↭Sixteen

4.4K 324 354
                                    

' The dumber people think you are, the most surprised they're going to be when you kill them

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

' The dumber people think you are, the most surprised they're going to be when you kill them. '

________________________




Asap rokok dibiarkan berkepul bebas memenuhi ruang bilik yang sebesar bilik mini teater . Badan menyandar di sofa seraya memejam mata .

Kemudian membuka mata.

Mendongak memandang kipas yang berputar laju . Otaknya kini keras bekerja .

Memikirkan bagaimana caranya untuk dia menjatuhkan kedudukan dan imej Hafine . Selagi musuhnya gembira, selagi itulah dia tak akan puas hati .

Sesekali terkeluar keluhan berat dari mulutnya sambil meraup muka . Haih! Pening .

Di sudut penjuru berhampiran dengan koleksi gitar , Darfien bangkit dan berjalan ke arah Firash Xayyen .

Tangan menepuk perlahan bahu Firash Xayyen menyebabkan kepala lelaki itu terkalih ke arahnya mengejut .

" Kau apahal bro ? Serabut aku tengok muka kau . Kusut je . "

Riak terkejut itu tidak diambil endah . Malah renungan matanya membawa pandangan tersirat ke arah Firash Xayyen .

Firash Xayyen merengus perlahan .

Macam mana dia tak kusut kalau idea untuk memusnahkan Hafine masih tidak dijumpai . Soalan Darfien tidak berbalas . Dia memekik di dalam hati. Tak boleh jadi ni !

Fikir. Fikir dan fikir .

Tiba-tiba dia mendapat satu idea. Bibir mengukir senyum lebar . Kenapa dia tidak terfikir dari tadi .

Terus jari dipetik kuat hingga rakan-rakannya yang lain memaling muka memandang kepada dia .

Tanpa banyak soal , rakan-rakannya datang mendekat . Hairan tiba-tiba berubah mood .

Satu-persatu wajah rakan-rakannya ditatap penuh tersirat .

" Kau orang tahu tak perempuan mana yang Hafine rapat ? "

Ketiga-tiga mereka berpandangan sesama lain . Darfien sekadar memerhati . Tiada jawapan kecuali sebelah Darfien , Eryfkal mengangguk kepala .

" Siapa ? "

" Mama dia . "

Terus mereka berempat menepuk dahi . Alah ! Kenapa bodoh sangat Mamat seorang ni .

Firash Xayyen mengguling bebola mata. Keluhan kecil terkeluar dari mulut .

" Selain mama dia ? Maksud aku, perempuan special ." Soal Firash Xayyen bersahaja . Sekali lagi ruangan bilik menjadi sunyi . Iris mata menatap tajam ke arah mereka berempat .

Menunggu penuh sabar .

" Hafine memang tak rapat mana -mana perempuan . Perempuan saja yang terhegeh-hegeh dekat dia . Tapi kalau perempuan special aku tak pasti. " Jawab Amrel sedikit ragu .

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now