Beberapa kalimat romantis tak akan sanggup menggambarkan seluruh isi hati Ezra terhadap Senja yang begitu cantik nan indah ini, Ezra menganggap dirinya adalah serpihan kecil debu jalanan yang mengumpulkan kepercayaan dirinya dengan bersusah payah
Memberanikan diri mendekati seorang permata yang begitu cantik
Ini adalah tantangan untuk Ezra, nyalinya harus di uji. tanpa ragu ia akan maju mengambil langkah lebih depan dengan sigap dan cepat
Sebelum wanita pujaan hatinya itu jatuh dipelukan pria lain
Senja adalah cinta pertama Ezra, Senja satu satunya wanita yang dapat menaklukan hati Ezra. pada pandangan pertama Ezra telah takluk pada wanita ini
Tanpa menebar pesona, senyum tulusnya mengalir seperti air yang tenang. Senja anggun dan memukau
Siapapun yang melihat pasti ingin memilikinya, sungguh ia begitu sempurna dimata Ezra
Rambut panjang yang tertata rapi dan sesekali terlihat Senja menggerai rambutnya menambah bumbu manis pada pemandangan kecantikannya
Ezra jatuh hati, ia menginginkan Senja
Perasaan amat tulusnya ingin sekali menjadi rumah untuk Senja, bercakap dan bersenda gurau dengannya. Mengenal Senja lebih jauh dan ingin menikmati kecantikan Senja seutuhnya
Hanya untuk Ezra bukan yang lainnya
Ezra menggertakan giginya saat melihat Senja di sebrang taman bersama ciko, teman sekelas Ezra
Ciko adalah kapten basket yang memiliki badan tinggi dan lumayan besar, dada membidang serta raut wajah tegas dan tampan
Otot otot dipergelangan tangan ciko bisa terlihat dari kejauhan mata Ezra, Ciko mengulurkan ponsel kepada Senja yang berdiri dihadapan Ciko dan mengukir senyum ramah dibibirnya
Lagi lagi Ezra menggertakan giginya
Dan ia beranjak menuju sebrang taman, yang tak lain adalah lapangan basket disekolahnya
Ezra melintasi Senja dan Ciko yang sedang bercakap cakap ringan dan sekilas menatap Senja dengan senyum remehnya sambil berdehem lirih
Lalu melanjutkan langkah kakinya ke kelas Senja, Ezra hendak menemui sahabat Senja. Yang tak lain adalah Rere Agatha Polanda
Ezra hanya menebak kalau Rere adalah sahabat Senja, karna Rere duduk bersebelahan dengannya
Dengan sapaan ringan Ezra mengegur Rere
"Hai re, apa kabar?" Ucapnya
"Hah? Kak ezra, gua baik kak." Timpal Rere
"Sibuk gak?" Lanjut Ezra
"Enggak kak, lagi longgaran dikit. Ada apa ya kak?" Ucapnya
"Bisa bicara sebentar?" Sahut Ezra lirih
"Bisa kak ayo," kata Rere sembari mengukir senyum yang tak kalah manis dari Senja
Ezra mendahului Rere dengan berjalan lebih dahulu dan diikuti Rere dibelakangnya
Dengan langkah tegap nya tiba tiba Ezra terhenti sejenak dan menoleh kebekalang
"Mau makan apa re?" Tanya Ezra memastikan
"Apa aja kak hayu," rere terkikik kecil dengan tawanya
"Baiklah kita makan bakso," mau re?
