Please, Don't.🙁

26 5 11
                                    




Please, Don't. 🙁

Chesya berjalan menuruni tangga dengan santai. Hari ini, kelasnya di liburkan karena dosen yang mengajar sedang ada keperluan. Berhubung besok weekend, Chesya jadi mendapatkan bonus libur hari ini. Dan hal itu membuat suasana hatinya bagus.

"Pagi Mike" sapa Chesya begitu sampai di meja makan.

"Ko ga kelas lu de?" Bukannya menjawab sapaam yang Chesya berikan, Michael malah menodongnya dengan pertanyaan lain.

"Bales dulu kek sapaan gue" Chesya bersungut kesal karna sapaannya tak di jawab.

"Pagii adikku tercinta" balas Michael sarkas. Chesya mencibir pelan.

"Ngeselin! Gue ga ada kelas hari ini dosennya ada keperluan" Chesya menjawab dengan ogah ogahan. Michael mengangguk sekilas.

"Yang lain mana?" Chesya celingukan mencari kakaknya yang lain.

"Masih tidur, lo tau sendiri kan kemaren pada gadang nonton bola" Chesya ber oh ria mendengar jawaban Michael.

"Lily?" Chesya kembali bertanya.

"Banyak tanya lu!" Michael menepuk kepala Chesya pelan, membuatnya mengaduh.

"Sakit si! Orang gue cuma nanya!" Chesya balas memukul lengan Michael dengan kencang.

"Kekerasan lo!" Ucap Michael tak terima.

"Lo duluan!" Balas Chesya tak mau kalah.

"Udah elah berantem mulu lo pada! Masih pagi ini" Calum datang dan melerai keduanya. Dia berjalan kearah meja makan sambil menyentil dahi Chesya dan Michael bergantian.

"Sakit Cal!" protesan Chesya terdengar lebih dulu.

"Tau! Ga sopan lo sama kakak begitu" Michael ikut menyuarakan protesannya.

"Ya lo lagi malah berantem pagi pagi, ganggu mood gue aja" Calum membalasnya dengan ketus.

"Tau ni Mikel emang penggangu" Chesya memeletkan lidahnya kearah Michael yang menatapnya tajam.

"Lo ga ngampus emang de?" Tanya Calum penasaran sambil mengunyah roti yang baru saja muncul dari panggangan.

"Kaga, dosennya ada perlu" Calum mengangguk anggukan kepalanya mendengar jawaban Chesya.

"Pacar lo mana?" Calum bertanya, kepo.

"Ada kelas, nanti kalau udah beres mau kesini katanya" Calum mengangguk anggukan kepalanya paham.

Ponsel Chesya tiba tiba bergetar, ada telfon masuk. Chesya menoleh dan menemukan nama 'Willy🐻🤍' disana. Seketika wajahnya tersenyum lebar. Dia mengambil ponselnya dan memperlihatkan kepada kakak kakaknya.

"Nih panjang umur" serunya dengan berseri seri.

"Bucin" cibir Michael dan Calum berbarengan. Chesya terkekeh pelan.

Dia mengangkat panggilannya dengan cepat sebelum benda tersebut mati.

"Hai Willy!" Sapanya riang.

"Kak" balasan dari seberang membuat kening Chesya berkerut bingung.

"Sienna?" Tanya Chesya memastikan.

"Ka Will, ka" Chesya bisa menangkap nada panik di ucapan Sienna.

"Kenapa Willy?" Chesya mendesak Sienna untuk menjawab.

"Pingsan"

Hanya satu kata, namun mampu membuat Chesya langsung mematikan ponselnya dan bergegas keatas untuk mengambil tas dan ganti baju. Setelah itu dia berlarian kembali ke lantai bawah.

Sisters?Where stories live. Discover now