He Left 🌟

23 3 3
                                    




He Left 🌟

Chesya memandang sendu batu nisan didepannya. Nama William terukir indah diatasnya. Langit sore yang mendung seakan mengerti apa yang sedang Chesya rasakan. Matanya yang membesar karena terlalu banyak menangis, dia tutupi dengan kacamata hitam. Namun masih terlihat dengan jelas bekas air mata yang menempel di pipinya.

"Willy..." panggil Chesya lirih. Luke yang ada di sebelah Chesya langsung memeluknya dari samping.

"Sya, pulang yu udah mau ujan. Besok kan masih bisa kesini lagi" Luke membujuk Chesya dengan lembut. Dia tahu serapuh apa gadis di sebelahnya ini.

Chesya memejamkan matanya, lalu menghela napas berat. Tangannya terulur untuk mengambil cincin yang ia kalungkan di lehernya. Mengecup cicin pemberian William dengan penuh perasaan.

"Aku pulang ya Willy, besok kesini lagi" Chesya tersenyum miris saat pamit kepada William. Makam William lebih tepatnya.

"Yu pulang" ajak Chesya. Luke tersenyum kecil. Dia menuntun Chesya untuk sampai ke mobil mereka.

Tetapi baru keluar dari area pemakaman, Chesya sudah berhenti. Membuat Luke menatapnya bingung.

"Kenapa?" Tanya Luke memastikan bahwa semuanya baik baik saja.

"Gue..." Chesya terdiam cukup lama sebelum akhirnya melanjutkan.

"Gue gatau harus gimana tampa William" ucapnya lirih dengan isakan tangis. Luke langsung menarik Chesya kedalam pelukannya.

"Sstt udah, kan ada gue" Luke mencoba menenangkan dengan mengusap rambut Chesya pelan.

"Siapa yang bakal selalu ada buat gue Luke? Siapa yang bakal nemenin gue?" Chesya menangis semakin keras, membuat Luke jadi merasa bersalah.

"Gue. Gue yang selalu ada buat lo. Telfon gue kapan aja, 24 jam gue siap" balas Luke mantap.

"Kalau lo butuh temen cerita, gue disini. Kalau lo butuh temen jalan, gue disini. Kalau lo butuh bahu buat bersandar, gue disini. Pokoknya kalau lo butuh apa apa gue selalu disini Sya, lo bisa telfon gue kapan aja gue pasti dateng temuin lo" lanjut Luke. Chesya menatapnya masih dengan air mata yang mengalir deras.

"Thanks Luke" Chesya berucap dengan segukan. Luke tersenyum.

"Anything for you Sya" Luke mengusap air mata Chesya yang jatuh ke pipinya.

"Udah jangan nangis, nanti William nya ikut sedih" Luke mencoba menghibur.

Tetapi tangisan Chesya justru semakin kencang saat mendengar nama William.

"Willy" lirih Chesya. Dia merasa kepalanya berat, dunia seakan berputar saat Chesya mengucapkan nama William. Lalu detik berikutnya, tubuh Chesya ambruk tak sadarkan diri. Membuat Luke jadi panik sendiri.

"Sya, Sya?" Luke menepuk nepuk pipi Chesya pelan.

"Kebanyakan nangis kayaknya ni anak" gumam Luke pelan. Luke lantas mengangkat Chesya dan memasukannya kedalam mobil, lalu bergegas menuju kediaman Hemsworth.



_________

"Mike!" Teriak Luke di depan pintu rumah Chesya. Tak lama, Michael keluar dan terbelalak kaget melihat keadaan adiknya yang tak sadarkan diri di gendongan Luke.

"Adek gue kenapa?!" Tanya Michael panik.

"Kebanyakan nangis kayaknya" jawab Luke yakin tak yakin.

"Yaudah bawa aja ke kamarnya" Michael menyuruh Luke masuk.

Luke segera berjalan menuju kamar Chesya dengan tergesa. Setelah sampai, dirinya membaringkan Chesya di kasurnya. Tak lupa melepaskan kacamata dan sepatu yang Chesya pakai.

Sisters?Where stories live. Discover now