chapter 16

1.8K 172 19
                                    

"Aku sudah memberikan foto itu kepada salah satu kakaknya di sekolah, Tuan."

Terlihat seseorang berucap sambil menundukkan kepalanya di hadapan orang yang duduk di kursi dan derajatnya lebih tinggi darinya.

"Jungkook mengalami gangguan mental karena kecelakaan itu dan akan lebih mudah menyingkirkannya karena ia masuk sekolah. Hanya ada Taehyung dan Jimin mengawasinya. Padahal mereka berdua juga sangat mudah untuk disingkirkan. Selama tidak ada Seokjin, Yoongi, dan Namjoon di sampingnya."

Seseorang yang tadinya menundukkan kepalanya, menatap seseorang yang sudah memutar kursinya menghadap ke jendela luar yang membelakangi dirinya. "Namjoon sudah bekerja di kepolisian meskipun dia belum lulus kuliah. Kecurigaan Yoongi terhadap apapun itu selalu benar meskipun ia seorang produser. Seokjin itu berbahaya dibalik kesopanan dan kebaikannya. Berhati-hatilah kepada mereka bertiga. Hoseok mudah penakut jika kau ingin menakutinya, ia hanya selalu menjadi penenang untuk keluarga."

Orang yang derajatnya lebih tinggi itu, melanjutkan ucapannya. Sedangkan orang lain yang ada di ruangannya, hanya mendengarkan.

"Oh. Aku rasa Kim Yugyeom satu sekolah bersama Jungkook. Seharusnya, kita singkirkan saja dia sejak dulu. Sekarang, awasi dia."

"Baik, Tuan Shin."

***

"Sebenarnya, saat aku menelpon Yoongi Hyung di sekolah tadi dengan alasan bosan menunggu Jimin, aku sadar jika ada yang memperhatikanku dari kejauhan. Aku mencoba untuk biasa saja, berusaha jika aku berani dan tidak ada apapun yang terjadi karena aku sedang sendirian di kantin sekolah ditemani bibi-bibi sedang membersihkan kantin. Setelah hampir setengah jam, orang itu mendekatiku lalu melempar foto itu di meja di hadapanku kemudian lari meninggalkanku. Aku tidak mengejarnya karena aku sedang terkejut dan memperhatikan foto yang di mana ada wajah Jungkook beserta tulisan di belakangnya."

Taehyung langsung menjelaskan kejadian tadi sore sambil duduk kembali di meja makan bersama para hyungnya. "Itu alasan mengapa aku gelisah sedari tadi."

"Bagaimana penampilan orang itu?"

Hoseok menatap Taehyung berharap mendapat jawaban yang baik. "Penampilannya hampir sama seperti yang di dalam foto itu. Aku tidak terlalu memperhatikannya. Maaf, hyung."

"Tidak apa-apa selama kau mengatakan apa yang terjadi, itu lebih dari cukup."

Yoongi bersuara sambil tersenyum tipis kepada Taehyung. Sejujurnya, Yoongi ingin mengamuk sekarang jika Taehyung tidak ada. Hanya Seokjin, Namjoon, dan Hoseok yang berani melihatnya mengamuk.

Pelaku ini selalu menyebut adiknya si Jungkook itu manis. Yoongi juga tahu jika adiknya itu manis, manis bersama senyum dengan gigi kelincinya itu. Jika saja orang itu kembali mengatakan Jungkook manis di hadapan Yoongi, Yoongi mungkin langsung memukul orang itu dengan keras dan berteriak, 'Aku tahu adikku si Jungkook itu sangat manis!'

Seokjin masih memegang foto itu dalam diam. Mengabaikan penjelasan panjang Taehyung. Namun, ucapan Namjoon setelah beberapa saat langsung mengalihkan perhatiannya.

"Taehyung, awasi Kim Yugyeom."

Semua orang di sana langsung mengernyitkan dahinya dan menatap ke arah Namjoon. Taehyung yang memperhatikan Yugyeom sejauh ini, melihat Yugyeom adalah orang baik dan akan cocok menjadi teman Jungkook. Apalagi Yoongi yang hampir beberapa jam memperhatikan Yugyeom berbicara bersama Jungkook di rumah sakit dan sabar menerima jawaban-jawaban pendek dari Jungkook.

"Setelah Seokjin Hyung masuk ke kamar Jungkook, Yugyeom terlihat berbincang dengan Yoonha Ahjussi. Di sana, terlihat Yugyeom tidak suka dengan Yoonha Ahjussi bahkan pergi meninggalkan Yoonha Ahjussi dengan tidak sopan. Aku rasa Yugyeom mengetahui suatu hal."

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now