Chapter 12. Mendapat Izin

1K 19 4
                                    

"Jadi bagaimana, tadi sore Senja meminta izin kepada saya untuk pergi menonton berdua dengan seseorang. Apakah itu kamu nak Ezra?" Ujar mama Senja memastikan

"Benar bu" jawab Ezra dengan raut wajah ramahnya

"Ibu tau nak Ezra adalah anak baik baik dan juga teramat sopan apalagi menyandang tugas yang tak lain adalah ketua osis pasti nak Ezra cukup dapat dipercaya dengan tanggung jawabnya"

Ezra tersenyum sumringah

"Pergilah dengan berhati hati, ibu titip Senja dan usahakan jangan pulang larut malam"

"Baik bu" Jawab Ezra cepat

Senja yang sedaritadi menunduk kini terhenyak dari lamunannya

"Senja" panggil mamanya singkat

"Iya ma," Jawab senja

"Jangan lupa makan nanti." Mamanya menyunggingkan senyum penuh kasih sayang

"Siap ma," sahut senja dengan muka memerah

"Kalau begitu kami pamit bu" tutur ezra

"Iya nak, hati hati dijalan"

Ezra pun berpamitan kepada ibunda Senja, begitu pula Senja memeluk mamanya dan berbisik ditelinga mamanya

"Terima kasih ma"

Berakhir dengan kecupan di kening senja, mamanya berkata "jaga diri nak"

"Iya ma" senja berlalu meninggalkan mamanya dan berjalan beriringan dengan Ezra

"Mau Nonton dimana kita?"

Tutur Ezra memecah keheningan

"Enaknya dimana ya kak, gimana klo di mall metropolitan aja"

Senja tersenyum menatap Ezra

Ezra pun mengangkat sebelah alisnya

"Kak? Masih mau manggil kak nih"

Ledek ezra terkikik menahan tawa

Senja menyikut lengan Ezra sambil berkata "iya deh iya Ezra di ketos bawel"

Ezra terbahak riang tak dapat menahan tawanya

Ezra membukakan pintu mobil untuk senja dan dengan anggun senja memasuki pajero hitam metalik itu, di susul Ezra yang masuk kedalam mobil juga dan siap mengemudikannya

Mesin sudah menyala, pedal gas, rem dan kopling telah di pijaknya. mulai lah perlahan Ezra melepaskan pijakan dari pedal remnya dan perlahan disusul pijakan kaki ezra pada pedal kompling semakin dilepasnya dan memfokuskan diri mengontrol pedal gas

Mobil melaju dengan kecepatan standar dan keheningan berapa menit dan Ezra pun membuka obrolan

"Mau nonton apa kita?" Ujarnya

"Horor atau komedi?"

Senja menjawab dengan meletakan tangannya di dagu dan menatap Ezra, sungguh pemandangan yang amat manis seorang wanita bertubuh seksi nan ramping berada duduk disebelah Ezra

"gimana klo film horor?" Tutur Ezra tanpa menatap balik Senja karna Ia fokus mengendarai mobilnya

"Boleh juga tuh zra"

Senja senyum dengan anggunnya dan memutar badan menghadap kedepan menikmati indahnya suasana malam dikota batavia bersama seorang kakak kelas idaman para siswi

Ezra Gionino Abraham

Seorang yang terkenal akan sikap dinginnya kini bertutur kata dengan nada lembut terhadapnya bahkan tanpa rasa canggung sedikitpun Ezra berkali kali melemparkan senyuman manisnya kepada Anya Senja Tirani

Cukup lama mereka menatap pemandangan kota tanpa berucap sepatah katapun

Senja termenung dan menahan rasa kantuk tanpa ia sadari Senja pun telah ambruk ke bahu Ezra karna ia telah tertidur lelap

Ezra yang menyadari ada sesuatu yang menyender di bahunya pun membenarkan posisi dan sedikit lebih condong ke arah Senja, tangan kiri Ezra mengusap rambut Senja dan sedikit terkena keningnya

Usapan dengan hati yang tulus. benar saja Ezra mulai menyayangi wanita cantik disebelahnya ini

Senyum Ezra muncul ditengah heningnya malam, menatap Senja sekilas lalu merangkul Senja dengan sebelah tangannya

Kemudian memfokuskan diri kembali melajukan mobilnya hingga beberapa menit kemudian ia telah berada di parkiran mobil

Memarkirkan mobilnya dengan rapi dan handal dan kembali menatap Senja, tangan kiri Ezra ia tarik dari rangkulannya terhadap Senja dan Ezra mengelus pelan pipi Senja dan menatapnya dengan tatapan intim

"Senja bangun, kita udah sampek"

Ezra tersenyum melihat ekspresi lucu Senja yang baru saja bangun dari tidurnya, ia menahan tawa hingga terkikik dan kembali fokus melihat bola mata Senja yang membulat karna kaget ada Ezra dihadapannya begitu dekat hingga nafas Ezra begitu terasa diwajah senja

Jantung Senja berdegup kencang dan spontan ingin berkata ka-

Ucapan Senja terhenti karna bibir Ezra telah mencium dan melumat bibir Senja

Senja tak merespon ia berada di awang awang dan bingung apa yang terjadi dengannya saat ini

Ezra memperdalam ciumannya dan menggigit sedikit bibir bawah Senja sehingga senja sedikit mengerang, tentu saja itu yang Ezra tunggu tunggu dengan cepat Ezra menelusuri seluruh rongga mulut Senja, menyapu bersih dengan lidahnya hingga ciuman itu harus berakhir karna Senja hampir kehabisan nafas

Ezra pun tersenyum dan Senja kikuk bingung diam tanpa kata dan menunduk

Senja diam sepanjang waktu, tak berani menatap Ezra dan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lakukan

"Sungguh mengejutkan" ujar Senja dalam hati

Ezra pun membukakan pintu mobil untuk Senja dan mengulurkan tangan kanannya

"Ayo keluar nona"

Senja tak mengambil uluran tangan Ezra yang Ezra berikan, Senja keluar dari mobil dengan sendirinya. dengan tatapan kosong dan masih terdiam

Tatapannya melayang ntah kemana, ia berjalan mengikuti Ezra dalam diamnya

Ezra memecah keheningan, menawarkan Senja satu cup jus lemon

Senja hanya mengangguk tanda setuju

Ezra membeli dua cup jus lemon dan memberikan satu kepada Senja

"Mau Nonton apa kita?" Ujar Ezra

"Terserah kamu" kata senja

"Oke kita Nonton genre horor ya malem ini" tutur Ezra seraya memilih film yang akan mereka tonton

Senja hanya mengembangkan senyum manisnya memperlihatnya lesung pipi yang begitu comel

Ezra pun memesan dua tiket nonton dan kembali menghampiri Senja

🔱🔱🔱

Komentar sama vote nya jangan lupa slur

ABRAHAM WORLDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें