Chapter 9. Lomba menyanyi

776 23 1
                                    

Rabu, adalah hari dimana siswa siswi riang gembira karna free dari pelajaran yang memuakkan

Disisi lain para peserta lomba menyanyi sedang sibuk mempersiapkan vokal, mental, dan penampilannya

Di pojok dekat taman berdiri seorang siswi cantik nan anggun memegang secarik kertas yang berisikan lirik lagu pilihannya

Tak lain adalah Senja, Ia sedang berlatih dengan sungguh sungguh tanpa ada Rere disampingnya

Hari menunjukan pukul 07.00 namun sosok Rere belum juga tiba

Kemudian Senja merogoh sakunya mencari ponselnya dan memutuskan untuk menelepon Rere

Di sebrang sana terdapat seorang gadis yang sedang asik mengucek kedua matanya dan merenggangkan tubuhnya karna baru saja terbangun dari tidurnya

Rere mengambil ponselnya, lalu mengangkatnya

"Halo,siapa?" Rere mengangkat telepon dengan setengah sadar

"Senja re" Jawab Senja dari sebrang sana

"Ada apa kau menelpon?"

Bola mata Rere sontak seketika terbelalak dan bertanya dengan nada ketus

"Rere gak sekolah? Atau lagi dijalan?" Senja masih bicara dengan sopan santunnya

"Peduli setan, tak usah berlagak sok peduli" Hati Rere memanas dan dengan emosi yang meledak ledak menjawab pertanyaan Senja

Rere pun mengakhiri teleponnya dan berdecih pelan

"Cih peduli setan lu sama gua"

"Seneng kan lu udah dapetin kak Ezra"

"Bahagia tingkat dewa dah"

"Gak nyangka gua bakalan dapet temen busuk kayak lu senja"

Rere meninggalkan kamarnya beranjak turun dan menghampiri pak Dadang

"Pak, suruh bik Nana buatkan saya surat, dan tolong bapak antar kesekolah ya suratnya" Ujar Rere memberi perintah

"Iya non" jawab pak Dadang sekilas

Rere mengambil nafas panjang dan melangkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil segelas air putih

Menatap sekilas cermin kecil yang berada di ujung lemari pendingin dan melihat begitu sembab matanya

Lalu Rere teringat bayangan Senja dan Ezra yang tanpa merasa berdosa sedikitpun bercakap dihadapannya

"Ezra Gionino Abraham" desisnya lirih

Sambil mencengkram kuat kuat gelas ditangannya

"Kita lihat saja nanti, permainan baru dimulai."

Rere menyunggingkan senyum nya yang meremehkan dan memicingkan tatapannya

Ia memanggil bik Nana, dan minta ambilkan ponselnya di kamar

Bik Nana pun mengangguk dan tak berapa lama kembali dengan ponsel ditangannya

Rere pun mengambil nya dan mengucapkan kalimat terima kasih dengan sopan

Rere duduk di sofa ukuran king size dengan kaki yang berada di atas meja

Dan menyandarkan kepala serta bahunya pada kursi tersebut

Membuka dan membaca artikel yang ada di ponselnya, kemudian melanjutkannya dengan membuka aplikasi whatsapp nya dan melihat story whatsapp Ezra

Ya, di story whatsapp itu terdapat foto Senja yang sedang berada di panggung dengan memegang biola di tangannya

Ezra membuat story whatsapp dengan caption

"Semangat untuk hari ini, Anya Senja Tirani"

Lagi lagi rere harus merasa emosi bukan kepalang dibuatnya, hati rere berontak bahkan terkoyak sakit melihatnya

Pertanyaan bertubi tubi menyerang dirinya sendiri

"Ada apa dengan mereka? Ada hubungan apakah mereka? Sedekat apa Senja dan Ezra? Bagaimana bisa mereka sedekat ini? Spesial kah Senja Dihati Ezra?"

Rere menarik nafas berat dan menghembuskan nya secara kasar

"Hufffttt..."

"Sabar re," ujar rere kepada dirinya sendiri

Rere menuangkan segelas anggur merah kegelasnya lalu meminumnya

Dan menaruh ponselnya secara perlahan di meja makan dan beranjak pergi untuk membersihkan diri dan lekas mandi

Di kamar mandi ia menggosok gosokkan seluruh badannya dengan sabun cair aroma lavender yang begitu wangi dan menengadahkan tangan dibawah rintikan air yang membasahinya

Membayangkan Ezra yang bersanding dengannya dengan penuh cinta dan kasih sayang, Rere kembali menggosok pelupuk matanya yang terasa berat

"Begitu segar terpaan air ini" ujarnya

Dingin sekali seperti sikap Ezra kepadanya
Sampai kapan akan terus begini, Akankah sikap ezra slalu begini kepadanya. Ntahlah lagi lagi Rere rapuh ketika membayangkan betapa hangatnya sikap Ezra terhadap sahabatnya itu

Setelah merasa cukup membersihkan diri Rere mengambil handuk dan mengeringkan setiap titik tubuhnya

Dan memakai handuk itu di tubuhnya yang molek

Beranjak pergi meninggalkan kamar mandi dan membuka lemari mengambil pakaian yang akan dikenakannya pagi ini

Baju tak berlengan dan celana super pendek adalah pilihannya

Memamerkan tubuhnya yang molek nan seksi

Payudara yang ranum nan menggoda serta bokong yang Kejal dan sintal

Begitulah tampilan rere pagi itu cukup menggoda setiap pria yang menatapnya

✂--------------------------------------------------------------

Komen gaes jangan malu malu wkwk

Salamsantuy :v

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now