Part 15

1K 135 16
                                    

Happy Reading
..

Seolah tidak berpuas hati dengan konfirmasi yang diberiman W Entertaiment, para wartawan terus-terusan membuntuti Biru, mereka menginginkan wawancara khusus dengan Biru.

Seperti saat ini, di depan gedung tempat pemotretan Biru telah dipenuhi oleh para wartawan, entah siapa yang telah membocorkan jadwal Biru yang pasti para wartawan telah bersiap untuk menghadang Biru, kali ini mereka optimis akan mendapatkan hotnews langsung dari Biru.

Kilatan Blitz kamera menyambut kedatangan Biru, Rubi dan Juga Rey. Petugas keamanan Gedung tersebut langsung turun tangan untuk mengawal mereka menuju pelatarqn gedung, demi keamanan dan keselamatan bersama.

Rubi menundukkan wajahnya, ia merasa gugup dan tidak percaya diri menghadapi para wartawan. Selain tidak terbiasa disorot seperti ini, Rubi juga tidak percaya diri dengan status palsunya sebagai pacar Biru. Walaupun Rubi tidak memiliki media sosial, Rubi bukannya tidak tahu mengenai hujatan dan kata-kata jahat yang dilontarkan kepada dirinya, Rubi mengetahui itu semua.

Mau tidak mau, Biru pada akhirnya harus menghadapi para wartawan. Biru menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh para wartawan, semantara Rubi hanya ikut mendampingi Biru saja, Rubi menyerahkan semua penjelasan pada Biru.

"Baik, terakhir saya mohon beri banyak cinta untuk saya dan juga Rubi. Jikapun tidak bisa menyukai hubungan kami ini, saya sangat berharap kita semua bisa saling menghargai. Dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas pengertian semua pihak dalam menyikapi kabar hubungan kami ini."

Biru menunjukkan senyum andalannya, senyuman yang membuat banyak anak gadis menjerit di luaran sana.

Saat Biru, Rubi dan Rey pamit untuk masuk ke dalam, dari arah samping ada dua penyusup yang bergabung di antara para wartawan, mereka telah bersiap untuk melempari beberapa biji telur busuk untuk Rubi.

Biru sudah menaruh curiga pada dua orang tersebut sejak ia melakukan sesi wawancara tadi, Biru bisa merasakan ada gelagat yang tidak baik dari dua orang yang berbaur dengan para wartawan itu.

Tepat saat kedua manusia itu bersiap untuk melemparkan telur ke arah Rubi, Biru menoleh ke belakang.

"Hey!"

Biru bergeser cepat ke belakang tubuh Rubi. Lemparan telur itu tidak terelakkan lagi, 2 butir telur mendarat di kepala dan punggung Biru, jika Biru tidak bergerak cepat telur itu sudah pasti mengenai kepala Rubi.

Suasana menjadi tidak kondusif, petugas keamanan tidak mau kecolongan lagi, mereka segera menahan dua orang yang membuat keributan tersebut, dan membubarkan para wartawan secara tertib.

"Mas."Rubi berteriak panik.

"Ayo masuk."Rey menarik Biru dan Rubi masuk ke dalam.

Biru sempat memberontak, karena ia masih ingin memberikan pelajaran kepada dua orang tadi.

"Mereka udah diamankan, gue yang bakal ngurus dua iblis itu. Gue cuma takut lo lupa diri, terus ngehajar dua perempuan itu, kan makin runyam entar. Sekarang lo bersih-bersih dulu, itu yang mereka lempar telur busuk kayaknya."Rey mencoba menenangkan Biru.

"Rubi juga pasti masih syok, kalian nenangin diri dulu ya. Nanti gue bilang sama Mbak Ai, pemotretannya diundur beberapa jam dulu. Kalian langsung ke ruang ganti aja, tempat biasa ya Rubi."Rey menepuk bahu Rubi.

"Iya Mas."
...

Biru keluar dari kamar mandi dengan kondisi yang sudah fresh, butuh waktu hampir 1 jam untuk menghilangkan bau busuk yang menempel di rambut dan badannya.

"Hey, lo serius amat sih ngelamunnya awas kesambet lo."Biru menepuk bahu Rubi.

"Eh Mas udah siap mandinya."Rubi membetulkan posisi dudukunya, sedikit merasa kikuk.

BI-RU Where stories live. Discover now