BAB 14: Pangeran Alistair

97 20 4
                                    

Seminggu pertama Alan di kerajaan itu adalah masa pengenalan baginya. Terlalu banyak hal untuk dipelajari maupun diketahui olehnya hingga terkadang ia jadi pusing.

Reislynn selalu mengajaknya ke suatu tempat setiap harinya, terlalu banyak untuk diingat oleh Alan. Bokongnya jadi kram karena terlalu banyak duduk di atas bilah kayu sapu, jadi akhir-akhir ini Reislynn mengajaknya melakukan Disappario dan Appario. Semacam berpindah tempat menggunakan kekuatan pikiran, seperti yang dilakukannya saat pertama kali bertemu Alan. Awalnya ia selalu merasa pusing dengan putaran-putaran itu, tetapi lama kelamaan ia jadi terbiasa. Walaupun mualnya masih sering terasa. Reislynn mengatakan kalau beberapa tahun lagi ia akan terbiasa. Alan meresponnya dengan anggukan getir.

Reislynn ternyata memiliki tempat pembuatan roti. Usaha turun-temurun yang diwariskan oleh kakek dari pihak ayah. Reislynn mengatakan rumah-rumah pembuatan roti itu sudah tersebar di seluruh kerajaan, dan memberikan penghasilan kepada penduduk setempat yang bekerja disana—dan kepadanya juga.

Hampir setiap hari Reislynn mengajak Alan untuk pergi ke salah satunya untuk mengecek kondisi rumah-rumah itu, bertanya bagaimana penghasilan mereka perminggunya dan apakah ada bahan baku yang kurang. Berkarung-karung gandum, ragi, dan bahan-bahan lain selalu Reislynn siapkan setiap harinya. Ia biasanya membeli di pasar, atau dari kota-kota lain diluar Arnia.

Sekarang Alan banyak mengetahui tata kondisi kerajaan itu. Ada 20 wilayah, masing-masing memiliki 3-5 kota dan desa-desa yang tersebar hingga puluhan kilometer. Masing-masing kota atau desa memiliki usaha-usaha yang berbeda. Misalnya saja wilayah Estrea, yang berbatasan dengan Nalgar, Froqin, dan Svisar. Wilayah Estrea ini adalah kumpulan dari kota-kota maupun desa-desa tempat tinggal para kurcaci yang menjadi pekerja penambang di pegunungan Fifarion. Wilayah ini menjadi penghasil bahan baku bangunan seperti batu-batuan maupun harta-harta perut bumi seperti emas, perak, besi, tembaga dan perunggu, atau nikel yang digunakan dalam pembuatan uang, atau yang disebut penduduk setempat sebagai nummus. Ada juga suatu wilayah di pesisir laut yang dikenal sebagai Dranel. Bersama Voliak dan pesisir Erast, mereka menjadi penghasil garam, ikan, maupun makanan laut karena berbatasan dengan laut.

Jimbeji dan Tairan menjadi penghasil kayu-kayuan; Arras, Luris dan Urulin menjadi penghasil sayur-mayur yang paling banyak, sementara Froqin, Nalgar dan daerah dalam Erast menjadi penghasil gandum paling melimpah. Eledar dan Ranzak bertanah subur, karena itu dijadikan sebagai tempat untuk menanam rempah-rempah dan tanaman-tanaman sihir maupun bahan-bahan membuat ramuan.

Ada suatu tempat, wilayah kecil bernama Pely yang menjadi tempat dimana para laki-laki bisa menukarkan uang dengan waktu semalam dengan seorang wanita, atau lebih dikenal dengan istilah prostitusi. Barisan rumah disana adalah rumah bordil, dan tempat itu dikenal sebagai penghasil anak haram dan pelacur. Saat Alan bertanya mengapa kerajaan melegalkan hal semacam ini, Reislynn menjawab agar tidak ada laki-laki kesepian yang memerkosa wanita. Dengan sihir, apapun bisa dilakukan, bahkan membuat seorang wanita pingsan dan mengambil kehormatannya. Cukup masuk akal, menurut Alan. Laki-laki yang masuk ke area itu harus membayar pajak, jadi penghasilan tambahan untuk kerajaan.

Pada minggu kedua, tepatnya pada hari ke-13, Reislynn mengajaknya ke pasar; kumpulan toko-toko yang menjual berbagai macam barang-barang yang berasal dari segala penjuru kerajaan. Pasar ini adalah pasar pusat yang berada di Arnia, dan menjadi tempat dimana orang-orang bisa menemukan segala macam hal yang mereka butuhkan.

"Kita akan membeli sesuatu untukmu," kata Reislynn saat Alan bertanya. Ekspresinya riang.

"Huh? Untukku?" Alan tidak tahu apalagi yang harus Reislynn beli untuknya. Semua yang dibutuhkannya sudah dibelikan oleh Reislynn tepat keesokan harinya setelah ia tiba di tempat ini. Jadi wajar jika ia bertanya-tanya. "Memangnya apalagi yang kubutuhkan?"

The Kingdom of AleasWhere stories live. Discover now