Brawl 😾

18 2 2
                                    




Brawl 😾

Tak terasa, sudah seminggu Chesya berkuliah di Sydney Uni. Saat ini Chesya sedang menaruh buku di lokernya, karena kelas telah usai. Dirinya berencana untuk pulang bersama William setelah ini, namun tiba tiba ada seseorang muncul di sebelahnya.

"Hai cantik!" Sapa orang yang muncul di sebelah Chesya. Chesya hanya meliriknya sekilas lalu lanjut membereskan bukunya.

"Sombong amat si" ucap orang tersebut sambil mencolek dagu Chesya genit.

"Don't touch me!" Seru Chesya galak.

"Galak amat. Kenalan dulu dong, gue Aidan Gallagher" Dia mengulurkan tangannya dengan tersenyum menggoda yang malah membuat Chesya jijik sendiri.

Chesya cepat cepat menutup lokernya, lalu bergegas dari sana. Sayangnya, tangan Aidan lebih dulu menangkapnya.

"Gue punya pacar!" Chesya menebas tangan Aidan kasar sambil menatapnya sinis. Aidan malah terkekeh pelan.

"Mana?" Chesya mengerutkan keningnya bingung.

"Mana pacarnya?" Lanjut Aidan dengan nada mengejek.

"Ada" balas Chesya singkat dengan wajah datarnya.

"Ya mana, ga ada rupa sama dengan hoax" Aidan menatap Chesya rendah, seakan dia memang. Namun Chesya justru tersenyum miring.

"Puter balik" titahnya. Aidan terlihat bingung, namun tetap memutar badannya.

"Ah, elu ternyata pacarnya bro" seru Aidan, menatap William remeh.

"Tunangan." William mempertegas dengan nada dinginnya. Tak lupa wajahnya yang datar menambah kesan seram di mata orang yang melihatnya. Tapi tidak dengan Aidan.

"Masa?" Tanyanya dengan wajah tak percaya yang di buat buat.

Chesya berjalan kearah William, berdiri di sebelahnya dan menunjukan cincin pemberian William kedepan wajah Aidan. Sedekat mungkin.

"Oke oke gue percaya" Aidan mengangkat tangannya tanda menyerah.

"Tapi gue cuma mau bilang aja, jagain cewe lo kalau gamau gue ambil" Aidan berucap dengan santai, tapi mampu membuat rahang William mengeras.

"Udah si gitu aja, gue duluan ya" Aidan berpamitan kepada sepasang kekasih yang menatap gerak geriknya dengan wajah datar mereka.

"Ciao!" Seru Aidan sambil berjalan menjauh dari mereka.

"Gila kali ya!" Maki Chesya begitu Aidan manjauh dari pandangannya.

"Jangan deket deket dia, bahaya" William memperingati kekasihnya.

"Siapa juga yang mau deket deket sama orang sinting kayak dia! Lagian aku maunya deket kamu aja hehe" Chesya menampilkan deretan giginya, bermaksud mencairkan suasana.

"Aku serius Key." William menatap Chesya tepat di manik matanya, membuat Chesya tak bisa berbuat apapun selain menurutinya.

"Iya aku juga serius. Lagian kan ada kamu yang jagain aku" Chesya menjawab dengan santai, masih menatap manik mata William lekat.

"Kalau aku ga ada gimana?" Pertanyaan William membuat Chesya terdiam. Dia tahu kemana arah pembicaraan ini.

"Kan tinggal aku telfon, lagian kita kan satu fakultas" Chesya berusaha menjawabnya dengan sepolos mungkin.

"Kalau aku ga ada disini?" William kembali memancing dengan pertanyaan serupa.

"Apasi Wil, aku tau kamu pasti selalu ada di deket aku" Chesya kembali berusaha menyangkal pertanyaan William.

Sisters?Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt