chapter 25

1.2K 137 7
                                    

-jangan lupa vote dan komentar❣

Jimin dan Taehyung sedang berada di tempat les mereka sejak pagi. Jam sekarang menunjukkan angka satu di siang hari, saatnya waktu istirahat dan jam makan siang sampai jam dua nanti. Mereka akan kembali ke rumah jam lima sore, masih dengan antar jemput oleh para hyung mereka karena Seokjin ingin memastikan jika semua adik-adiknya apalagi maknae line, baik-baik saja.

Mencari tempat untuk mereka berdua bisa makan setelah mengambil makanan yang telah disediakan, Jimin dan Taehyung memilih untuk duduk di dekat jendela yang masih kosong.

Setelah duduk dan ingin segera makan, Taehyung merasa aneh sementara Jimin sudah mulai makan. Taehyung merasa seperti ada seseorang yang mengawasi, perasaan saat di mana dulunya dia menunggu Jimin selesai kelas tambahan waktu masa sekolah.

Taehyung melihat-lihat sekitar.

Hanya ada kumpulan anak-anak yang sedang makan sambil berceloteh ringan dengan teman-teman mereka. Beberapa petugas yang sedang membersihkan sekitar. Melalui jendela, Taehyung dapat melihat halaman di bawahnya yang hanya dipenuhi orang-orang yang berlalu di sekitar gedung tempatnya berada sekarang ini. Tidak ada seseorang yang terlihat mencurigakan. Cuaca di Seoul masih dingin karena belum memasuki musim semi sehinga orang-orang masih menggunakan pakaian tebal mereka.

"Taehyung-ah, kau masih belum memakan makananmu. Ada apa?"

Jimin yang sedari tadi sudah memakan makanannya, akhirnya sadar jika Taehyung yang duduk di hadapannya masih belum makan sama sekali. Taehyung hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil ke arah Jimin, "Hanya melihat orang-orang di jalan."

Jimin menganggukkan kepalanya paham. Taehyung segera memakan makanannya dan menyingkirkan perasaan anehnya. Selama dia masih bersama Jimin dan tidak sendirian, Taehyung harus merasa jika dirinya akan baik-baiknya. Dia dan keluarganya akan baik-baik saja.

"Jimin hyung! Taehyung hyung!"

Seseorang mendekati meja mereka. Jimin dan Taehyung dapat melihat dari jarak yang tidak lumayan jauh, Jihoonㅡanak yang juga les di tempat ini, memanggil dan menghampiri mereka.

Hampir semua orang yang di tempat les, mengetahui jika Jimin dan Taehyung telat mulai kuliah karena masuk wajib militer dulu. Jadi mereka semua yang kebanyakkan lebih muda, memanggil Jimin dan Taehyung lebih sopan dengan tambahan hyungㅡkalau sudah dekat dengan mereka.

"Oh, Ada apa Jihoon-ah?" Tanya Jimin saat Jihoon sudah tiba di meja mereka. Jihoon sempat menundukkan kepalanya kepada Jimin dan Taehyung, lalu menyerah sebuah amplop kepada mereka.

"Tadi ada seseorang di lobi bawah menitipkan ini. Dia meminta padaku untuk menyerahkannya ke salah satu dari kalian."

Jimin mengambil amplop dari tangan Jihoon. Amplop putih biasa tapi entah mengapa Jimin berdebar karena penasaran dengan isinya. Taehyung berdehem pelan lalu menatap Jihoon. "Apakah kau ingat dengan ciri-ciri orang itu?"

"Tidak terlalu ingat. Dia menggunakan baju hitam, celana hitam, coat tebal terlihat seperti warna cokelat muda yang memiliki penutup kepala sehingga menutupi sebagian kepalanya, dan menggunakan masket hitam," ujar Jihoon dengan ekspresi muka yang masih sedikit mengingat-ingat. "Tapi aku lupa tentang tinggi atau bentuk badannya, hyung," lanjut Jihoon. Jimin masih terdiam karena sibuk memikirkan isi amplop, dia ingin membukanya sekarang tapi mengingat masih ada Jihoon yang ditanyai Taehyung, Jimin menahan dirinya.

Taehyung menghela napas kasar karena ciri-ciri pakaiannya terlihat hampir sama dengan seseorang yang sering meneror keluarganya. Berusaha menenangkan pemikirannya, Taehyung pun tersenyum ke arah Jihoon, "Kalau begitu, terima kasih banyak Jihoon."

LIFE | BTS [on hold]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum