Family 👨‍👩‍👧‍👦

200 8 0
                                    




Family 👨‍👩‍👧‍👦

Hari ini adalah hari pertama Gue bersekolah di Australian International High School atau bisa disebut dengan AIHS. Gue udah siap dengan seragam AIHS yang melekat di tubuh Gue yang indah ini. Sebelum turun, Gue melihat pantulan diri Gue sekali lagi untuk memastikan bahwa Gue udah cantik. Setelah cukup, Gue menggambil tas dan segera turun kebawah untuk menemui keluarga tercinta.

"Pagi Yah, pagi Ma" sapa Gue sambil mencium pipi Mama dan Ayah.

"Pagi juga sayang" balas Mama.

"Pagi kak" sapa Gue lagi. Kali ini ditujukan untuk kakak kakak Gue.

"Pagi de" jawab mereka serempak.

Kayaknya Gue lupa sesuatu. Kalau kata orang kan tak kenal maka tak sayang. Jadi, biar Gue kenalin keluarga kecil Gue ya.

Jadi Gue tuh blasteran guys. Ayah orang Australia, Mama orang Indonesia. Nah, parahnya lagi yang nurun ke Gue itu wajah lokal nya Mama. Jadi Gue keliatan kayak orang Indonesia yang nyasar di Sydney. Kadang orang suka ga percaya kalau Gue sama kakak kakak Gue yang 'bule' itu sodaraan. Apa emang bener gue anak pungut kali ya?

Yaudah pokoknya gitu. Kita lanjut ya.

Ayah Gue, Chris Hemsworth. I know, impossible banget kan? Tapi emang iya, nyatanya gitu. Nah kalau Mama, Mandy Hemsworth. Lanjut kakak gue yang pertama, Ashton Irwin Hemsworth. Yang kedua ada Michael Clifford Hemsworth. Yang ketiga, Calum Hood Hemsworth. Saran dari Gue sih ya, jangan mau temenan sama kakak kakak Gue yang tiga ini. Ribet sumpah asli deh gaakan tahan kalian. Tapi rame juga sih, posessif lagi. Beruntung gue jadi adeknya.

Oh! Ada kakak gue satu lagi, Lily Maymac Hemsworth. Gue deket banget sama dia. Gara gara sama sama cewek kali ya. Atau karna kita cuma beda setaun doang. Gatau deh pokoknya gitu. Nah, Gue sama dia tuh beda sekolah. Dia sekolah di sekolah khusus cewe, Sydney Girls High School. Kata Ayah, Lily punya mimpi buat jadi model, jadi dimasukin ke sekolah itu biar bakatnya terasah.

Sedangkan Gue satu sekolah sama Calum. Karna kita cuma beda setaun setaun, jadi Calum udah ada di tingkat senior. Michael sama Ashton udah lulus High School. Mereka sekarang kuliah di Sydney University, jurusan Musik.

Jadi urutannya,
Ashton, 20, Sydney Uni, Music.
Michael, 19, Sydney Uni, Music.
Calum, 18, AIHS.
Lily, 17, SGHS.
Gue,  Chesya Lynn Hemsworth, bungsu, 16, AIHS.

Bacanya 'Kesya' ya gais, bukan 'Ch-esya'

Yaudah gitu. Kita balik lagi ke cerita yak.

"Berangkat sama Gue kan de?" Tanya Calum. Gue mengangguk.

"Iyalah, sama siapa lagi?" Balas Gue.

"Gue masih mau nganter ko" timpal Michael. Gue menoleh kearahnya dan tersenyum.

"Gue tau lo sayang banget sama Gue Mike" Michael hanya tertawa mendengar ucapan Gue.

"Ayok cepetan, nanti telat" Mama datang dari dapur dengan membawa lunch buat Gue, Lily, dan Calum.

"Nih lunch nya sekalian" Mama memberikan kita lunch satu persatu.

"Thanks Ma" Gue mencium pipinya sebelum pergi.

"Aku Pergi ya Yah" Gue gantian mencium pipi Ayah. Calum dan Lily mengikuti.

"Lily sama siapa?" Tanya Ayah. Ashton bangkit berdiri.

"Sama Ashton aja Yah sekalian ada kelas pagi" Ashton menawarkan diri. Ayah mengangguk.

"Yaudah, hati hati kalian" perintah Ayah. Kita mengangguk kompak dan segera berjalan ke pintu depan, takut di semprot Mama lagi.

"Kita duluan ya!" Pamit Calum sambil menarik tangan Gue menuju motornya. Ashton dan Lily mengangguk.

