Chapter 32. Menjadi Kenangan

2.8K 15 4
                                    

Matahari pagi yang begitu lancang menerobos masuk ke dalam kamar Ezra melalui celah jendela, sangatlah menyebalkan bagi Ezra. karna merasa tidurnya terganggu dengan cahaya yang amat terik itu. Ezra mengusap kasar wajahnya dan segera bangun dari tidurnya. Melirik jam dinding yang terpajang dikamar serta secepat kilat beringsut dari posisi tidurnya. "WTF jam 12 siang" Batin Ezra menggerutuki dirinya sendiri

"Sial" Ezra segera turun ke lantai bawah, di lihatnya mbok Lastri yang sedang menata sepatu Ezra yang berantakan karna ulah semalam. "Mbok dimana Aleta?" Tanya Ezra dengan perasaan khawatir. "Aleta siapa bang?" Ujar mbok Lastri kebingungan karna melihat tuannya seperti orang linglung

"Astaga kenapa gua bisa lupa si anjir" Ezra segera melangkahkan kaki menuju kamar nya, mencari benda berbentuk pipih dan ternyata benda tersebut ada di bawah bantal.

"Halo?"

"......"

"Celana dalam gua gimana"

"......"

"Hah? Lagi basah? Sange lu?"

Tuutttt.... Tuuttt... Tuuutt...

Wanita di sebrang sana memutuskan sambungan telepon secara sepihak, ia benar benar emosi dengan sikap Ezra yang terus terusan mesum

Di lain tempat Aleta merebahkan tubuhnya, menatap langit langit kamar dan menghembuskan nafas gusar

"Cowok brengsek" Ujar Aleta dalam hati

Aleta tidak menyukai sikap mesum Ezra yang menjijikan, namun apa boleh buat nyatanya Aleta tetap sayang pada lelaki itu
Aleta segera bangun dari tidur nya dan membuka laptop, ia hendak mencari artikel yang membahas tentang cara menghadapi pria mesum. Namun sudah beberapa puluh halaman artikel tentang cara menghadapi pria mesum sama saja tidak mengatasi masalahnya sama sekali

Aleta berpikir akan memutuskan hubungannya dengan Ezra, bukan ia tak cinta. Namun ia tak akan kuat dengan sikap lelaki itu

Aleta mulai sedikit menjaga jarak dengan Ezra, baik secara tatap muka ataupun via telepon. Pasalnya Ezra semakin sering berkunjung ke samarinda, tentu saja karna ingin menemui Aleta

Seperti bertolak belakang, Aleta justru risih dengan kehadiran Ezra hampir setiap minggunya. Ia slalu mencari alasan bagaimanapun caranya ia tak mau bertemu pria brengsek itu

Aleta memutuskan diri untuk melanjutkan pendidikan nya ke tanah Jawa, dan pastinya menghindari Ezra

Mengurus segala keperluannya serta belajar dengan sungguh sungguh adalah kesibukan Aleta saat ini, mengacuhkan Ezra tentunya. ia berdoa kepada Tuhan untuk menunjukan manakah yang terbaik

Aleta membulatkan tekadnya untuk memutuskan hubungannya dengan Ezra, karna ia rasa hubungan ini tak bisa di lanjut.

Aleta beranjak pergi meninggalkan rumah, membawa secarik kertas berisikan tulisan tangan. yaitu, "Thanks untuk segalanya sepertinya hubungan kita cukup sampai disini"

Gadis cantik itu pergi menuju ke pulau jawa, dan memulai kehidupan barunya. serta perlahan melupakan masalalu

Pukul 07.30 pagi Aleta akan melakukan pendakian gunung bromo bersama teman teman nya, Aleta memiliki beberapa teman di pulau jawa. baik teman yang berasal dari pulaunya maupun yang baru bertegur sapa di pulau jawa

ia mempersiapkan peralatan pendakian. dan tak lupa secarik kertas, pendakian akan segera di mulai. Aleta sangat senang karna ini adalah pendakian pertama dalam hidupnya

gadis itu sangat bersemangat munyusuri jalur pendakian bromo, dengan senandung nyanyian dan beberapa patah kata candaan bersama teman temannya

Bromo, 04 Februari 2020

To : Ezra

Thanks untuk segalanya, sepertinya hubungan kita cukup sampai disini.

⛰️⛰️⛰️

Ezra mengerjapkan mata, terkejut membaca tulisan pada secarik kertas. yang mana kertas tersebut di ambil pada sore hari dengan pemandangan dari gunung bromo yang begitu indah

keindahan bromo berbanding terbalik dengan suasana hati Ezra, menyudahi hubungan sepihak. Aleta telah menghapus akunnya bahkan Ezra telah di blokir

menghilang bagai di telan bumi, tanpa sempat Ezra membalas pesan itu

-takdir

satu kata yang dapat menjawab keadaan saat ini, dua insan yang saling menyayangi dan mempunyai komitmen cukup berat akhirnya terpisah entah karena apa

garis Tuhan, semua orang tidak bisa menolaknya. berpisah mungkin adalah cara terbaik

terima kasih sudah pernah singgah, sudah memberi perhatian serta pengertiannya. maaf bila diri ini pernah melakukan kesalahan

🎊🎊🎊🎊🎊

TAMAT

JANGAN LUPA VOTE YAAA

THANKS

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now