Photoshoot 📸

24 3 2
                                    




Photoshoot 📸

Hari ini, tepat dua bulan setelah kejadian William drop kemarin. Dan Chesya akan menemani William melakukan photoshoot untuk sebuah majalah Australia. Sebenarnya Chesya tidak mau ikut, namun William memaksanya dan bilang sehabis photoshoot mereka akan pergi jalan jalan. Jadi mau tak mau Chesya terpaksa ikut, walaupun akhirnya dia juga penasaran seperti apa kekasihnya ini kalau sedang bekerja.

"Ini tempatnya?" Chesya melihat sekelilingnya. William mengangguk.

"Iyaa" balas William. Dia tersenyum, lalu mengelus rambut Chesya pelan.

"Biasa aja ya, kirain aku bakal heboh gituu" Chesya menatap William yang sedang tersenyum kearahnya.

"Ya gini lah kerjaan aku" jawab William sambil mengangkat bahunya. Chesya tersenyum bangga.

"Aduh husband material banget si, udah punya kerjaan" Chesya menaruh kedua tangannya di pipi, memuji William dengan cara yang sedikit menggelikan. William tertawa.

"Siap aku nikahin berarti ya?" William menaik turun kan alisnya, sementara Chesya hanya terdiam dengan pipi semerah tomat.

"Cie blushing" William menoel noel pipi Chesya, membuat Chesya menepis tangannya kasar.

"Sana ah!" Chesya mendorong William menjauh. William tertawa.

"William!" Panggilan dari seseorang menginterupsi kegiatan keduanya. Mereka berdua segera menoleh ke sumber suara.

"Eh ka" sapa William balik.

"Siap buat photoshoot hari ini?" Tanya orang yang William panggil dengan sebutan 'kak' itu.

"Siap dong ka!" Jawab William penuh semangat. Chesya hanya mengamati keduanya.

Oh hampir lupa. Tolong garis bawahi bahwa kakak kakak itu adalah seorang perempuan. Again, perempuan.

"Yaudah yu mulai aja" kakak perempuan itu mengajak William untuk memulai photoshoot kali ini, tampa memedulikan kehadiran Chesya disebelahnya.

"Eh ka kenalin dulu ini Chesya, tunangan gue" untung William sangat peka akan keadaan. Chesya tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Chesya" ucapnya. Kakak tersebut memandangnya dari atas sampai bawah, kemudian hanya menoel uluran tangan yang Chesya berikan.

"Emily" balasnya sekilas. Dia kemudian kembali menatap William.

"Yuk mulai aja!" Nadanya berubah drastis saat berbicara dengan William. Terkesan ceria dan sedikit genit membuat Chesya naik darah karenanya.

"Iya ka" hanya itu yang dapat keluar dari mulut William. Dirinya juga bingung mengapa Emily bertingkah seperti itu di depan Chesya.

"Udah jangan di pikirin" ucap William memperingati setelah Emily pergi dari hadapan mereka.

"Ngga aku bingung aja, kenapa gitu sinis banget sama aku. Emang aku gabisa apa?" Chesya terlihat menggebu gebu saat membahas sikap Emily tadi.

"Udahh, yang penting kan hati aku tetep buat kamu" William kembali menggodanya, membuat emosi Chesya sedikit mereda. Dia segera masuk kedalam pelukan William.

"Yaudah sana ganti baju, aku tunggu situ" Chesya melepas pelukannya dan menunjuk sebuah sofa tak jauh dari ruang ganti. William mengangguk.

"Aku ganti baju dulu ya, nanti kamu ikut aja masuk ke ruang makeup" Chesya mengangguk patuh mendengar perintah dari William.

"Oke" balasnya. William tersenyum, lalu mengecup bibir Chesya cepat sebelum menghilang dibalik ruang ganti.



_________

Sisters?Where stories live. Discover now