Worry!

20.4K 1.5K 3
                                    

Sesampai dirumah aku tidak bersemangat, perasaan takut hinggap difikiranku. Membayangkan hal-hal yang tidak-tidak.

Menjadi ibu dari anak-anaknya?

Akan dipertimbangkan?

Astaga....

Kurasa hanya itu yang ada dalam otakku saat ini.

Sementara Nathan dia masih sibuk dengan pekerjaan kantornya yang tertunda sampai malam. Bahkan dia tidak ikut makan malam dan meminta pelayan mengantarkannya keruang kerjanya.

Aku sama sekali tak ingin mengganggunya dan asik browsing kampus di negeri asing ini yang menggunakan bahasa yang ku mengerti.

Tapi kurasa tidak ada bukan?

"Bagaimana bisa aku kuliah disini kalau aku tidak bisa bahasa belanda??"Gumamku.

Aku berdiri kesal dan mondar-mandir dijendela mencari jalan keluar.

Pada akhirnya aku menyalakan notebookku dan kemudian mencari tempat kursus bahasa belanda.

"Kurasa aku harus kursus dahulu...astaga...ribet sekali..."Umpatku.

Akupun mencetak beberapa brosur kursus bahasa belanda.

Aku melongok handphoneku saat ada pesan masuk.

"Nomor asing.."Kataku yang membiarkan saja.

Aku melanjutkan browsing dan muncul sms lagi. Aku pun membaca pesan yang masuk karena sms ini mengganggu sekali.

First massage :
Sudah makan?

Aku mengernyit heran.

Second massage :
Kau sedang sibuk ya? Kenapa tidak dibalas?

Aku mengernyitkan dahiku menebak siapa yang mengirim pesan. Didalam kebingunganku masuk pesan ketiga.

Third massage :
Dari suamimu

Spontan mataku melotot dan mulutku menganga karena kaget. Rasa kawatir yang sedikit hilang kembali menyeruak ke permukaan.

"Dasar mobil van!!"Protesku.

Aku memang tak punya nomornya dan aku tak ingin tahu. Aku meletakkan handphoneku dan kubiarkan saja.

Aku terus mencari tempat-tempat kursus untuk menghilangkan rasa kawatirku dan tiba-tiba mataku terpaku pada artikel tentang malam pertama.

Deg!

Aku menoleh kekiri dan kanan memastikan tidak ada Nathan atau orang lain diruangan ini jika aku membuka link ini.

Mataku terarah pada pintu memastikan pintu sudah tertutup rapat bukan setengah-setengah.

Dengan penasaran aku mengarahkan kursor mouse ku kelink tersebut.

Deg...deg..deg..

Jantungku berdegub cepat saat artikel itu terbuka.

Aku membaca dengan pelan-pelan dan membuka link berikutnya yang saling berhubungan. Entah berapa lama aku membaca sampai pedas rasanya mataku dan masih penasaran.

Harus kubaca supaya perasaan kawatir ini hilang!

Ya...aku tak ingin mati muda karena kawatir yang berlebihan!

Ice Cream Love ( By Yui ) [OPEN PO]Where stories live. Discover now