"Iyaa kak ayo," kata rere
Mereka berdua berjalan ke sudut kiri kantin duduk di depan kedai bakso bu Aci yang sudah menjadi langganan Ezra sejak setahun belakangan ini
Ezra penggemar bakso, tak ada kata bosan untuknya dengan satu kata ini. Yaitu bakso, ya itu kecintaannya
"Bakso bu Aci enak loh re kamu harus coba" tutur Ezra memecah keheningan dan Rere tersenyum sumringah menampilkan tatakan gigi putih nan rapinya
"Iyakah kak? gua coba deh, klo kurang boleh nambah kan?" Jawab Rere sambil terkikik dan tawanya mulai terdengar sedikit lepas
"Iye nambah ae, bahkan mau lu borong juga gapapa re, Bu aci malah seneng hahhaha"
Ezra dan Rere pun tertawa tanpa terkendali terlarut dalam pikiran masing masing dan dengan kebahagiaan masing masing
Dua mangkuk bakso dan satu piring pangsit khusus pesanan Ezra telah datang di meja mereka
Dan ezra memesan jus jeruk nipis dengan campuran madu asli, kemudian balik menatap Rere dan bertanya
"Lu mau pesen minum apa re?" Ezra bertanya
"Samain aja sama kak ezra". Sahut Rere
Lalu ezra memesan minuman serupa untuk Rere dan mengalihkan perhatian ke mangkuk baksonya
"Ini pangsit bukan punya gua sendiri re, jangan malu malu ambil aja"
Rere pun tertawa mendengar ucapan dengan nada meledek Ezra
"Yehh siapa yang malu malu, biasanya aja malu maluin"
Mereka pun tertawa bersama
Rere dan Ezra mulai melahap bakso mereka masing masing
Rere menikmati bakso bu Aci dengan raut wajah bahagia
Tepatnya bukan makanannya yang enak tapi teman makan siangnya lah yang membuat hatinya riang gembira
Kata dingin untuk seorang ketua osis dihadapannya ini perlahan mulai lenyap menghilang ntah kemana
Yang ia dapati sekarang sikap Ezra yang begitu hangat dan perhatian
Meletakkan minuman jus jeruk nipis untuk Rere dengan berhati hati, memberikan senyum manisnya kepada Rere
Sungguh, hati Rere terbang bak burung yang sedang merdeka
Rere menyelesaikan santap siangnya dengan cepat tanpa rasa jaim atau apapun itu. dia biasa saja menghadapi Ezra
Di ambilnya pipet yang mengarah kedepan dan diarahkan ke ujung bibir Rere, Rere meneguk jus jeruk nipis yang terdapat madu asli didalamnya
Sontak ia tersenyum dan menunjukan gigi indah nan rapinya
Iya berkomentar
"Jusnya enak kak," senyumnya kembali melengkung
Ezra pun membalas senyuman Rere dan menatapnya lekat kelat
"Cukup manis juga wanita ini," pikir Ezra dalam hati
Dan kembali mengukir lengkungan senyumnya dengan sempurna
Rere begitu menikmati makan siangnya kali ini dan hendak mengambil uang dari sakunya
Tapi Ezra terlebih dahulu berdiri dan membayar semuanya kepada bu Aci
Dan menghampiri Rere yang bengong terdiam dan bertanya
"Di bayarin kak?" Rere memasang wajah penasarannya
"Hooh" jawab ezra singkat
"Tapi kak-" kalimat Rere terpotong Karna sekarang tangan Rere sudah ditarik oleh Ezra pergi meninggalkan kantin dan tibalah mereka didepan kelas Rere
"Selamat belajar nona" ucap Ezra kepada Rere
"Iya kak, Thanks traktiran dadakannya"
Rere mengukir senyum manisnya dan Ezra membalasnya
Ezra berlalu meninggalkan Rere yang masih terdiam menatap langkah kaki Ezra yang kian menjauh darinya
Pertanyaan bertubi tubi menerpa otaknya, namun Ntahlah Rere menikmati hari ini
✂--------------------------------------------------------------
Enjoyyyyyyy slur
Baca sambil ngopi lebih nikmat, jangan lupa komen sebanyak banyaknya dan vote ye
Thnks buat yang mampir dan baca cerita ini
#salamsantuy
YOU ARE READING
ABRAHAM WORLD
RomanceMAIN ROLEPLAYER KOK BISA NIKAH? Ezra Gionino Abraham adalah jodoh Aleta. Berawal dari kata "Save nomor whatsapp gua" menjadi "Saya terima nikahnya Aleta" Siapa yang dapat menyangka lelaki yang di tolak dan dipandang sebelah mata kini menjadi suami p...