BAB 1: Sebuah Kerajaan Sihir

475 45 0
                                    

Daratan itu berlokasi di tengah-tengah samudra-sebuah tempat yang mengandung lebih banyak misteri daripada daratan. Kebanyakan dari mereka yang mengetahui eksistensi dari tempat itu menyebutnya Trar Gloin, namun untuk beberapa alasan, tak ada yang benar-benar tahu pasti dimana tempatnya.

Pulau daratan misterius itu sepertinya tidak akan tersentuh oleh manusia, untunglah. Para penyihir yang tinggal di sana tidak bisa membayangkan bagaimana jika ada manusia yang memasuki tempat itu. Bukannya mereka takut, hanya saja, tak pernah ada manusia luar yang tahu kalau mereka tinggal di sana beberapa abad terakhir. Tapi syukurlah, karena lokasinya tak ada di peta (manusia), tak masuk dalam radar, dan tak tertangkap oleh satelit. Yang terlihat hanya gulungan awan abu-abu yang nampak mengerikan. Di bawah awan kelabu itu terdapat badai abadi, yang ditempatkan oleh penyihir-penyihir terdahulu untuk membuat siapapun enggan untuk pergi ke sana dan membahayakan nyawa mereka. Mereka yang sanggup mencapai dan menemukan badai mematikan itu akan berpikir dua kali sebelum memberanikan diri untuk menerobosnya. Itupun kalau mereka berhasil menemukan tempatnya yang berlokasi di tengah-tengah samudra.

Pada daratan luas itu, berdiri dua buah kerajaan. Kerajaan Aleas, nama salah satunya. Sebuah kerajaan sihir (ya, tempat dimana kau belajar cara mengubah orang menyebalkan menjadi katak) yang memiliki lebih dari satu jenis makhluk yang mencari perlindungan di bawahnya.

Kerajaan itu luas, dan di sana dulunya damai, dan sepertinya kedamaian dari kerajaan itu membuat sebagian orang iri, hingga beberapa kali terjadi konflik. Seperti perang besar yang terjadi belasan tahun silam, yang menewaskan ribuan orang tak bersalah. Setidaknya ada 12.000 penyihir maupun makhluk-makhluk lain yang terlibat dalam perang itu.

Saat ini, kerajaan itu dipimpin oleh seorang pria bernama Alextur Ballard. Dia adalah seorang pria dengan rambut sehitam malam dengan mata yang bersinar seperti berlian hitam. Tubuhnya indah seperti gambaran dewa-dewa yunani, dan wajahnya yang tampan rupawan akan membuat wanita manapun jatuh cinta padanya.

Raja Alextur memiliki istri seorang wanita yang sangat cantik. Rambutnya yang panjang sepunggung dan berwarna coklat gelap, senada dengan warna matanya yang bulat berwarna cokelat. Wajahnya yang memikat akan membuat lelaki manapun rela saling serang demi mendapatkannya. Mereka memiliki seorang bayi laki-laki yang masih berusia beberapa bulan, Alistair Ballard.

Sore itu, pada sebuah padang rumput berbukit yang luar biasa luas, dan matahari sudah nampak di balik pegunungan, sekumpulan orang-orang terlihat sedang saling menyerang. Tidak, bukan dengan cara saling mengayunkan pedang ke arah satu sama lain, tapi dengan cara 'sihir'.

Tongkat-tongkat sihir tak henti-hentinya mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya berbagai warna maupun serbuan percikan bunga api. Berbagai macam mantra maupun kutukan beterbangan dimana-mana, disertai dengan suara-suara keras seperti suara lecutan dan teriakan. Tubuh-tubuh penyihir yang terkena mantra langsung bereaksi sebagaimana seharusnya.

Banyak dari mereka yang tewas, tanpa luka maupun dengan luka. Sejumlah penyihir yang dikutuk menjadi binatang berlari kocar-kacir untuk menyelamatkan diri dari injakan kaki. 'Perang' sihir itu nampaknya belum juga usai, walaupun sudah banyak sekali korban dari kedua belah pihak. Tongkat-tongkat masih terus mengayun, walaupun hari sudah berganti dengan malam, dan bulan sudah menunjukkan dirinya di atas langit malam.

Sementara mereka semua saling menyerang, pada selapang tanah di atas bukit berbatu, sedikit jauh dari para pasukan yang sedang saling bunuh, nampak seorang pria berambut hitam jelaga dan wanita berambut ikal acak-acakan dengan mata berwarna keperakan yang saling menyerang.

The Kingdom of AleasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang