Sisters? 💅🏻

35 3 0
                                    




Sisters? 💅🏻

Lily sedang berjalan santai menaiki tangga. Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari. Ya, Lily baru pulang jam 2 pagi karena menghadiri pesta salah satu temannya.

"Aduh pusing bat gue" ujarnya pelan sambil memegang kepalanya.

Oh fyi, Lily memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Luke karena pertengkaran mereka tempo hari. Kalau boleh jujur, ucapan Luke kemarin masih terngiang di otak Lily. Ucapan Luke tentang dia yang tidak pernah ada di masa masa sulit adiknya. Lily jadi merasa bersalah.

Jadi dia memutuskan berbalik arah untuk mengecek keadaan Chesya. Siapa tahu adiknya memang serapuh itu?

"Astaga" seruan tertahan dari Lily membuat Chesya mendongak dengan mata sembab nya.

"Ka Lil?" Tanya Chesya dengan suara serak. Lily menutup mulutnya tak percaya.

"De..." Lily segera menghampiri Chesya yang sedang duduk di lantai memeluk teddy bear dan langsung memeluknya.

"Maafin gue ga ada di saat lo kayak gini" sesal Lily. Chesya tersenyum tipis.

"Gapapa ko ka, gue ngerti lo lagi asik sama temen temen lo" Lily semakin tak enak hati mendengar jawaban yang keluar dari mulut adik bungsunya itu.

Setelah itu hening. Lily hanya menatap adik satu satunya itu dengan sendu.

"Lo harus pacaran sama Luke" pernyataan yang Lily katakan membuat Chesya mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa? Luke kan pacar lo" seru Chesya tak terima.

"Please de" Lily menatapnya dengan tatapan memohon.

"Ya tapi kenapa?" Chesya mendesak Lily untuk menjawab pertanyaannya.

"Karna dia sayang sama lo" ucapan lirih dari Lily membuat Chesya bungkam.

'Luke? Sayang sama gue? Mana mungkin!' Batin Chesya berkata demikian.

"Mana mungkin ka! Dia kan pacar lo" Chesya masih teguh pada pendiriannya.

"Tapi dia sayangnya sama lo Key!" Lily juga semakin gencar menyuruh adiknya itu.

"Terus kenapa dia macarin lo kalau dia sayangnya sama gue?" Chesya bertanya dengan nada sedikit tinggi.

"Karna lo masih sama William tahun lalu!" Lily menjawabnya dengan nada yang sama.

"Lo tau perasaan gue Ka, masih sama kayak 4 tahun belakangan" Chesya menunduk, tak berani menatap Lily.

"Liat gue de" pinta Lily sambil mengangkat dagu Chesya.

"Hidup lo terus jalan, lo ga bisa kayak gini terus selamanya. Kehilangan emang sakit, tapi pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil" Lily menasehati adiknya itu. Chesya tersenyum masam.

"Tapi untuk sekarang gue belum bisa Ka" Lily tersenyum.

"Gapapa, di coba dulu kan ga ada salahnya. Lagian ga ada yang nyuruh lo pacaran sekarang" Chesya tersenyum tipis menganggapi saran Lily.

"Gue ga janji, hati gue stuck kayaknya" Lily terkekeh pelan bersama dengan Chesya.

"William pasti bangga sama lo" Chesya tersenyum tipis menganggapi ucapan Lily.

"Makasih ka" Chesya memeluk Lily dengan erat. Lily membalasnya tak kalah erat.

"Tapi tunggu" Chesya melerai pelukan mereka.

"Lo sama Luke" Chesya menatap Lily penuh curiga.

"Putus?" Lanjutnya. Lily tersenyum canggung, lalu mengangguk pelan.

Sisters?Where stories live. Discover now