick Rayzen berjalan menuju ke ruang kerjanya. Kayla sendiri sudah terlelap sejak tadi

"Apa itu?" Tanya Rayzen saat melihat botol obat diletakan di meja kerjanya oleh Roan

"Tuan muda meminum ini tadi, sewaktu di mobil"

Rayzen mengambil botol itu dan membacanya

'Obat pereda rasa sakit'

"Emmm... Tuan, tidakkah sebaiknya kita memanggil Jammy?"

"Kenapa?"

"Tuan muda menelan lima butir obat itu tadi"

Mata Rayzen terbelalak. Lima butir? Tiga butir saja sudah sangat menyalahi dosis dan Daverick menelan lima butir?

"Panggil Jammy"

Roan mengangguk. Dia segera memanggil Jammy. Rayzen menunggu di ruang kerjanya. Setelah hampir satu jam, Jammy masuk ke ruangannya

"Pangeran kecil mengalami cidera ringan di punggungnya dan sebuah luka sayat di pinggang kirinya. Tapi, kedua luka itu sudah hampir kering. Tubuhnya kekurangan asupan, sepetinya pangeran kecil tidak makan dengan benar, berat badannya berkurang drastis. Selain itu ada sebuah luka lebam dan sedikit lecet di dahi kanannya. Sepertinya luka itu yang menjadi penyebab sakit kepala yang dialami pangeran kecil"

"Luka di kepala?"

"Boss tenang saja pangeran kecil tidak mengalami gegar otak"

Rayzen mengangguk

"Saya sudah meninggalkan obat di kamarnya. Saran saya, sebaiknya pangeran kecil istirahat total dan tidak melakukan apapun"

Rayzen mengangguk kembali

"Saya permisi boss"

Jammy keluar, Roan masuk ke ruangan itu

"Cari tahu apa yang terjadi selama dua bulan ini pada Daverick!"

"Baik tuan"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Where stories live. Discover now