Chapter 17. PUTUS

775 21 7
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat berputar kini Ezra tengah sibuk menghadapi ujian nasional berbasis komputer

Pagi ini Ezra memasang wajah kaku dan sedikit pucat. Pasalnya tadi malam ia mendapatkan satu kalimat yang mematahkan semangatnya.

Setiap hari ia mendambakan pujaan hatinya, memikirkannya, menyayangi bahkan mengistimewakan wanita itu

Namun apa yang ia dapatkan tadi malam, Tamparan kalimat yang memecahkan otaknya, Sayatan sembilu terasa begitu nyata di sekujur tubuhnya.

"Zra aku selingkuh dibelakang kamu selama tiga bulan belakangan ini, maaf aku udah ngelakuin kesalahan. Maaf banget aku udah ngehianatin hubungan kita, aku tau zra 2 tahun kita pacaran ini bukan waktu yang sebentar. Tapi maaf aku lebih milih Ciko dibanding kamu, sekali lagi maafin aku"

Ezra menggertakkan giginya dengan cukup kuat. Emosi yang menyulut serta sayatan sembilu yang begitu perih di lubuk hatinya.

Dengan pikiran yang keruh dan kekalutan dalam diri membuat Ezra enggan melakukan kegiatan apapun

Ia menopangkan berat badannya pada tongkat kayu yang kini ia pegang

Astaga, ternyata sekeji itu pasangannya memperlakukan Ezra

Dari banyak kalangan wanita yang menyukai Ezra. Ia hanya takluk pada satu wanita setelah malam itu ia menyatakan cintanya

Cinta yang sudah di mantapkan dan di istimewakan, Namun apa. Kini Ezra harus meraung dalam diam, memaki tanpa suara dan berteriak dalam kolam renangnya untuk meredam suara yang amat keras ia keluarnya

"Brengsekkkkkk!" Teriak Ezra dalam air

Beberapa menit kemudian Ezra mendongak keluar dari permukaan air dan hendak menyudahi kegiatannya itu

Malam senin yang amat menjijikan.

"Besok ujian zra, fokus gausah pikirin cewek sialan itu" Ucuy yang di tepian kolam angkat bicara dengan nada prihatin

"Buruan kelarin urusan lo di kolam itu, teriak di gunung ae bulan depan. Kita ndaki gunung seminung" Tutur ucuy

Ezra hanya diam dan mulai keluar dari kolam.

"Malam yang suram" Pikir Ezra sembari tersenyum remeh

"Setelah gua fokus ke lo dan gua prioritasin lo bahkan semua waktu gua cuma buat lo seorang, tapi ini balasannya? Berpaling dan meninggalkan. Bangsat! Gua salah menilai lu selama ini. Wanita yang terlihat anggun diluar ternyata memiliki hati busuk durjana. Fuck! Damn it! Gua benci lo Senja!" Umpat Ezra dalam hati

✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴✴

Setelah tragedi tamparan Rere yang melesat di pipi kanan Ezra, membuat suasana menjadi kikuk.

Dari kejadian itu hubungan Rere dan Ezra menjadi canggung dan tak pernah bertutur sapa bahkan seperti dua insan asing yang tak pernah saling kenal

Ezra bisa memaklumi hal itu, bahkan ia sempat tak percaya dengan kejadian itu. Rere menamparnya dengan tatapan yang sangat mematikan

Ia tak menyangka, pikirnya Rere bukanlah wanita yang sangat polos. Ia mudah bergaul dan bahkan sangat gaul di mata Ezra

Bukannya hal lumrah, kecup pipi sekilas dengan teman akrab. Apalagi dengan berkembangnya zaman dan pergaulan semakin bebas

ABRAHAM WORLDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant