22.Khawatir.

3.2K 201 16
                                    

Pria bersurai kuning dengan iris shappire tersebut tergeletak tidak percaya di lantai kotor pondok tua tadi, sebuah tanduk itu belum juga menghilang dari kepala nya tanduk yg dihiasi oleh segel karma belum juga hilang. Tanduk itu menyerupai seperti tanduk para outsutsuki.

Mitsuki memegang tanduk aneh yg tumbuh di kepala Boruto, tetapi hanya di sebelah kanan kepala Boruto. "Cih,apa outsutsuki yg pernah boruto kalahkan berada dalam diri nya?" ujar mitsuki pelan.

Tap

Tap

Tap

"Boruto! Mitsuki!" Gadis raven itu berteriak memanggil nama kedua empu.

"Sarada?" Mitsuki menoleh kearah sumber suara, di samping sarada terdapat tozuro dengan wajah polos nya.

Sarada berjalan mendekati boruto yg tergeletak di lantai kotor tersebut, sebuah chakra hijau mengalir dari tangan sarada , liquid bening berhasil lolos dari sudut mata gadis bersurai raven itu. Tak dapat ia bendung lagi ia menangis sebisa mungkin memaksa kan diri untuk mengobati teman sejati nya.

Mitsuki hanya diam melihat nya, mengalihkan pandangan nya pada tozuro yg sedang menatap sarada lekat, mitsuki berjalan mendekati tozuro "sudah ku bilang bukan? Jaga sarada"

"A-aku sudah mengatakan pada nya tetapi dia keras kepala"

"Kau saja yg bodoh"

"Sudah ku bilang rekan wanita mu itu sangat keras kepala"

"Terserah kau saja, kau akan berurusan dgn boruto nanti"

"Hah? G-gomen aku tidak ingin berurusan dengan uzumaki-sama"

"Uzumaki-sama?"  Mitsuki mengulangi kata kata tozuro.

"A-apa aku tidak boleh memanggil nya uzumaki-sama?"

Mitsuki tak menggubris nya lagi ,ia sangat malas berurusan dengan orang seperti tozuro. Itu membuang waktu berharga nya.
Mitsuki kembali mengalihkan pandangan nya pada sarada yg sedang menangis sambil mengobati boruto , perlahan lahan tanduk nya itu mulai menghilang' dan segel karma nya juga sudah menyusut.

"S-sa..ra..da"

Sarada menghapus air mata nya ia tersenyum pulas melihat teman nya sudah sedikit sadar. Walau boruto masih menutup mata nya tetapi ia mengucapkan nama sarada.

"Baka! Bangun ayo bangun aku sudah menunggu mu!"

Sarada mengerahkan seluruh tenaga nya, keinginan nya sekarang hanya satu! Yaitu boruto kembali bangun dan baik baik saja.

"Dia sudah sadar tapi tidak mau membuka mata nya" batin sarada membetulkan letak kacamata merah nya.

Bugh.

Tinjuan maut itu mendarat di perut boruto,sang empu meringis kesakitan hingga boruto bangun kembali duduk.

"Baka! Aku sangat mengkhawatirkan mu tahu"

"Itu urusan mu"

"Apa kau tidak mengkhawatirkan diri mu sendiri?"

"Tidak"

"Cih, k-kau m-memang b-bodoh!" Sarada menetes kan liquid bening dari mata kelam nya.

"Kenapa kau menangis?"

"Apa masalah mu jika aku menangis?"

"Cengeng -ttebasa!"

Mitsuki berjalan menuju boruto dan sarada yg tengah berantem hanya karna hal kecil "kalian tidak berubah ya" boruto melirik dgn ujung mata nya,sarada menghapus air mata nya.

I will always protect you [BoruSara || END]✔ Where stories live. Discover now