chapter 24

1.2K 145 26
                                    

Jangan lupa vote&komentarnya❣

Tiga tahun lebih meninggalkan keluarganya, membuat Jungkook lemah dan kuat di waktu yang sama. Sejak awal dia berencana menyerahkan dirinya pada Yoonha dan tanpa meninggalkan pesan apapun ke para hyung-nya, Jungkook mengira dia akan segera mati ketika sudah berhadapan dengan Yoonha. Namun, nyatanya tidak. Yoonha membiarkan dirinya hidup dan menyiksanya. Meskipun begitu, Jungkook senang Yoonha menepati janjinya tidak akan menyakiti keluarganya.

Lalu, atas dasar apa Yoonha membawanya kembali Seoul setelah sekian lama mereka berada di London? Lalu, mengapa dirinya masih saja dapat bernapas sekarang ini padahal Yoonha dapat membunuhnya kapanpun? Tidak ada yang tahu alasannya.

Mungkin dia memang hanya menginginkan harta ayah dan ibu, pikir Jungkook.

Sama seperti saat mereka berada di London, Jungkook hanya menghabiskan waktunya di kamar. Pelayan yang ditugaskan oleh Yoonha, akan membawa makanannya tiap hari ataupun mengambil pakaian kotornya. Sejujurnya, Jungkook tidak akan munafik jika dia merasa baik-baik saja di sini kalau Yoonha tidak menyiksanya.

Kamarnya sekarang sangatlah sunyi, berbanding terbalik dengan yang dulu karena penuh dengan suara Jimin dan Taehyung yang saling bercanda, mengejek, menyanyi, dan sebagainya. Sekarang juga tidak ada para hyung yang akan datang ke kamarnya untuk membangunkannya ataupun mengingatkan untuk makan.

Ah, Jungkook jadi semakin rindu dengan mereka.

***

"Hyung, kau tahu 'kan jika harus memutuskan apapun yang berhubungan dengan keluarga bersama kami?"

Tidak ada yang meninggalkan meja makan ketika mereka semua sudah menyelesaikan makan malam masing-masing. Semuanya masih berpikir dalam diam sehingga Yoongi memulai percakapan. Seokjin yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepalanya ragu yang langsung membuat Yoongi berdecak kesal. "Seokjin hyung, jangan hanya memikirkannya sendiri. Katakan semua yang ada di kepalamu sekarang ini."

Seokjin sudah lama menyimpan kesedihannya sendiri. Bahkan ketika Yoongi menangis di pelukannya saat Jungkook menghilang, Seokjin tidak menangis sama sekali. Yoongi tidak ingin Seokjin menjadi seseorang yang tidak ingin membagi kesedihannya bahkan dengan keluarganya.

"Yoonha bilang Jungkook masih hidup dan akan menyerahkannya kepada kita jika aku menyerahkan semua perusahaan keluarga kepadanya."

Semuanya terdiam dan dalam hati masing-masing, ada rasa kebahagiaan yang muncul saat tahu adik mereka masih hidup.

Teringat dengan foto yang didapatkan oleh Taehyung sore tadi dan disimpan di saku celananya, Yoongi pun segera mengambilnya dan memperlihatkan dengan meletakkannya di atas meja makan.

"Seseorang sengaja menjatuhkan di sekitar aku, Jimin, dan Taehyung. Sepertinya, Jungkook memang masih hidup dari tulisan di foto itu."

Seokjin mengambil fotonya dan memperhatikannya dengan teliti. Seokjin pun hanya menghembuskan nafasnya pelan, "Hyung tidak tahu harus melakukan apa."

"Apakah kita tidak punya apapun agar Yoonha bisa di penjara, hyung?" Taehyung menyahut yang hanya dapat gelengan kepala dari Seokjin. "Tidak. Dia sangat pintar menyembunyikan keburukannya dan bekerja sama."

Seokjin tidak berbohong. Di sisi lain, jika dia menyerahkan semua perusahaannya kepada Yoonha, dia dan Hoseok mungkin saja menganggur karena dirinya tidak ingin dia dan keluarganya berurusan lagi dengan Yoonha. Yoongi dan Namjoon memang sudah memiliki pekerjaan masing-masing yang mana mungkin sudah dapat mencukupi kebutuhan mereka. Namun, di sisi lain juga, Seokjin tidak ingin menyerahkan apapun. Seokjin hanya ingin menyerahkan Yoonha kepada pihak berwajib karena semua yang terjadi selama ini. Sayangnya, orang yang memiliki kuasa seperti Yoonha dapat melakukan apapun sehingga semua data perusahaannya pun bersih dan dirinya yang masih dapat berkeliaran meskipun Seokjin dan adik-adiknya sudah tahu jika dia pelakunya.

Tidak ada lagi yang memulai pembicaraan. Mereka masih dengan pikiran masing-masing. Namjoon menghela napas kasar, "Hyung."

