Chapter 10. Cintanya Untuk Siapa

841 24 2
                                    

Di tengah pekik siswa siswi Ezra menatap senja tanpa berkedip, terpukau dengan alunan nada biola yang dimainkannya

Lantunan nada yang keluar dari bibir mungil senja yang merona

"Begitu sempurna" ujar Ezra lirih

Ezra pun mengambil ponsel dari saku celananya dan memfoto Senja yang sedang fokus dengan biolanya

Sekali jepretan foto sudah sangat cukup bagi Ezra, ia memposting foto Senja di story whatsapp nya dengan caption "semangat untuk hari ini, Anya Senja Tirani"

Lengkungan dibibirnya pun melengkung dengan sempurna

Senyuman yang menawan terpancarkan di raut wajah Ezra kala menatap foto Senja yang sedang fokus dengan biolanya

Sekitar lima menit senja menampilkan bakatnya di atas panggung dan sekarang selesai sudah, senja merendahkan punggungnya dan memberi salam kepada seluruh penonton dan tak lupa mengembangkan senyum manisnya

Senja meninggalkan panggung dan perlahan menghilang menuju belakang panggung

Ezra bergegas lari meninggalkan kursi tempatnya sedaritadi menatap senja

Dan menghampiri senja yang sedang duduk dan minum air mineral yang ada digenggemannya

Dengan melangkah perlahan tapi pasti Ezra mendekati senja dan memujinya

"Hai senja, penampilan mu sungguh memukau aku sampai tak berkedip dibuatnya." Ujar Ezra dengan tulus

Senja tersipu malu, wajahnya memerah dan senyum dibibir mungilnya mengembang

"Terima kasih kak, tapi sepertinya tak perlu seberlebihan itu" Sahut senja masih tersenyum lempeng

Ezra memang jujur adanya penampilan Senja sangat memukau, gesekan berirama biola dan lantunan nada nada yang dikeluarkan dari mulut mungil nya merupakan perpaduan yang istimewa

Sungguh, itu benar benar anugrah

"Dasar ya kamu"

Ezra menatap Senja lekat lekat seakan tak ingin Senja menghilang dari tatapan matanya

"Nanti malam apakah senja ada acara?"

Tanya Ezra memastikan apakah senja mempunyai waktu luang ataukah tidak

Perlahan senja menggelengkan kepala nya dan terseyum

"Bisakah kita menonton nanti malam?" Ujar Ezra penuh harap

Lagi lagi senja tak mengeluarkan sepatah katapun

Senja hanya menggangguk perlahan

"Ya, tanda setuju."

Dengan tatapan bahagia tan senyum mengembang Ezra berbicara dengan lantang dan manis

"Oke senja, ku jemput kau jam 7 malam!"

"Sampai jumpa!"

Ezra perlahan pergi meninggalkan senja yang masih duduk dengan segelas air mineral ditangannya lalu kembali meminumnya dengan anggun

Senja bergabung bersama teman temannya, namun tak ada Rere

Ia tak masuk sekolah untuk hari ini

Tentu saja Senja merasa bersalah dengan kejadian kemarin

Rere yang mendambakan namun Senja yang mendapatkan

Belum dapat, tapi Hampir

Begitulah pikir Senja dalam lamunannya

Para siswa berlalu lalang pada siang hari yang cukup panas ini namun terasa sepi karna sosok Rere yang super heboh tak ada di sampingnya

Lagi lagi Senja memikirkan sahabatnya itu, rasa bersalah benar benar menghantui Senja

Senja harap persahabatannya dengan Rere akan baik baik saja, ya mudah mudahan begitu

Pukul 12 siang perut senja sudah merengek meminta jatah agar cepat diisi makanan oleh tuannya

Senja beranjak dari duduk nya berjalan menuju kantin dan kikuk setelah menoleh ke sisi kanan

Terdapat sosok Ezra yang datang menghampirinya membawakan sekotak bengbeng dan satu botol minuman teh pucuk harum yang dingin untuknya

Demi apapun bagaimana pria ini tau kalau Senja amat menyukai bengbeng

Sungguh wajah senja merah merona menahan malu dan juga perasaan senang yang begitu berarti

"Udah makan?" Ujar Ezra memecah keheningan

"Belum kak," jawab Senja

"Nih aku bawain bengbeng sama minuman dingin buat senja tirani yang cantik nan manis" jelas Ezra dengan senyumannya

"Buat aku?" -sahut senja

"Yaiyalah senja, buat kamu."

Ujar Ezra dengan tatapan mata yang begitu menggoda

"Terima kasih banyak kak," ujar senja

"Gausah manggil kak, panggil aja ezra
Lagian umur kita cuma beda setahun yakan"

"Ehh tapi kan gak sopan kak" sahut senja heran dan sedikit bengong

"Yaudah gapapa santai aja panggil nama, panggil Ezra ya gausah pake kak"

Ucapnya dengan sedikit penekanan pada kata "kak"

"Iya kak, eh zra." Sahut senja ragu

Ezra pun menahan tawa dan pamit meninggakan senja yang masih terdiam, terpaku dengan sekotak bengbeng dan minuman dingin ditangannya

✂--------------------------------------------------------------

Lanjut nanti, santuy dulu sambil ngopi

Salam hangat dari gua, jangan lupa follow akun wattpad gua ye slur

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now