#21 Dia yang Tidak Pernah Menangis

142 8 1
                                    

-iklan dulu, sist-

Assalamualaikum. Gue baru aja publish tiga cerita baru #UWWW. Gila gila, nggak nyangka dd:") wakakaka.

Silakan mampir, ditunggu kehadirannya^^
❤ Her Surprise Birthday Party: Romance
❤ Tentang Gadis di Kereta: Short Story
❤ 7 Days to Remember: Teenfic

-iklan seleshay-

#30DaysWritingChallenge Days 21: Someone Who Inspirise You.

Namanya Ara. Gadis manis berlesung pipi biasa. Tingkahnya hampir sama seperti gadis kebanyakan. Kecuali satu hal: dia tidak pernah menangis.

Aku hadir di saat Ibunya meninggal dunia. Aku pernah melihatnya gagal memenangkan lomba yang sangat harap ia akan menangkan. Aku pernah melihatnya dikerjai oleh teman-temannya. Aku pernah melihatnya dipermalukan saat pelajaran olahraga. Aku pernah melihatnya dibully habis-habisan oleh teman sekelasnya. Tapi, dia tidak menangis.

Aku pernah melihatnya diseret pulang dengan kasar oleh Ayahnya. Aku pernah melihat sendiri pipinya yang merah akibat ditampar Ayahnya. Aku pernah melihat Ayahnya yang mabuk memukulinya sampai lelah. Aku pernah melihatnya diusir dari rumah oleh Ayahnya sendiri. Tapi, dia tidak menangis.

Aku pernah melihatnya jatuh, terluka, dan berdarah. Tapi, dia tidak menangis.

Aku pernah melihatnya melakakukan segala hal. Kecuali, menangis.

Suatu hari, kuberanikan diriku untuk bertanya padanya, apa yang salah darinya? Seolah semua peristiwa sedih yang dia alami masih belum bisa membuatnya merasa sakit. Padahal, semua itu harusnya cukup untuk membuatnya meneteskan air mata, walau hanya setetes saja. Tapi kenyataannya, dia tidak menangis. Dia tidak pernah menangis. Terbuat dari apa hati cewek itu?

Jawaban yang dia berikan pada hari itu hanya, "Karena kalau saya membiarkan diri saya menangis, saya takut tidak akan bisa menghentikannya."

Namun, itu hanyalah cerita lalu karena saat ini dia ada di hadapanku, menundukkan kepalanya dalam-dalam. Bahunya sesekali berguncang karena air mata yang terus keluar dari kedua mata indahnya. Membuatku bisa dengan melihat benteng yang selama ini susah payah dibangunnya akhrinya runtuh tak bersisa.

Saat ini dia ada dihadapanku, dan dia menangis.

Dia mengangkat pandangannya. Walaupun matanya dibasahi oleh air matanya sendiri, bibir tipisnya tetap melengkungkan senyum manis seperti biasanya.

Akulah yang membuatnya menangis. Sesaat, setelah aku melingkarkan cincin di jari manisnya.

Perlahan, aku mengusap air matanya.

Di dalam ruangan dengan suasana serba putih ini, di hadapan penghulu, seluruh keluargaku, dan seluruh keluarganya, dalam hati aku bersumpah pada Tuhan, kalau aku tak akan pernah membiarkan Ara menangis lagi.

Untuk sekarang dan selamanya.

^▽^)/ THE END (°◇°;)

a.n. mau iklan di sini tapi takut nggak ada yang liat. Ya, gue juga nggak yakin di masih ada yang mampir ke sini, jadi ya ... ya ....

Makasih ya ampun buat yang masih add cerita lumutan ini ke perpus:') nggak bisa lebih terhura lagi❤ love-love di udara❤

By the way ... DIKIT LAGI PENGUMUMAN SBM WOYYY. SEMOGA DIKASIH HASIL YANG TERBAIK YA BUAT PARA PEJUANG SBM 2016! SUKSES!❤

Behind Every LaughWhere stories live. Discover now