#5 My Olive

243 18 0
                                    

#30DaysWritingChallenge
Day 5: Someone who doesn't life in your country.

And it seemed everlasting, that you would always be mine.
Now you want to be free. So I'm letting you fly.
'Cause I know in my heart babe, our love will never die ....

Aku menatap layar ponselku dan tersenyum saat mendapati dua pesan Whatsapp baru di sana. Pasti dari gadis Indonesia itu.

Mawar : Where r u babe? I can't sleep.

Diam-diam aku menikmati menghabiskan waktuku hanya untuk chatting seharian dengannya. Mengenalnya lebih jauh. Mengenal tentang negera asalnya lebih jauh. Gadis itu istimewa.

Dia cantik. Memukau. Lucu. Manis. Baik. Pintar. Dan segala sesuatu yang baik kurasa terdapat padanya. Berbeda dengan gadis-gadis lainnya yang pernah aku temui di sosial media, Mawar sangatlah apa adanya. Aku sangat nyaman chatting dengannya karena dia selalu mempunyai topik yang menarik untuk dibahas.

Ya, aku memang banyak mengenal orang lain lewat sosial media karena pekerjaanku mengharuskanku untuk tidak berhubungan dengan dunia luar dengan waktu yang cukup lama. Tapi, bukankah memang itu gunanya internet? Mendekatkan yang jauh, kan? Beberapa dari gadis-gadis dari negara lain pernah menjadi kekasihku. Tapi tidak pernah ada yang semenarik Mawar.

Dia selalu megatakan kalau aku seperti Popeye. Popeye si pelaut seperti pekerjaanku. Dan aku pernah membalasnya dengan menyebutnya sebagai Olive, kekasih Popeye yang selalu setia di samping Popeye. Hasilnya adalah aku yang semakin megaguminya karena balasan darinya yang singkat dan berbunyi, let's play, babe.

Aku sering kali memuji Mawar. Sebagian dari pujian itu adalah benar. Dan sebagian lagi, bukannya bohong, hanya saja aku sedikit merayunya. Hasilnya tetap sama, aku yang semakin mengaguminya karena mendapat balasan yang tak terduga darinya.

Tapi akhir-akhir ini, entahlah, dia seperti bukan dia yang dahulu.

Aku menganguminya. Aku juga tahu dia mengagumiku. Yang jelas kita bukanlah sepasang kekasih walaupun sering menambahkan kata 'babe' di akhir chat yang kita kirim. Kukira hubungan kita lebih dalam daripada itu.

Aku segera mengetikkan balasan untuk Olive-ku. I dont know babe, somewhere in pacific ocean>.<.

Aku hanya bisa menahan senyumanku saat balasan darinya datang secepat kilat.

Mawar : Ow. What time there?

Me : 11am babe. It's time to lunch.

Mawar : Ok. Have a nice lunch;-)

Me : Okkkk (y)

Dia sudah berubah. Aku bisa melihatnya dari semua balasan yang dia kirim. Memang, balasannya masih bernada hangat. Tapi, ia seperti tidak ingin melanjutkan percakapan kami. Tidak ada kejutan seperti dulu.

Mawar : R u free? We need to talk.

Aku mengangkat sebelah alisku, bingung.

Me : What happend, babe?

Mawar : Who am i to u? I mean, we chat everyday, we share our love to each other, but we are just a friend? Do u understand what i mean?

Me : Yeah, we are friend. Why not? I dont understand what you mean babe. Just say what u wanna say.

Sebenarnya, aku mengerti maksudnya. Kukira dia bisa merasakan hubungan kami lebih dalam dari  sekedar kekasih. Dari sekedar yang ia inginkan. Tapi ternyata dia masih membutuhkan penegasan dan tidak merasakan apa yang aku rasakan.

Mawar : Ok ok. Am i your crush? Do you love me? Can we be more than just friend? Cause i dont want to lose you. I want to be yours and you'll be mine.

Me : I dont know. I promise i'll always be here for you babe. Just let it flow. Ok?

Mawar : Just let it flow, huh? Then, just let me go.

Ada sesuatu yang hancur di dalam hatiku. Membiarkan dia pergi? Itu tidak mungkin. Tapi mencegahnya pergi hanya akan menjadi hal yang egois. Aku memang ingin hubungan kami lebih dari teman. Tapi kurasa bukan kekasih. Ada sesuatu yang lain. Aku nyaman saat bersamanya. Aku senang menceritakan semua kegiatanku padanya. Aku senang mendengarkan dia berkeluhkesah tentang hari-harinya di sekolah. Dia sandaranku. Dan mungkin aku juga sandarannya.

Me : Just choose what you wanna choose. I always in your back.

I ain't gonna cry, no. And I won't beg you to stay.
If you're determined to leave, girl. I will not stand in your way.

Dan sejak saat itulah Mawar benar-benar menghilang dari hidupku. Sekitar sebulanan ini dia tidak pernah mengirimiku chat. Begitu juga aku. Dia sudah memilih. Dan dia memilih pergi.

Jauh di dalam lubuk hatiku aku menyesali keadaan. Aku menyesali keputusanku yang membiarkannya pergi begitu saja.

Ponselku bergetar. Dalam hati aku setangah mati berharap kalau itu Mawar. Dan beruntungnya aku karena harapanku terkabul.

Mawar : Hi ma Popeye:-D

Hatiku langsung terasa hangat.

Me : Hi too Olive ma babe.

Mawar : Yeah i'm your babe but not your Olive.

Me : Soon.

Mawar : Whatever makes you happy, babe♥♥♥♥

Aku tersenyum. Mawar memang penuh dengan kejutan.

Me : Can we be just like this?

Mawar : What you mean? Just like what?

Me : You know, babe? U r already more than my friend. Dont u see? U r my soulmate. You'll always be my baby.

And we'll linger on.
Time can't erase a feeling this strong.
No way you're never gonna shake me.
Ooh darlin' cause you'll always be my baby ....

(,, ・∀・)ノ THE END\(°o°;)
Song : Always be my baby by David Cook






Bojonegoro, √4 Juli 2k15

Behind Every LaughWhere stories live. Discover now