Chapter 4. Salah rasa

1.2K 45 4
                                    

Pelaksaan MOS hari ini berjalan lancar, segala materi telah di laksanakan

Rere mengambil ponsel dari ranselnya dan segera mencari nomor supirnya tersebut, dan menelponnya

Di sebrang sana pak Dadang yang sedang menikmati kopi hitamnya sontak terkejut mendengar dering telepon nya berbunyi

"Halo non?" -pak Dadang

"Halo pak dadang? Rere udah pulang, tolong segera jemput rere ya pak" Jelasnya

"Baik non" Jawab pak Dadang

Rere mematikan panggilan tersebut dan lekas berjalan mendekati gerbang sekolah bersama Senja

Senja juga telah mengeluarkan motor beatnya dari parkiran yang tak jauh dari gerbang

Sembari menunggu pak Dadang mereka berdua membeli es kepal milo yang tak jauh dari tempat mereka duduk

"Lu pulang sendiri nja?" Tanya rere

"Iya re, kenapa mau ikut? Hahhaha" jawab Senja dengan senyum ramahnya

"Kapan kapan aja deh, gua udah telepon pak dadang tadi" Timpal Rere

"Ntar kita keliling kota panas panasan naek beat gua ya," -gurau senja

"Siap boss hahahha" Rere pun menyunggingkan senyumnya

Pak dadang sudah berada di depan gerbang

Rere pun memeluk Senja,

"Bye sayanggggg ku, sampai jumpa besok senja" tutur Rere

"Bye sayang, hati hati di jalan" Jawab Senja

Rere masuk kedalam mobil dan disusul Senja yang menghidupkan mesin motornya hendak pulang juga

Pak Dadang melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata

Di sepanjang perjalanan Rere senyum senyum sendiri

Membayangkan Ezra lagi, lagi dan lagi

Disisi lain Senja dengan tatapan bahagia nya melajukan motornya dengan kecepatan rata rata

Di tengah jalan Senja merasakan bahwa motornya oleng dan dia meminggirkan motornya

Senja mengumpat dalam hati

"Yahh ban nya bocor, bengkel disekitaran sini gaada lagi. Haduhhh capek deh"

Dengan berat hati senja mendorong motor nya sendiri

Di belakang Senja, ada mobil pajero hitam metalik yang mengikutinya.

Dia heran, "siapakah orang yang ada di mobil itu?"

Klakson dari mobil belakang pun berbunyi

Tiinnnnn tiiiiiiinnnnnnnn

Senja mengumpat, "siapa sih berisik banget. Gatau orang lagi kesel apa ya"

Senja menoleh kebelakang

Matanya terpaku meliat sosok pria yang disukai teman nya ada di depannya sekarang

Ezra Gionino Abraham

Ya, Senja mengingatnya. Karna nama itu slalu di sebut Rere hari ini

Sapaan Ezra membuyarkan lamunan nya

"Heyyy anak muda" sapa Ezra

"Ehh i i iya kak" jawab Senja dengan nada kaku

"Kenapa motornya? Bannya bocor?" Tanya Ezra dengan tatapan serius

"Iya kak bocor" tutur Senja memberi jawaban

"Oiya. Gua tadi gak sengaja ngeliat BET di tangan kanan lu. SMAN2 batavia yaudah langsung aja gua ikutin dari belakang" Ezra menjelaskan panjang lebar

"Iya kak, aku siswa baru" Senja merespon perkataan Ezra tadi

"Hooo siswa baru, pasti kenal gua dong?" Tanya Ezra, sambil mengukir lengkungan dibibirnya hingga tercipta senyuman yang amat mempesona

"Iya kak, kenal" Tutur Senja

"Biar gua bantu dek" Ezra hendak membantu Senja dengan cara menghubungi tukang bengkel panggilan

"Iya kak terima kasih banyak" Senja menjawab dan tersenyum manis

Ezra pun mengambil ponsel nya dan menelpon tukang bengkel panggilan

"Udah dek, tinggal tunggu orang bengkel nya dateng" Tutur Ezra menjelaskan

"Iya kak makasih" jawab senja singkat

"Lu mau balik bareng gua atau nunggu orang bengkel disini?" tanya Ezra memastikan

"Terima kasih banyak kak, tapi aku bisa pulang sendiri setelah orang bengkel itu datang" Senja menolak ajakan Ezra dengan sopan

"Yaudah gua balik duluan yaa" ucap Ezra

"Iya kak" Senja melemparkan senyum ramahnya kepada Ezra

Ezra pun kembali ke mobilnya tapi dia bukannya bergegas pulang, malah balik menghampiri senja lagi

"Nih gua ada minuman dingin dan roti, ambil aja" Ezra mengulurkan tangannya dan hendak menyerahkan roti dan minuman dingin untuk Senja

"Gausah repot repot kak," Sahut Senja

"Gapapa ambil aja, dimobil gua masih ada" Timpal Ezra menyangga tolakan Senja

"Sekali lagi terima kasih kak" Senja tersenyum dan memperlihatkan tatanan giginya yang begitu rapi

"Yoi, yaudah gua balik duluan. Lu hati hati ya" Ezra pamit pulang duluan

"Iya kak" Tutur Senja

Kemudian Senja mengembangkan senyumnya

Ternyata dibalik sikap ketos yang mempunyai tatapan tajam itu ada kebaikan dalam dirinya

Seketika dia mengingat temannya, si Rere

Senja mengambil telepon nya dan membuka whatsapp, tadi di ruang kelas Rere dan Senja sempat saling tukar nomor HP

Senja bersemangat mencari nomor telepon teman nya tersebut

Hendak menelepon nya dan memberi tahu apa yang baru saja terjadi terhadap nya

✂--------------------------------------------------------------
Jangan bodoh karna cinta, gunakan akalmu untuk menata cinta

Thanks yang udah baca hehe

Salam kenal yeee

Jangan lupa VOTEEEEE!

AYOOOO BURUAN VOTE, gua tungguin nih

1
2
3

Kok Diem ada sih, tekan ikon bintang di pojok kiri bawah

Thanks yang udah vote semoga sehat slalu dan dapat pacar baru

Ehhh yang udah punya pacar semoga langgeng bukan dapat yang baru wkwkk

#SalamSantuy

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now