Seokjin dan Yoongi secara bersamaan menoleh ke arah Namjoon. Namjoon menatap mereka berdua bergantian, "Kalau Yoonha ada di Seoul sekarang ini, perkiraanku, dari datangnya Yoonha dan foto itu, kemungkinan Jungkook juga ada di Seoul bersamanya."

***

Kyungsoo sedang sibuk mengurus beberapa catatan di mejanya, salah satunya beberapa laporan dari anak-anak baru. Kyungsoo sudah menjadi polisi senior sehingga kegiatannya tidak terlalu banyak lagipula dia merasa masih banyak kekurangan dalam dirinya. Jadinya, dia sering menolak dan Chanyeol yang lebih sering untuk turun ke lapangan lagi.

"Jadi, apa yang ingin kau jelaskan?"

Chanyeol langsung duduk di hadapan Kyungsoo sambil memainkan ponselnya. Sekarang sudah malam hari dan jam di dinding menunjukkan angka sepuluh. Waktu kerja Chanyeol dan Kyungsoo akan habis jam dua belas nanti.

Kyungsoo menatap ke arah lain, Chanyeol yang kebingungan tetap mengikuti arah tatapan Kyungsoo dan menemukan jika dia sedang menatap ke salah satu CCTV di ruangan ini. Chanyeol mendengus kesal karena dia mengerti jika Kyungsoo akan berbicara mengenai Ketua Seo dengan serius.

"Ayo, kita keluar mengecek beberapa tempat di sekitar. Jaemin, kami berdua akan mengecek lingkungan sekitar sebelum pergantian shift dan sekalian makan ramen di kedai pinggir jalan."

Jaemin hanya menunjukkan jempolnya, tanda setuju pada ucapan Kyungsoo. Kyungsoo pun segera berdiri dan berjalan yang langsung diikuti Chanyeol dibelakangnya.

Kyungsoo dan Chanyeol bekerja di kantor pusat polisi di Seoul. Suasana malam kota Seoul tidaklah sepi, masih banyak kendaraan yang lewat dan orang-orang yang jalan ke sana kemari jika masih di waktu sekarang. Biasanya akan mulai sepi ketika dekat jam dua belas nanti, biasanya.

Setelah melihat-lihat beberapa tempat, Kyungsoo dan Chanyeol segera pergi ke salah satu kedai yang biasa mereka dan anak-anak polisi lain kunjungi hanya untuk makan ramen atau menegak soju.

"Jadi, apa?"

Chanyeol langsung bertanya setelah mereka berdua selesai memakan makanan mereka. Kyungsoo yang sedari tadi membawa map di tangannya, langsung mengeluarkan semua kertas di dalamnya dan menunjukkan kepada Chanyeol.

Beberapa data Ketua Seo dan Yoonha serta beberapa foto yang menunjukkan mereka berdua sering bertemu di lain kesempatan. Kyungsoo bahkan menuliskan keterangan kapan saja mereka bertemu.

Ketua Seo adalah senior mereka berdua yang sudah lama bekerja di kantor pusat polisi di Seoul, kurang lebih hampir 25 tahun dan selama lima belas tahun Chanyeol dan Kyungsoo bekerja di tempat yang sama dengannya sebagai salah satu bawahannya.

Sosok yang terlihat di samping Jungkook di taman rumah sakit, seperti sosok Ketua Seo.

Sosok yang sama terlihat di CCTV supermarket saat terjadi kebocoran gas, seperti sosok Ketua Seo.

Ketua Seo terlihat masuk ke lobi perusahaan Yoonha tepat hari di mana Chanyeol dan Kyungsoo mengunjungi sekolah untuk menemui Yugyeom.

Ketua Seo yang terlihat sangat jelas berada di lingkungan rumah sakit saat hari di mana Jungkook menghilang.

Chanyeol memperhatikan semuanya dengan seksama dan teliti. Mengenal Ketua Seo selama lima belas tahun, sangat memungkinkan bagi dirinya maupun Kyungsoo menyadari jika sosok yang ada di foto-foto ini terlihat seperti Ketua Seo. Maka, Chanyeol menggelengkan kepalanya pelan dan menghela napas kasar.

Kyungsoo yang paham, hanya dapat terdiam pelan. Ketua Seo adalah salah satu ketua yang mereka berdua hormati di kantor polisi. Mau tak mau, Kyungsoo harus membicarakan kepada Chanyeol semua pemikirannya mengenai Ketua Seo, "Aku curiga jika Ketua Seo adalah bawahan Yoonha yang membunuh kedua orang tua saudara-saudara Yoon. Aku juga mencurigai jika semua data-data mengenai perusahaan Yoonha baik dan buruknya, sudah disimpan baik oleh Ketua Seo."

-tbc.

halo, akhirnya update :)
apakah kalian sudah siap untuk mendekati ending? haha.

jangan lupa untuk mengunjungi cerita-cerita aku lainnya, ya. banyak yang sudah ending, kok.

terima kasih untuk vote dan komentarnya❣

july 01st, 2020.

myouniversel.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now