Chapter 29. Calon Mertua

914 14 6
                                    

Ezra masih diam tertegun, ntah bagaimana keadaan hati nya sekarang. Harus senang atau kaget, Ezra hanya mengerjap ngerjapkan matanya.

Aleta langsung menyerobot tangan Ezra dan menarik nya ke dalam

"Ayo! Udah di tungguin mama!" Ujar Aleta dengan nada sedikit tinggi

Ezra hanya mengikuti perintah kekasihnya itu dan melangkahkan kaki perlahan seraya memikirkan apa yang tadi ibunda Aleta katakan. "M E N I K A H?" batin Ezra yang belum percaya sama sekali.

Ezra duduk dikursi yang berada di ruang tamu rumah Aleta. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya perlahan. Aleta segera berdiri dari duduknya. "Mah adek ke belakang dulu ya mau buat kopi" Ibunda Aleta hanya mengangguk pelan

Kemudian Ibunda Aleta menatap Ezra dengan tatapan menyelidik. Dan beliau memulai percakapan

"Nak Ezra umur berapa?"

"18 Tahun bu" Ezra menatap balik Ibunda Aleta

"Apa kegiatan nya sekarang? Kuliah atau Kerja?" Ujar ibunda

"Kuliah sambil Kerja bu"

"Wahh... Kerja apa?"

"Sit Manager bu"

"Dimana nak?" Tanya Ibunda Aleta

"Perusahaan Abraham Group bu"

"Dari kapan kerja nya? Lulusan SMA bisa langsung masuk Perusahaan terkenal itu ya. Kok bisa?"

"Alhamdulillah kurang lebih setengah tahun bu, saya sedang di didik oleh orang tua saya untuk bisa belajar mandiri dan memulai karir dari bawah" Ujar Ezra menjelaskan

"Iya nak bagus" Ujar Ibunda Aleta

"Iya bu"

"Nama lengkap kamu siapa nak Ezra?"

"Ezra Gionino Abraham bu"

"Abraham? Nama yang sama dengan tempat kamu bekerja. Dulu saya mempunyai sahabat karib, teman waktu SMA. mirip sekali dengan nak Ezra, tapi sayangnya sudah tak tau lagi kabar berita tentang dia" Ujar Ibunda Aleta dengan raut wajah sedih

Ezra hanya mengangguk sopan dan tersenyum ramah kepada Ibunda Aleta, kemudian Ibunda Aleta melanjutkan pembicaraan nya

"Bahkan bukan hanya wajahnya yang mirip dengan nak Ezra, nama akhirnya pun sama. Yaitu Abraham" ujar Ibunda Aleta yang masih menatap Ezra dengan tatapan mata yang redup

"Kalau boleh tau siapa nama lengkap teman SMA ibu itu?" Ujar Ezra bertanya sopan

"Beliau bernama Lion Surya Abraham" Ujar Ibunda Aleta

Sontak nafas Ezra terhenti beberapa waktu ia terdiam bahkan saraf saraf di otaknya terasa putus. " LION SURYA ABRAHAM?" Ezra tersentak kaget dan duduk dengan tegap

"Iya Lion Surya Abraham" Timpal Ibunda Aleta

"Maaf bu, saya tidak tahu ini sebuah kebetulan atau salah sangka. Tapi apakah saya boleh tau pak Lion itu berasal dari daerah mana?" Ujar Ezra penasaran

"Beliau tinggal di Jakarta"

Ezra mengeluarkan ponsel nya dan membuka whatsapp, mencari nomor papa nya dan melihat foto profilnya, "Maaf bu apa ini orangnya?"

Ibunda Aleta menatap foto yang Ezra tunjukkan yang tak lain adalah Ayahanda Ezra, betapa terkejutnya Ibunda Aleta melihat foto di layar ponsel Ezra. Sosok yang selama ini ia cari keberadaannya namun tak kunjung mendapatkan info tentang sahabat karibnya itu. Dan sekarang Pria seumuran anaknya itu sedang memperlihatkan foto Lion Surya Abraham

Tak ada perubahan drastis pada wajah Lion, hanya saja sedikit bulu bulu halus yang tumpuh di bagian rahangnya semakin mempertegas diri. Tatapan mata yang masih sama tajam dan lesung pipi yang sangat dalam seperti palung laut