"Tiati lo lum bawa motornya" Ashton memperingati. Calum mengangguk pasti.

"Tenang aja, aman sama gue mah" Dia memberikan helm kearah Gue yang langsung Gue pake. Setelah itu, Gue naik kemotor ninja nya.

"Siap?" Tanya Calum.

"Siap." Balas Gue. Calum menutup helm full face nya, dan kita berangkat.

"Dahh!" Seru Gue ketika motor Calum mulai melaju. Ashton dan Lily membalas lambaian Gue dan masuk kedalam mobil.


_________

Sesampainya di sekolah, as always, orang orang pada ngeliatin Gue. Entah karna Gue berangkat sama Calum dan disangka pacarnya, atau karna mereka baru liat kalau ada orang asia masuk ke sekolah mereka. Gue sih cuek aja, udah biasa lagian.

"Woy lum!" Gue terlonjak kaget akibat sapaan dari seseorang ke Calum.

Masalahnya, Gue baru banget turun dari motor dan ngasih helm Gue ke Calum. Tapi ni orang tiba tiba dateng dari belakang Gue terus nyapa Calum. Mana tinggi banget lagi, Gue kan jadi agak takut gitu.

"Eh Luke" Calum menyapa balik. Sedangkan Gue cuma diem aja di pinggir motor. Mengamati.

"Pacar baru?" Pertanyaan si Luke ini membuat Gue memutar bola mata jengah. Sedangkan Calum terkekeh pelan.

"Adek gue ini, Sya kenalin ini Luke, temen sekelas gue" Calum menoleh kearah Gue, bermaksud menyuruh Gue untuk memperkenalan diri.

"Hai, gue Luke" Gue menoleh kesamping, dan terlihatlah mahluk tinggi ini sedang mengulurkan tangan sambil tersenyum.

"Eh iya, Chesya" Gue menjabat tangannya. Tentunya dengan senyum yang tercetak jelas di wajah Gue.

"Yaudah mau anter adek gue ke kelas dulu" Pamit Calum. Luke memgangguk.

"Siap! Goodluck ya!" Luke melihat kearah Gue bermaksud menyemangati.

"Thanks" Gue membalasnya dengan anggukan kecil. Lalu Luke berlalu pergi masuk kedalam sekolah.

"Ayo gue anter ke kelas" Calum menggandeng tangan Gue lalu kita berjalan memasuki sekolah. Desas desus terdengar di sepanjang koridor saat Gue dan Calum lewat.

"Cal! Tangan lo lepasin!" Pinta Gue dengan berbisik.

"Gamau" balasnya.

"Gue yang lepas atau lo lepasin sendiri?" Ancam Gue. Calum terkekeh kecil.

"Biarin aja, orang bakal ngira kita pacaran" Gue melotot kaget dengan jawaban Calum.

"Gue yang bakal kena nantinya anjim!" Gue memukul lengannya. Calum mengaduh pelan.

"Ntar juga pada tau kalau lo adek gue elah, santai" Jawab Calum menenangkan dan Gue hanya bisa pasrah dengan jawabannya.

Sesampainya di kelas Gue, Calum akhirnya melepaskan tautan tangannya.

"Sekolah yang bener, jangan malu maluin gue" nasehat Calum. Gue mengangguk patuh.

"Yaudah, nanti istirahat gue balik sini" lagi lagi Gue hanya mengangguk patuh.

Calum mengacak rambut Gue sebelum pergi, membuat desas desus kembali terdengar. Gue masuk kedalam kelas tampa mempedulikan omongan mereka tentang Gue. Gue memilih bangku paling belakang untuk meghindari tatapan yang ditujukan semua orang buat Gue. Gak lama kemudian, ada cewe memasuki kelas dan berjalan kearah Gue. Setelah dia mendudukan dirinya di samping Gue, dia tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Millie" ucapnya. Gue langsung menjabat tangannya dan menjawab

"Chesya" sambil tersenyum. Millie juga ikut tersenyum.

"Pacarnya kak Calum ya?" tanyanya. Gue menyerkit bingung.

Segitu cepatkah rumor itu menyebar?

"Bukan" sanggah Gue.

"Gue adiknya" Millie terlihat sedikit terkejut, kemudian wajahnya berubah menjadi tatapan bersalah.

"Sorry, gue gatau" sesalnya. Gue hanya tersenyum tipis.

"Gapapa"


Dan, dari situ lah kehidupan High School Gue dimulai.


























-Key✨

Sisters?Where stories live. Discover now