• dua •

3.7K 549 32
                                    

JIRA memandangku bingung. "Bukankah hari pertama boleh tidak ada yang digantung?"

Aku menggeleng. "Aku moderatornya, Jir. Dan aku ingin hari ini ada yang digantung."

Sepintas kulihat Jira mengamatiku dengan sedikit takut, lalu ia membuang wajahnya. Aku menghela napas. Sepertinya bukan kalimat itu yang ingin kukeluarkan, kenapa aku harus mengatakan itu?

Dua menit berlalu, aku kembali berdeham. "Siapa?"

"Fian," jawab Damai kecil. "Dia tadi bilang perannya menyenangkan. Pasti dia serigalanya."

Fian membulatkan mata. "Kenapa aku? Kamu sendiri terlihat sangat berambisius menggantungku. Jangan-jangan kamu serigalanya?"

"Aku pilih Eka," kata Herra dengan santai. "Lihatlah, dia terlalu santai. Pasti dia sedang berpura-pura bersikap apa adanya."

Beberapa anggukan terlihat. Aku memasang wajah datar sebisaku. "Jadi?"

Perdebatan yang cukup alot terjadi, dan pada akhirnya mereka memutuskan menggantung Eka. Aku tersenyum lebar, satu warga desa sudah dikorbankan.

"Eka telah digantung," kataku sambil membuka kartu Eka yang menunjukkan bahwa Eka adalah seorang warga desa biasa. Beberapa keluhan terdengar, tapi dua pasang mata terlihat bahagia.

"I've told you, guys," kata Eka sambil keluar dari lingkaran. Wajahnya sedikit kesal, tapi dia tertawa puas.

Permainan pun kembali berlanjut. Di babak ke dua, Oki si penjaga mampu menjaga warga desa dari serangan serigala. Dan ketika penggantungan, Cursed pun menjadi korban.

"Aku bukan serigala," keluh Brenda sambil memajukan bibirnya. "Ya, paling tidak belum menjadi serigala."

Jira tertawa sekilas. "Maafkan aku, Brenda. Namun, kita harus membunuh siapa pun yang mencurigakan."

Permainan berlanjut, ketika malam permainan menjelang, Fian dan Damai memutuskan untuk memakan Oki. Aku sedikit terkejut, tapi menyukai muslihat yang diberikan oleh keduanya.

"Seer berhasil menerawang siapa serigalanya, tapi seorang warga desa telah diserang oleh serigala semalam. Sayangnya, penjaga tidak mampu menyelamatkannya. Oki keluar," kataku sambil membuka kartu milik Oki.

"Aku terlalu tidak egois hingga memilih menjaga orang lain," sahut Oki sambil menggaruk kepalanya sekilas. "Harusnya tadi kujaga diriku saja."

Semua tertawa, bahkan Adit melempar Oki dengan bantalan sofa. "Enyah, enyah."

Aku berdeham. "Permainan dilanjutkan, aku beri kalian waktu dua menit untuk menunjukkan siapa yang akan digantung."

"Aku seer, percayalah. Dan Fian serigalanya," kata Jira membuka perannya.

Fian mengangkat bahu. "Bagaimana bisa kamu bilang begitu, Jir? Aku bukan serigala, walaupun peran ini menyenangkan."

Damai memandang Jira sekilas. "Bagaimana jika ternyata kamu serigalanya, Jir? Sedari tadi kamu selalu menuduh orang lain."

Adit menghela napas. "Aku lebih yakin Fian yang menjadi serigalanya. Entahlah, dia tahu betul jika Oki adalah penjaga dan dia memakannya."

Perdebatan kembali terjadi. Sampai akhirnya keputusan bulat dicapai. Mereka memutuskan menggantung Fian. Damai terlihat tidak peduli, entah memang tidak peduli atau ia berpura-pura agar perannya tidak ketahuan.

"Warga desa telah ... berhasil menggantung satu serigalanya. Fian keluar," ucapku yang membuka peran Fian.

Fian tertawa. "Sial, aku ketahuan. Tenanglah, kalian tidak akan menemukan partner-ku."

The Cursed [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang