Chapter 6. Introgasi

979 32 0
                                    

Pagi hari Senja terbangun, menatap langit langit kamar dan menghembuskan nafasnya

"Hufffttt, semangat Senja! Ayoo bangun."

Senja menyemangati dirinya sendiri

Senja pun beranjak bangun dari tempat tidur nya dan bergegas menuju kamar mandi

Kemudian ia mandi

Setelah selesai mandi, Senja memakai baju sekolah dan segera turun menyantap sarapan nya

Hanya hitungan menit dia sudah selesai santap sarapan

Dan pamit kepada mama papa nya yang sedang berada di ruang keluarga

"Ma, pa. Senja berangkat"

"Hati hati nak"

Ucap mama dan papanya serentak

Senja pun berangkat menuju sekolah menggunakan motor beatnya

Dengan suasana hati yang riang gembira tanpa terasa Senja telah tiba di sekolahnya

Senja melihat sosok Rere di depan gerbang, Rere sudah menunggunya sedaritadi

Dengan tatapan tajamnya Rere sedikit berteriak memanggil Senja

"SENJAAAAAAAAA! BURUAN SINI"

Senja pun menghampiri Rere dengan tetap tersenyum

"Iya re ada apa?" Senja menjawab dengan nada ramah

"Lu ngapain aja kemaren sama kak Ezra?" Rere menyilangkan tangannya didepan dadanya

"Hah? Gak ngapa ngapain re
Kak Ezra cuma nolongin gua" Jawab Senja dengan tegasnya

"Yang bener?" Rere mengangkat sebelah alisnya

"Iya sayang" Senja pun tersenyum

"Oke deh, ayo nja ke kelas" Ajak Rere sembari mengambil tangan Senja

Mereka pun meninggalkan gerbang dan mulai melangkahkan kaki menuju ruang kelas

Duduk bersebelahan, bercerita tentang kejadian kemarin secara mendetail membuat Rere syok dan emosi

"Roti dan minuman? Dari EZRA GIONINO ABRAHAM? YANG KETUS ITU? DAMN IT!"

Rere tak menyangka Ezra bisa seperti itu

"Bersikap baik bahkan perhatian terhadap teman dekat nya sendiri?"

Rere mengumpat dalam hati

Ia tak ingin memperpanjang masalah, apalagi dia sangat sadar. Bahwa ia bukan siapa siapa

"Jangan kan untuk berpacaran dengan kak Ezra, bertegur sapa saja sangat sulit"

pikir Rere

Senja pun hendak menghadap ketua ekskul seni, ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba menyanyi. Rabu besok

Hanya membutuhkan satu hari latihan untuk seorang Anya Senja Tirani, dan itu sudah cukup

Senja pun memikirkan dan memilih beberapa lagu yang akan di nyanyikannya besok

Mencoba 3 lagu favorit nya

Dan pada akhirnya pilihannya jatuh kepada satu lagu, yaitu Salah Rasa

Begitu mendalam arti setiap kata yang terdapat di lirik lagu salah rasa ini bagi seorang Senja

Segala kenangan manis namun berujung pahit yang ia alami

Sungguh, Senja wanita yang kuat dan penyabar

Senja pun mempersiapkan diri
Berlatih sebagus mungkin
Dan siap mengikuti lomba Rabu besok

Tak lama kemudian Senja merasa sakit perut dan hendak menuju toilet, kemudian segera masuk dan menyelesaikan ritual pribadinya

keluar toilet dengan keadaan lega

Senja menarik nafas beratnya ketika berlawananan arah dengan kakak kelasnya yang tak lain adalah Ezra

"Hai Senja" Ezra menyapa Senja dengan senyuman ramahnya

"hai kak Ezra" Senja menjawab sekilas

Senja menepikan senyum manisnya untuk Ezra

"Mau kemana?" Ezra bertanya karna penasaran mengapa Senja seorangdiri disini

"Ke kelas kak, ada apa?" Senja melempar pertanyaan balik

"Salam buat senja" Ezra menahan tawa

"Senja? Aku? atau?" Jari telunjuk Senja berada di bibir dan diketuk ketukannya perlahan seraya Ia berfikir

Ezra terkikik pelan menahan tawa, dan Ezra pun menarik nafas dalam dalam

"Iya, Anya senja tirani
Siapa lagi kalau bukan kamu?"

Sahut ezra dengan nada tenang

Raut wajah senja pun mengemaskan dan sangat lucu, wajahnya merah merona dan sedikit salah tingkah

Kemudian Senja melontarkan beberapa patah kata

"Iya kak ezra, salam balik.
Aku duluan ya kak," Tutur senja

"Iya sampai jumpa" sahut ezra

Ezra dan Senja pun bertukar senyum dan beranjak pergi menjauh

Ezra melambaikan tangan dan di balas senyuman anggun dari bibir senja

"Sungguh manis wanita itu" batin Ezra

Tak lama dari itu Ezra pun mengembangkan senyum di bibirnya, terbayang wajah merah merona Senja karna menahan gejolak malu tapi maunya saat Ezra mengatakan salam untuk Senja tadi

Ezra berniat mengajak Senja pulang bareng setelah pulang sekolah nanti, tapi Ezra tidak memiliki nomor telepon Senja dan Ezra memutuskan akan menghampiri Senja ke kelasnya setelah bel pulang berbunyi nanti

Ezra mempercepat langkahnya menuju ruang kelas Ezra dan mengikuti pelajaran demi pelajaran sampai bel pulang berbunyi

Waktu amat cepat berlalu, pelajaran demi pelajaran telah selesai di lewati

Ezra pun merapikan buku kemudian dimasukin kedalam tasnya dan sedikit menepuk nepuk bajunya yang mencetak beberapa garis kusut akibat sedaritadi berada di posisi duduk dalam keadaan dada tak imbang

Setelah semuanya selesai Ezra bergegas menghampiri Senja ke kelasnya untuk menawarkan ajakan pulang bareng

Tak menunggu waktu lama ezra pun sudah berada di depan kelas senja

✂--------------------------------------------------------------

Banyak kata manarik namun hanya kalimat terima kasih yang ingin ku sampaikan saat ini, tinggalkan komen dan nantikan kelanjutan ceritanya

Santuyyyy gan dan thanks

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now