I Love U

23.5K 1.7K 11
                                    


Makasih guys...

Sarannya dong...ditunggu ya...

Sesaat aku tersenyum lega karena Nathan hanya bercanda. Aku terdiam sesaat dan mengingat-ingat bagaimana aku bisa ditempat tidur? Pasti dia yang menggendongku kesini.

Aku menoleh melihat Nathan yang keluar dengan melilitkan handuk. Aku segera berbalik dan memejamkan mataku tak ingin melihat.

Terdengar suara pintu lemari dibuka dan ditutup kembali. Suara airpun dimatikan dan terdengar suara Nathan berbicara ditelfon. Aku membuka mataku perlahan dan tampak Nathan menelfon sambil menyusun bantal di sofa.

Aku duduk dan tertegun melihatnya. Sebenarnya dia tidak jelek, dia tampan dan sexy.

Astaga,sexy??!

Aihhhhh Sovia...kenapa fikiranmu kemana-mana...

Aku mengalihkan pandanganku darinya dan kulihat notebookku sudah mati.

Pandanganku beralih kembali pada Nathan yang berjalan kemeja dimana ada redwine yang dingin. Dia meneguknya dalam sekali teguk dan berbicara dalam bahasa belanda. Dia menuang kembali dan meminumnya.

Wajahnya terlihat sedikit memerah dan sesekali terlihat senyum kecil menghiasi wajahnya.

Siapa yang ditelfon?

"Berhentilah atau kau akan mabuk!"Protesku seraya menarik gelasnya entah yang keberapa.

Nathan terdiam dia tidak menyadari sejak kapan aku sudah berjalan kearahnya dan akupun juga tak sadar sudah berada disampingnya.

"Tidurlah...aku tak akan mabuk.."Kata Nathan.

"Memangnya kau telfon siapa?? memang masih ada pengusaha yang belum tidur dijam begini??"Tanyaku heran.

Aku segera menjauhkan redwine ini kemeja lain.

"Aku bukan sedang berbicara dengan pengusaha.."Katanya yang ternyata sudah menutup telfonnya.

"La-lalu siapa??"Tanyaku penasaran.

"Soffie.."Sahutnya.

Soffie??

Dini hari begini??

Ada sedikit rasa kecewa dan sakit dihatiku.

Cemburu?

Ya aku memang harus mengakui aku cemburu dengan wanita itu.

Aku memandangnya heran.

"Kalau kau suka dia kenapa kau tak menikah dengannya?!"Celetukku kesal.

"Tidak ada yang bisa ku ajak bicara..."Katanya datar.

Aku terdiam sesaat, benar yang dia bilang.

"Meskipun kau sudah bilang kau bersedia menjadi istriku sesungguhnya tapi aku tahu itu hanya kebohongan saja.."Katanya seraya tersenyum kecut.

"Ap-aapa?"Gumamku kaget.

"Kau..tak akan pernah kumiliki..."Katanya getir.

Ice Cream Love ( By Yui ) [OPEN PO]Where stories live. Discover now