↭ Thirty Four

3.1K 282 193
                                    


' Love yourself first before you love someone . '

______________

Setelah mendapat balasan daripada jururawat di kaunter pertanyaan tentang wad Hana di mana , keenam -enam mereka terkocoh-kocoh berlari mencari bilik Hana .

Hingga di hadapan pintu wad masing-masing kelihatan teragak - agak untuk masuk ke dalam kerana terdengar suara-suara sedang bergelak ketawa . Takut silap masuk wad .

" Ish ! Tepilah ! "

Kizz Calvien menyelit badannya di antara Hafine dan Irfan seraya membuka pintu wad dengan selamba . Tunggu Hafine menolak pintu lambat sangat .

" Mama! "

" Aunty Hana ! "

Beberapa pasang mata memandang mereka dengan penuh tanda tanya . Tubuh badan Hana di atas katil wad dihampiri dan dipeluk erat .

" We worried about you . " Serentak mereka berenam mengucapnya . Hana yang baru sedar dari penangan ubat tidur , terkaku melihat keenam- enam jejaka memeluknya namun pelukan mereka dibalas Hana balik .

" Chill , bruh ! Mama still alive . Apa kes semua menggigil badan , kena sampuk dengan hantu ke ? " Seloroh Hana berkata .

" Kita orang takut kehilangan Aunty . " Jujur Irfan setelah meleraikan pelukan . Semua berada di situ kecuali Qaz . Tersentuh hati mereka melihat drama di depan mata sendiri .

Hafine duduk di birai katil Hana membuka mulut.

" Mama . How about a baby ? "

" Alhamdulillah . Baby selamat . Itupun mama hampir-hampir hilang nyawa sebab pendarahan ringan . "

" Pendarahan ringan pun bahaya . Silap-silap keguguran . Nasib baik cepat bawa mama kau ke hospital ." Sampuk Afin yang duduk di atas sofa sambil memegang majalah di tangan .

Radin dan Zein angguk kepala , bersetujui kata-kata Afin . Kemudian, mereka menukar topik lain supaya suasana tidak hambar .

Apa mereka berbicara , Kizz Calvien tidak ambil port . Badan tersandar di dinding dan menyilangkan tangan . Di dalam fikirannya , terhimpit pelbagai persoalan dan spekulasi tentang kejadian yang berlaku atas Hana .

Iris mata Kizz Calvien melekat pada Radin di atas sofa .

" Uncle Radin. " Panggilan daripada Kizz Calvien buatkan Radin mengangkat kepala . Kening terjongket tinggi .

" Mana penyangak-penyangak tu ? "

Black Rose dan Irfan mengalih pandangan ke arah Radin , ingin mengetahui di mana dua orang pelaku yang membuat Hana masuk ke dalam hospital . Kini , suasana yang ceria menjadi agak serius . Fokusnya mereka mendengar .

" Uncle Anif lepaskan . " Jawab Radin sedikit dingin .

" Aku lepaskan dia orang bukan saja-saja . Ada sebab kenapa aku lepaskan mereka tanpa penyeksaan . " Tiba -tiba Anif menyampuk setelah namanya dipetik .

" Sebabnya ? " Shen pula bersuara .

" Perompak -perompak itu bukan calang - calang orang sebab di belakang leher mereka ada tattoo kecil berbentuk naga . Kemungkinan besar , mereka serang Hana sebab ada dalam kalangan kita dah serang kerja atau tempat mereka . And now don't need to worries sebab aku dah letak cip gps traker di tubuh dia orang berdua . Senang nak kesan location mereka . "

Setiap bait penerangan Afin , Kizz Calvien ingat dalam-dalam . Berkerut kehairanan keningnya memikirkan sesuatu seperti mengimbas kembali peristiwa lalu .

My Mate , That's Diavolo CriminaleWhere stories live. Discover now