This Is Not The End.

25 2 2
                                    




This Is Not The End.

Setelah 3 tahun berjuang, (dua tahun berusaha dan setahun pacaran). Akhirnya hari ini, Luke dan Chesya akan menikah. Tentunya dengan restu Lily dan kedua orang tua mereka.

 Tentunya dengan restu Lily dan kedua orang tua mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Chesya menatap pantulan dirinya di cermin. Ditangannya terdapat pafrume William pemberian Sienna beberapa tahun lalu. Dia membuka tutup parfume tersebut, dan menyemprotkannya di veil, tulang selangka, dan lehernya. Wangi William seketika menyeruak keluar, membuat Chesya langsung menghirupnya dalam dalam.

"I'm going to marry someone, Willy" Chesya kembali menatap pantulan dirinya di cermin, lalu menghela napasnya berat.

"Wish me luck" bisiknya kemudian.

"Dek?" Panggil Lily di luar ruang gantinya. Chesya menoleh.

"Yaa?" Balasnya sedikit kencang.

"Boleh gue masuk?" Tanya Lily.

"Iyaa masuk aja Ka!" Lily segera membuka pintu begitu sudah dapat izin dari adiknya.

"Hai" sapa Lily begitu dia ada di dalam. Chesya tersenyum.

"Hai Ka" balasnya. Gantian Lily yang tersenyum.

"Cantik banget lo" puji Lily, Chesya terkekeh pelan.

"Makasih Ka" ujarnya malu malu.

"Tapi ko wangi cowo? Pake parfume siapa lo?" Lily menatapnya curiga, sedangkan Chesya tersenyum sendu.

"Parfume Willy" Chesya berbalik, kembali menatap pantulan dirinya di cermin. Lily tersenyum tipis dan berjalan menghampiri Chesya. Memegang pundaknya dari belakang.

"William pasti bangga banget sama lo De" Chesya mengangguk samar dengan senyum di wajahnya.

"Sekarang, ayo siap siap. Luke udah deket" Chesya menatap Lily dari pantulan di depannya.

"Keputusan gue..." Chesya menggantung kalimatnya, terlihat ragu.

"Udah tepat kan Ka?" Chesya beralih menatap Lily di sebelahnya. Lily tersenyum.

"Kalau lo yakin, berarti udah tepat" Chesya terlihat berpikir, kemudian mengangguk anggukan kepalanya.

"Bener juga, doain gue ya Ka" pinta Chesya.

"Pasti gue doain ko De" Mereka tersenyum menatap satu sama lain.

"Makasih banyak Ka" Chesya memeluk Lily erat. Lily masih setia dengan senyumnya, membalas pelukan adiknya itu.

"Keluarga nomer satu kan" bisik Lily di telinga Chesya, membuat Chesya terharu.

"Lo kapan nyusul? Keburu karatan itu cincin ga pindah jari" Chesya melerai pelukan mereka, mencoba bercanda dengan kakaknya. Lily tertawa.

"Baru juga beberapa bulan lalu De, belum lama" pembelaan dari Lily mengundang tatapan jahil dari Chesya.

"Tapi kan pacarannya udah mau tiga taun, masa ga mau nyusul gue" Lily kembali tertawa.

Sisters?Where stories live. Discover now