"Jadi dia papa kamu?" Ibunda Aleta bertanya syok

"Iya bu. Apakah benar ini orangnya?" Tutur Ezra bertanya

Ibunda Aleta hanya mengangguk sekilas dan menutup matanya rapat rapat, kemudian beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangan lalu menghembuskan nafas kasarnya

Aleta pun datang membawakan kopi dan beberapa cemilan, setelah itu Ibunda Aleta berkata "Kalian ngobrol aja dulu, mama mau keluar sebentar"

"Iya ma" Ujar Aleta

Di ruang tamu tinggal lah Aleta dan Ezra berdua, "Ini kopinya" Ujar Aleta

"Iya ntar gua minum" Timpal Ezra

"Tadi lu sama mama ngomongin apaan kayaknya serius amat?"

"Ngomongin bokap gua" Ujar Ezra

"Hah? Bokap lu? Kok bisa?" Aleta melemparkan pertanyaan bertubi tubi

"Mereka SAHABATAN!" Ujar Ezra dengan penekanan di kata sahabat, lalu ia menyambar segelas kopi yang di buat Aleta dan meminumnya perlahan. Aleta masih bengong tak habis pikir bahwa Ibundanya adalah sahabat dari orang tua kekasihnya, dan lagi raut wajah apa itu yang di perlihatkan ibundanya sebelum meninggalkan mereka. Benarkah hanya sekedar sahabat atau bahkan lebih

Ezra berdehem dan menggulung lengan bajunya, "Ta gua mau ke kamar mandi bentar" Ezra menatap Aleta yang masih duduk terdiam "Taaaaaaaaaaa" Panggil Ezra dengan suara sedikit keras

"I i yaa mau ke kamar mandi yaa? Itu di sebelah sana. Lurus aja nanti belok kiri" Aleta mengarahkan dengan terbata

Ezra pergi meninggalkan Aleta seorang diri di ruang tamu dan segera menuju ke kamar mandi

Setelah dirasa cukup lega, Ezra melangkahkan kaki nya menghampiri Aleta yang sedang menonton tv di ruang keluarga, dengan cepat Ezra memeluk kekasihnya itu dari belakang. Mata Aleta terbelalak kaget dan segera membalik badan

Ezra mencium bibir Aleta sekilas dan menatap nya sejenak, lalu mengelus rambut Aleta yang hitam pekat dan sangat wangi. Menempel kan bibir manisnya ke bibir ranum Aleta. Ezra melumat perlahan bibir ranum itu, lalu tangan Ezra memegang tengkuk kekasihnya dan segera menggigit bibir bawah Aleta sehingga Aleta mendesis merasa sedikit perih di bibir bawahnya. Ezra memperdalam ciumannya, semakin dalam hingga lidahnya sudah beraksi di dalam rongga mulut Aleta, menyapu seluruh bagian dalam mulut yang manis itu, menjelajahi tatakan gigi yang rapi dan lagi lagi menggigit gemas bibir yang sangat nikmat itu

Ciuman Ezra turun ke leher Aleta, mengecupnya perlahan lalu mendorong tubuh Aleta ke lantai. Menyingkirkan rambut rambut kecil di sekitaran wajah Aleta yang mengganggu dan segera melumat bibir Aleta kembali

Ciuman sudah turun di leher, Ezra menghisap keras leher Aleta sehingga meninggalkan bekas merah disana

Ezra menyudahi kegiatannya, dengan di akhiri ciuman kasih sayang di bibir Aleta

Ezra menatap Aleta dan berkata "Setelah lu lulus kita langsung nikah"

Aleta membulatkan matanya, namun lagi lagi Ezra merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu. Lalu ia melumat bringas bibir manis Aleta

✴⭐⭐⭐⭐⭐✴

Ahhhhhh siap :v

Setelah Chapter ini banyak Adegan 21+

Yang gak sanggup bisa di skip aja atau gausah di baca

Maaf sekali lagi

Kalau gak suka sama adegan 21+

Setelah chapter ini jangan di baca

Tungguin Endingnya aja wkwk

Eh tapi emang gak penasaran?

Baca ajalah wkwkk

Itung itung nambah ilmu pengetahuan yakan, anggap anggap lagi belajar biologi hahaha

Jangan lupa

V
O
T
E
!

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now