Chapter 24. Keluarga

457 15 12
                                    

Ezra melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, dengan emosi yang menjadi jadi

"Bangsat! Udah bumper depan penyok, bibir gua ancur dan tambah lagi muka lebam. Untung gak mati lu anjing!" Ujar Ezra memaki dalam mobil

"Gua diem diemin malah ngelunjak! Rasain masuk IGD. semoga gak mati lu biar ngerasain sakitnya dulu njing!" Ezra tak henti henti memaki dalam perjalanannya

Hingga ia sampai di lampu merah Untung pukul 16.30 , "kurang tiga puluh menit lagi" pikir Ezra dalam hati

Ia melihat Akmal dan Danu dari kejauhan, sedang memainkan ukulele dan bernyanyi. Ezra menyunggingkan senyumnya. Bahagia dan haru melihat anak seusia mereka sudah bisa bekerja keras

Ezra meminggirkan mobilnya ke sisi kiri, membuka pintu mobil dan menghampiri Akmal

"Mal sini deh" Tutur Ezra

"Eh kakak kok udah dateng" Ujar Akmar sembari berjalan mendekati Ezra

"Iya mal udah kelar acaranya" Ezra menyunggingkan senyum lalu memegang bibir nya yang terasa perih

ah sialan perih njir! Berasa mau robek bibir gua.

"Muka kak Ezra kenapa? Itu bibirnya sobek" Akmal bertanya dengan tatapan khawatir

"Gapapa ntar juga sembuh mal, pinjem ukulele nya mal sini. Udah diganti senarnya ya" Tutur Ezra menjelaskan

"Iya kak udah di ganti, malahan aku ganti semua biar enak hehe" Ujar Akmal dengan gelagat bahagia

"Sini kakak yang main ukulele, mau nyoba ngamen juga" Ezra mengulas senyumnya

Akmal memberikan ukulele nya kepada Ezra dan menatap lebam pada wajah Ezra

"Ini kak, seriusan mau ngamen pake baju bagus gitu?" Akmal cekikikan tertawa

"Yaudah kakak ganti baju dulu hahhaa" Ujar Ezra membalas candaan Akmal

"Hahaha gausah kak gitu aja, tapi aku gak yakin klo kakak di anggep pengamen sama orang orang, masa pengamen ada yang kayak artis korea hahahhaa" Lagi lagi Akmal melontarkan gurauan nya

"Hadehh anak ini hahhaha yaudah buru ayo ngamen kamu yang nyanyi" Ujar Ezra tertawa terbahak bahak

Ezra dan Akmal segera turun kejalanan dan mulai menyanyi di lampu merah

Ezra memainkan ukulele, Akmal dan Danu menyanyi dengan kotak kardus ditangan mereka masing masing

Hasil ngamen dihitung dalam mobil Ezra, sekali lagi Ezra mengulas senyum manisnya

"Kak Ezra mau bagi hasil gak kak, tadi kan kakak ikut ngamen" Tutur Danu menatap Ezra

"Besok kakak beliin peti besi buat nabung, kalian harus sekolah ya. Besok kakak ajak ke suatu tempat" Ujar Ezra yang masih menampilkan tatakan gihi yang rapi sembari mengulas senyum

"Sekolah kak? Tapi kan kami harus ngamen" Tutur Akmal sembari menatap Danu

"Siapa yang bilang kalian harus ngamen?" Ezra malah balik bertanya kepada mereka

"Tapi gimana biaya sekolah kak klo kami gak kerja?" Akmal menjawab pertanyaan Ezra dengan pertanyaan lagi

"Ada kak Ezra kan? Anggap kakak ini kakak kandung kalian mulai sekarang mal, nu." Tutur Ezra menjelaskan

"Makasih banyak kak, tapi apa gak ngerepotin?" Akmal menatap Ezra dengan sungkan

"Gaada yang ngerepotin, sekarang kakak tanya. Kalian mau gak tinggal di rumah kak Ezra? Ma? Nu?" Ezra melajukan mobilnya menuju rumah dengan sedikit berbincang ringan kepada Danu dan Akmal

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now