Forgiveness 🥀

65 7 3
                                    




Forgiveness 🥀

"Jangan galak galak napa de" Calum menasehati adiknya yang sedang diobati oleh penjaga uks.

"Siapa yang galak?" Balas Chesya ketus.

"Elu lah anjir! Orangnya udah mau bantuin juga malah ditinggalin" Ucap Calum sambil memukul kepala Chesya pelan, membuatnya mengaduh.

"Gue ga perlu bantuan dari temen lo itu" Chesya masih mengusap kepalanya yang habis dipukul oleh Calum.

"Ck! Ga perlu bantuan tapi kesininya masih gue gendong" ujar Calum mencibir.

"Gue ga minta gendong ya! Lu aja itu mah lebay" Chesya memutar bola matanya malas.

"Iya iya gimana lu ae" akhirnya Calum mengalah.

Pintu uks terbuka dengan lebar, membuat Calum maupun Chesya menoleh kearah pintu. Ternyata yang masuk adalah Millie bersama teman sekelompoknya tadi.

"Aduhh lo gapapa?" Millie bertanya sambil menghampiri Chesya dengan tergesa. Memeriksa apakah temannya itu baik baik saja.

"Gapapa elah, dikit doang" balas Chesya dengan senyum di wajahnya. Diam diam ada yang ikut tersenyum kecil melihat senyum yang Chesya berikan.

"Panik gue anjir! Nakutin aja lo!" Millie meninju lengan Chesya pelan sebagai balasan.

"EHEM!" Calum berdehem agar keberadaannya terlihat.

"Eh ka" ujar Millie tak enak.

"Gue balik ke lapang ya, jangan lupa nanti pulang sama gue. Jangan ngeyel" Pamit Calum sambil mengacak rambut Chesya pelan. Chesya hanya mengangguk patuh sebagai jawaban.

"Kakak lo serem juga" Ucapan Millie mengundang tatapan bingung dari teman temannya yang lain.

"Kakak? Bukannya dia pacar lo?" Tanya Sadie membuat Chesya menahan tawanya.

"Dia? Pacar gue? Dih sudi banget" balasan dari Chesya membuat mereka melongo tak percaya.

"Gue kira emang pacar lo" kali ini Louis yang bersuara.

"Kenapa? Lo cemburu?" Goda Chesya membuat tawa yang lain pecah. Sedangkan Louis mencoba menyangkal dengan pipi yang bersemu merah.

"Udah anjir seneng banget ledekin gue lo pada" seru Louis kesal.

Saat Noah ingin membalas, pintu uks kembali terbuka membuat mereka semua bungkam seketika. Suara kaget tertahan dari Millie terdengar, sehingga Chesya sudah bisa menebak siapa yang datang.

"Cover me. And tell him i'm not here, please" Chesya berbisik kepada Millie yang ada di sebelahnya. Cewe itu mengangguk dan memposisikam teman temannya untuk menutupi Chesya.

"Sya?" Panggil Luke. Chesya masih bertahan pada posisinya, duduk dibelakang teman temannya agar tak terlihat.

"Eh ka, Chesyanya gam-mm" ucapan Noah terpotong karena Millie mencubit pinggangnya pelan, memberi kode.

"Chesyanya udah ganti baju." Chesya menatap kagum punggung William yang menjawab barusan.

William berusaha melindunginya? Bukannya tadi dia terlihat sangat acuh? Dan lagi, Chesya hanya memberi tahu Millie kalau dia tidak ingin bertemu dengan Luke. Sepeka itukah William?

"Ah, yaudah kalau gitu. Bilangin aja suruh temuin gue di kantin kalau udah beres ya. Gue duluan" Luke tersenyum dan berbalik, meninggalkan mereka semua yang bernapas lega.

"Kenapa ga di temuin Key?" Noah bertanya pertama kali.

"Males" jawab Chesya sambil mengangkat bahunya acuh.

Sisters?Where stories live. Discover now