chapter 4

2.9K 215 9
                                    

Itu sudah bisa membuatnya bahagia walaupun Jungkook tersenyum dalam diam.

***

Pagi ini, Jungkook bangun lebih pagi daripada biasanya. Ia sudah siap dengan seragam sekolah yang sudah disiapkan oleh kakaknya Seokjin kemarin malam. Tentu saja, seragam sekolahnya sama dengan Jimin dan Taehyung.

Jungkook menatap pantulan dirinya di cermin dan tersenyum karena mengingat kejadian kemarin malam. Di mana, Jimin dan Taehyung yang mengajaknya bergadang hanya untuk menceritakan tentang sekolah menengah atas. Apa yang harus dilakukan Jungkook dan apa yang tidak boleh dilakukan Jungkook.

Jungkook itu berharga bagi para hyungnya. Jungkook juga tahu itu. Karena para hyungnya juga berharga untuknya.

"Jungkook-ah, kau sudah siap? Ayo, kita ke bawah."

Jimin berucap sambil tersenyum. Berbeda dengan Jungkook yang hanya mengangguk pelan tanpa ekspresi. Jimin sadar, jika Jungkook tadi tersenyum. Itu sudah bisa membuatnya bahagia walaupun Jungkook tersenyum dalam diam.

Jungkook dan Jimin pun turun ke bawah yang di sambut tawa hangat oleh para hyungnya.

"Aku sudah menduganya. Adik bungsuku ini akan sangat tampan jika menggunakan seragam sekolah," Seokjin tertawa di tempat duduknya. Sementara Jungkook hanya terdiam sambil duduk di kursinya.

"Paman Kim sudah mengurus semuanya, Jungkook-ah. Kau datang ke ruang kepala sekolah bersama Jimin dan Taehyung."

Yoongi berucap sambil memakan makanannya. Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Jin hyung, aku ikut ke perusahaan lagi," Hoseok menyela. Seokjin hyang mendengarnya hanya mengangguk pelan. Hoseok menemani Seokjin sejak kejadian tiga hari yang lalu di perusahaan.

"Namjoon dan Yoongi?" Tanya Seokjin sambil menatap kedua adiknya.

"Aku di rumah saja, Jin hyung. Urusanku masih bisa diurus di rumah. Lagipula, kuliah akan masuk sekitar sepuluh hari lagi," Namjoon membalas ucapan Seokjin.

"Aku akan mengantar anak-anak ke sekolah karena aku mau pergi ke salah satu agensi, idol akan melakukan rekaman," Yoongi juga membalas ucapan Seokjin.

Seokjin pun hanya menganggukkan kepalanya.

Suasana ruang makan itu masih ditemani dengan tawa hangat mereka, kecuali Jungkook yang hanya memperhatikan para hyungnya dalam diam.

***

"Jimin dan Taehyung, jangan lupakan pesan para hyung," ucap Yoongi sambil mengantar adik-adiknya di depan gerbang. Jimin dan Taehyung pun mengangguk dan tersenyum sambil memeluk Jungkook yang ada di tengah-tengah mereka.

"Jungkook, kau bawa obatmu?" Tanya Yoongi kemudian. Sebenarnya, Jungkook hanya akan meminum obat itu jika ia kambuh.

Dan Yoongi berharap jika Jungkook akan baik-baik saja. Tanpa pengawasan dari para hyungnya yang lebih tua.

"Aku membawanya," Jungkook berucap pelan yang masih dapat didengar para hyungnya. Yoongi bernafas lega karena Jungkook berbicara. Begitu pula dengan Jimin dan Taehyung.

"Kalau begitu, hyung akan pergi dulu. Kemungkinan, Namjoon yang akan menjemput."

Yoongi berucap sambil melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil. Jimin dan Taehyung pun membalas lambaian tangan Yoongi.

"Ayo, Jungkook-ah."

Taehyung menarik tangan Jungkook dan meninggalkan Jimin di belakang mereka.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now