chapter 11

1.9K 175 7
                                    

Teriakan Hoseok langsung membuat mereka berempat terkejut. Bahkan Namjoon dan Jimin langsung menuruti perintah Hoseok dengan cepat.

Dor!

Ckit.

Bersamaan dengan bunyi tembakan, Hoseok menghentikan mobilnya. Hoseok langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Terlihat sebuah peluru terjatuh di bawah kursi Jimin setelah melewati kepala kursi bagian depan yang diduduki Namjoon.

Mereka semua langsung terdiam saat Namjoon mengambil peluru itu.

Hoseok memang tidak salah melihat tadi. Mobil yang berjalan berlawanan arah di hadapannya, dua orang pria menggunakan masker dan salah satunya memegang senapan mengarahkannya ke arah Namjoon.

"H-hyung?"

Taehyung memecahkan suasana keterkejutan mereka.

"Kalian semua tidak apa-apa? Jungkook?"

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya saat Hoseok bertanya dan melihat mereka bergantian. Sebenarnya, ini adalah hal yang sangat mengejutkan dan aneh bagi mereka. Terutama saat melihat Hoseok yang berusaha tenang karena biasanya dia yang paling panik.

"Terima kasih, Hoseok. Kau baru saja menyelamatkanku," ucap Namjoon sambil menatap Hoseok dengan tulus. Hoseok hanya menganggukkan kepalanya lalu mulai mengemudi lagi dengan pelan.

Hoseok dan Namjoon sedang berusaha menenangkan diri mereka sementara maknae line masih dengan wajah terkejutnya.

***

Yoongi baru saja masuk ke dalam rumahnya lalu langsung menuju ke arah dapur. Ia mendengar ada suara Seokjin yang sedang berbicara sendiri sambil memasak.

"Kau pulang lebih awal, hyung," Yoongi berucap sambil berjalan mengambil air minum.

"Tidak banyak yang diurus hari ini karena hampir semuanya diselesaikan beberapa hari yang lalu bersama Hoseok," kata Seokjin masih dengan tangan yang sibuk memasak telur. "Oh, tolong siapkan piring-piring untuk kita makan," lanjut Seokjin tanpa melihat ke arah Yoongi.

"Oke."

"Maknae line dijemput oleh Namjoon dan Hoseok," Seokjin kembali melanjutkan bicaranya.

Yoongi hanya menggumam pelan lalu mengerjakan apa yang disuruh Seokjin bahkan mencuci beberapa alat masak yang sudah digunakan. Mereka berdua memasak dalam keheningan.

"Kami pulang."

Mendengar Hoseok berteriak dan tepat pekerjaan Yoongi selesai, Yoongi menghampiri adik-adiknya. Saat dia melihat wajah-wajah maknae line yang menunduk, Yoongi sedikit bingung.

"Bersihkan diri kalian. Makan malam hampir siap," ucap Yoongi dengan tegas sementara kelima adiknya hanya menganggukkan kepalanya. Mereka berlima suah berjalan meninggalkan Yoongi, namun Yoongi berbicara lagi.

"Namjoon, Hoseok, kita bicara terlebih dahulu."

Namjoon dan Hoseok langsung duduk di ruang tengah diikuti oleh Yoongi. Sementara Jimin, Taehyung, dan Jungkook menuju ke kamar mereka.

"Apa yang terjadi?" Tanya Yoongi memulai pembicaraan.

"Oh. Hyung tahu darimana kami menyembunyikan sesuatu?" Hoseok balik bertanya. Yoongi hanya mendecak pelan sedangkan Namjoon menggelengkan kepalanya.

"Apa kau lupa jika Yoongi hyung belajar ilmu psikiatri dan psikologi?" Namjoon balik bertanya kepada Hoseok yang duduk di sampingnya. Hoseok mengedipkan matanya lalu saat tersadar ia langsung menyengir pelan.

Namjoon langsung meletakkan peluru yang ada di saku celananya di meja yang ada di tengah-tengah mereka. Yoongi yang melihatnya hanya mengerutkan dahinya.

"Hyung, sebelumnya minta maaf karena kaca depan dan satu kursi depan mobil ada bekas tembakan dari peluru ini. Saat perjalanan pulang, ada yang menembak ke arah mobil tapi‒"

"APA?!"

Ucapan Namjoon terpotong karena teriakkan Seokjin yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Bagaimana keadaan kalian? Oh, maknae line di mana mereka sekarang? Mereka baik-baik saja?"

Seokjin membanjiri Namjoon dan Hoseok pertanyaan-pertanyaan sambil memegang tubuh Namjoon dan Hoseok bergantian.

"Hyung, tenanglah. Jimin, Taehyung, dan Jungkook sedang membersihkan diri mereka di kamar."

Seokjin langsung menghela nafas lega saat Yoongi menyelesaikan kalimatnya. Seokjin lalu duduk di samping Yoongi dan berhadapan dengan Namjoon dan Hoseok.

"Hyung, aku rasa kita harus segera menemukan pelakunya."

Namjoon memulai pembicaraan sambil menatap Seokjin dan Yoongi.

"Kau benar, Namjoon-ah. Sekretaris Yoo baru saja memberitahuku jika data perusahaan hampir dicuri. Aku bahkan memberitahu Chanyeol tentang paket yang ditemukan Yoongi," jelas Seokjin dengan nada yang terlihat sangat khawatir.

"CCTV kecelakaan yang kita lihat lima tahun, sudah dipastikan Jungkook tidak tahu wajah pelaku. Kita tidak bisa meminta Jungkook untuk ingat dengan wajah pelaku jika ditutupi saat itu dan Jungkook yang sedang berlari ketakutan."

Namjoon kembali menjelaskan. Tiga orang yang sedang bersamanya hanya dapat menghela nafas.

"Oh, hyung. Apakah makan malam sudah siap?"

Jimin datang dengan piyama tidurnya sambil mengucek sebelah matanya. Jimin melirik pelan ke arah peluru yang di atas meja tapi mengabaikannya.

"Ayo, kita ke ruang makan. Hoseok, panggil mereka berdua," ucap Seokjin sambil menarik lengan Jimin ke ruang makan.

"JUNGKOOK. TAEHYUNG. MAKAN MALAM SIAP."

***

Seokjin sudah berharap sebelumnya, jika pagi ini adalah pagi yang menyenangkan dan akan menjadi pagi yang baik untuk dikenang. Saat ia hampir selesai menyiapkan sarapan dan meminta Hoseok membangunkan yang lain, terdengar suara bel di rumah mereka.

Chanyeol dan Kyungsoo datang ke rumah mereka.

"Pagi, Seokjin-ah," sapa Chanyeol sambil menundukkan kepalanya sedikit dan diikuti oleh Kyungsoo.

"Pagi, kalian berdua," balas Seokjin yang juga ikut menundukkan kepalanya sedikit. "Apa kalian mau masuk terlebih dahulu? Aku baru saja selesai menyiapkan sarapan," lanjut Seokjin sambil membuka pintunya dengan lebar.

"Tidak perlu. Kami di sini hanya ingin memberitahu jika pelaku kecelakaan lima tahun yang lalu sudah ditangkap. Kami memerlukan Jungkook hadir untuk memastikan pelakunya benar atau tidak."

Ucapan Kyungsoo langsung membuat Seokjin terkejut. Seokjin tidak tahu apakah pagi ini adalah pagi yang baik untuk dikenang atau malahan menjadi pagi yang buruk untuk dikenang.

-tbc.

jangan lupa vote dan komentarnya~

selamat hari raya idulfitri untuk yang merayakan ^^

-07 june 2019-

slepytae.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now