chapter 17

1.7K 171 13
                                    

"Ssaem, aku izin ingin ke toilet."

"Silahkan, Jungkook."

Jungkook langsung berdiri dari tempat duduknya dan segera berjalan keluar kelas. Jungkook tahu sebentar lagi bel pulang akan berbunyi tapi ia sudah tidak dapat menahannya lagi. Beruntungnya, ada toilet yang hanya terpisah satu kelas dari kelasnya.

Selesai dengan urusannya, Jungkook keluar dari toilet dan memperhatikan penampilannya sebentar di kaca. Tepat bel pulang berbunyi, seseorang berpakaian sama dengan orang yang pernah menemuinya di rumah sakit, masuk dan berdiri di sampingnya.

"Sebegitu takutkah dirimu hingga meminta hyungmu langsung pulang?"

Jungkook hanya diam sambil menatap orang itu melalui kaca di depannya. Orang itu juga tidak melihat ke arah Jungkook. Mereka sama-sama saling menatap melalui kaca. "Sebenarnya, aku hanya disuruh untuk menghabisi kedua orang tuamu sebelumnya. Namun, kau ada di sana dan melihat apa yang aku lakukan. Jadi, aku ingin menghabisimu."

Jungkook tentu saja terkejut dan membulatkan kedua bola matanya. Jungkook merasa terancam. Hanya ada mereka berdua di sini dan murid-murid lain sudah memenuhi koridor untuk segera pulang.

"Tenang saja, tidak sekarang. Aku ingin bersenang-senang dulu."

Orang itu mulai mendekati Jungkook dan menutup sebagian wajah Jungkook dengan sapu tangan yang sudah ia semprot dengan obat bius. Jungkook yang awalnya memberontak tapi tetap kalah kekuatan langsung menjatuhkan badannya sementara orang itu segera kabur melalui jendela toilet yang cukup untuk tubuh orang dewasa.

Jimin yang baru saja masuk ke toilet, langsung menemukan Jungkook terbaring di lantai. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berlari dan berteriak ke arah Taehyung.

***

Terkadang, Namjoon merasa orang yang tidak berguna dalam keluarganya. Ia mengambil jurusan criminal justice agar dapat menyelidiki kasus orang tua mereka. Namun, sampai sekarang ia masih mencari tahu siapa pelakunya. Ditambah, Jungkook yang juga diteror. Namjoon rasanya ingin mengumpat saja. Memangnya, Jungkook harus dibunuh karena ia selamat dari pembunuhan kedua orang tua mereka? Namjoon berpikir jika pelakunya adalah orang sinting.

"Hyung, Yugyeom kenal dengan Yoonha Ahjussi dan meminta kita harus menjaga Jungkook."

Namjoon tersadar dari pemikirannya berkat ucapan Taehyung. Namjoon dan Hoseok tadinya memang sudah di jalan untuk menjemput adik-adiknya. Saat Namjoon memberitahu jika Jungkook pingsan, Hoseok langsung mempercepat laju kemudinya. Jungkook sedang diurus oleh dua petugas klinik di sekolah saat mereka tiba. Beruntungnya, Jungkook hanya menghirup obat bius. Namun, tidak dapat menghentikan pemikiran Namjoon jika obat bius itu atau yang terdiri dengan bahan Kloroform dapat merusak hati dan ginjal. Namjoon pun hanya menyakinkan dirinya jika Jungkook tidak akan pernah lagi menghirup obat bius. Hati dan ginjal Jungkook harus sehat.

Namjoon membuang nafasnya pelan. "Kita memang harus menjaganya, Taehyung. Aku rasa kita harus bertanya tentang Yoonha Ahjussi kepadanya."

"Tunggu. Apa yang kalian maksud?"

Oh. Jimin tidak mengetahui apa yang terjadi sebelumnya. Mengenai Taehyung yang memberikan foto kepada para hyung.

"Kita semua mencurigai Yoonha Ahjussi, Jimin-ah. Kita harus berhati-hati sekarang."

Hoseok langsung bersuara saat dua petugas klinik tidak ada di dekat mereka dan berusaha mengangkat Jungkook yang dibantu oleh Namjoon. Jimin pun memandang Taehyung yang dibalas anggukan kecil dari kepala Taehyung.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now